Surat ini terdiri atas 110 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Dinamai Al-Kahfi artinya Gua dan Ashhabul Kahfi yang
artinya Penghuni-Penghuni Gua. Kedua nama ini diambil dari cerita yang
terdapat dalam surat ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang
pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut,
terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini, yang kesemuanya mengandung
i'tibar dan pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia. Banyak
hadist-hadist Rasulullah s.a.w. yang menyatakan keutamaan membaca surat ini.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Kekuasaan Allah swt untuk memberi daya tahan hidup pada manusia di luar hukum kebiasaan: dasar-dasar tauhid serta keadilan Allah s.w.t. tidak berobah untuk selama-lamanya; kalimat-kalimat Allah (ilmu-Nya) amat luas sekali, meliputi segala sesuatu, sehingga manusia tidak mampu buat menulisnya. Kepastian datangnya hari berbangkit; Al Quran adalah kitab suci yang isinya bersih dari kekacauan dan kepalsuan.
2. Hukum-Hukum:
Dasar hukum wakalah (berwakil); larangan membangun tempat ibadah di atas kubur; hukum membaca "Insya Allah", perbuatan salah yang dilakukan karena lupa adalah dimaafkan; kebolehan merusak suatu barang untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar.
3. Kisah-Kisah:
Cerita Ashhabul Kahfi; cerita dua orang laki-laki yang seorang kafir dan yang lainnya mukmin; cerita Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s.; cerita Dzulkarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj.
4. Dan lain-lain:
Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam surat ini antara lain tentang kekuatan iman kepada Allah swt serta ibadah yang ikhlas kepadaNya; kesungguhan seseorang dalam mencari guru (ilmu) adab sopan-santun antara murid dengan guru; dan beberapa contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat, serta perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan negara.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Kekuasaan Allah swt untuk memberi daya tahan hidup pada manusia di luar hukum kebiasaan: dasar-dasar tauhid serta keadilan Allah s.w.t. tidak berobah untuk selama-lamanya; kalimat-kalimat Allah (ilmu-Nya) amat luas sekali, meliputi segala sesuatu, sehingga manusia tidak mampu buat menulisnya. Kepastian datangnya hari berbangkit; Al Quran adalah kitab suci yang isinya bersih dari kekacauan dan kepalsuan.
2. Hukum-Hukum:
Dasar hukum wakalah (berwakil); larangan membangun tempat ibadah di atas kubur; hukum membaca "Insya Allah", perbuatan salah yang dilakukan karena lupa adalah dimaafkan; kebolehan merusak suatu barang untuk menghindarkan bahaya yang lebih besar.
3. Kisah-Kisah:
Cerita Ashhabul Kahfi; cerita dua orang laki-laki yang seorang kafir dan yang lainnya mukmin; cerita Nabi Musa a.s. dengan Khidhr a.s.; cerita Dzulkarnain dengan Ya'juj dan Ma'juj.
4. Dan lain-lain:
Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari cerita-cerita dalam surat ini antara lain tentang kekuatan iman kepada Allah swt serta ibadah yang ikhlas kepadaNya; kesungguhan seseorang dalam mencari guru (ilmu) adab sopan-santun antara murid dengan guru; dan beberapa contoh tentang cara memimpin dan memerintah rakyat, serta perjuangan untuk mencapai kebahagiaan rakyat dan negara.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
ANCAMAN TERHADAP KEPERCAYAAN BAHWA TUHAN PUNYA ANAK
ANCAMAN TERHADAP KEPERCAYAAN BAHWA TUHAN PUNYA ANAK
1. Segala puji bagi Allah yang Telah menurunkan
kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan dia tidak mengadakan kebengkokan[871]
di dalamnya;
2. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk
memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita
gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa
mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
3. Mereka kekal di dalamnya untuk
selama-lamanya.
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang
yang berkata: "Allah mengambil seorang anak."
5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai
pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. alangkah buruknya
kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu)
kecuali dusta.
6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh
dirimu Karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak
beriman kepada keterangan Ini (Al-Quran).
7. Sesungguhnya kami Telah menjadikan apa yang
di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka siapakah di antara
mereka yang terbaik perbuatannya.
8. Dan Sesungguhnya kami benar-benar akan
menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
9. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang
mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim[872] itu, mereka termasuk tanda-tanda
kekuasaan kami yang mengherankan?
10. (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari
tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami,
berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
11. Maka kami tutup telinga mereka beberapa tahun
dalam gua itu[873],
12. Kemudian kami bangunkan mereka, agar kami
mengetahui manakah di antara kedua golongan itu[874]] yang lebih tepat dalam
menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu).
13. Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini
dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada
Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.
14. Dan kami meneguhkan hati mereka diwaktu
mereka berdiri[875], lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan
seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia,
Sesungguhnya kami kalau demikian Telah mengucapkan perkataan yang amat jauh
dari kebenaran".
15. Kaum kami Ini Telah menjadikan selain dia
sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan
yang terang (tentang kepercayaan mereka)? siapakah yang lebih zalim daripada
orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?
16. Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa
yang mereka sembah selain Allah, Maka carilah tempat berlindung ke dalam gua
itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan
menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu[876].
17. Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit,
condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi
mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua
itu. itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. barangsiapa yang
diberi petunjuk oleh Allah, Maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa
yang disesatkan-Nya, Maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang
dapat memberi petunjuk kepadanya.
18. Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal
mereka tidur; dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang
anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. dan jika kamu
menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan
diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.
19. Dan Demikianlah kami bangunkan mereka agar
mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di
antara mereka: sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". mereka
menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata
(yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada
(di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang
perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, Maka
hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut
dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui
tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali
kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama
lamanya".
21. Dan demikian (pula) kami mempertemukan
(manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu
benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. ketika
orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka[877], orang-orang itu berkata:
"Dirikan sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih
mengetahui tentang mereka". orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka
berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di
atasnya".
22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan[878]
(jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang
lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing
nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi)
mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah
anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka;
tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena
itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali
pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka
(pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.
23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan
tentang sesuatu: "Sesungguhnya Aku akan mengerjakan Ini besok pagi,
24. Kecuali (dengan menyebut): "Insya
Allah"[879]. dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah:
"Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat
kebenarannya dari pada ini".
25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga
ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui
berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang
tersembunyi di langit dan di bumi. alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah
tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari
pada-Nya; dan dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam
menetapkan keputusan".
27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu,
yaitu Kitab Tuhanmu (Al Quran). tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah
kalimat-kalimat-Nya. dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung
selain dari padanya.
28. Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang
hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu melewati batas.
29. Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya
dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa
yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan
bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika
mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi
yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan
tempat istirahat yang paling jelek.
30. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal
saleh, tentulah kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.
31. Mereka Itulah (orang-orang yang) bagi mereka
surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi
dengan gelang mas dan mereka memakai Pakaian hijau dari sutera halus dan sutera
tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah.
Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah;
32. Dan berikanlah kepada mereka[880] sebuah
perumpamaan dua orang laki-laki[881], kami jadikan bagi seorang di antara
keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu
dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu kami buatkan ladang.
33. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya,
dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan kami alirkan sungai di
celah-celah kedua kebun itu,
34. Dan dia mempunyai kekayaan besar, Maka ia
Berkata kepada Kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia:
"Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat"
35. Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim
terhadap dirinya sendiri[882]; ia berkata: "Aku kira kebun Ini tidak akan
binasa selama-lamanya,
36. Dan Aku tidak mengira hari kiamat itu akan
datang, dan jika sekiranya Aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti Aku akan
mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu".
37. Kawannya (yang mukmin) Berkata kepadanya -
sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan)
yang menciptakan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes air mani, lalu dia
menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
38. Tetapi Aku (percaya bahwa): dialah Allah,
Tuhanku, dan Aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.
39. Dan Mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu
memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas
kehendak Allah semua Ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah). sekiranya kamu anggap Aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan
keturunan,
40. Maka Mudah-mudahan Tuhanku, akan memberi
kepadaku (kebun) yang lebih baik dari pada kebunmu (ini); dan Mudah-mudahan dia
mengirimkan ketentuan (petir) dari langit kepada kebunmu; hingga (kebun itu)
menjadi tanah yang licin;
41. Atau airnya menjadi surut ke dalam tanah,
Maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi".
42. Dan harta kekayaannya dibinasakan; lalu ia
membulak-balikkan kedua tangannya (tanda menyesal) terhadap apa yang ia Telah
belanjakan untuk itu, sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan
dia berkata: "Aduhai kiranya dulu Aku tidak mempersekutukan seorangpun
dengan Tuhanku".
43. Dan tidak ada bagi dia segolonganpun yang
akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.
44. Di sana
pertolongan itu Hanya dari Allah yang Hak. dia adalah sebaik-baik pemberi
pahala dan sebaik-baik pemberi balasan.
45. Dan berilah perumpamaan kepada mereka
(manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang kami turunkan dari langit,
Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, Kemudian
tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. dan adalah
Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
47. Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu)
kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan
kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari
mereka.
48. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu
dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada kami, sebagaimana kami
menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa kami
sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu[883] (memenuhi) perjanjian.
49. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan
melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di
dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang
tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia
mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang Telah mereka kerjakan ada
(tertulis). dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun".
50. Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada
para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam[884], Maka sujudlah mereka
kecuali iblis. dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah
Tuhannya. patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin
selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? amat buruklah Iblis itu
sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
51. Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak
cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula)
penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang
menyesatkan itu sebagai penolong.
52. Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu)
dia berfirman: "Serulah olehmu sekalian sekutu-sekutu-Ku yang kamu katakan
itu". mereka lalu memanggilnya tetapi sekutu-sekutu itu tidak membalas
seruan mereka dan kami adakan untuk mereka tempat kebinasaan (neraka).
53. Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka,
Maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak
menemukan tempat berpaling dari padanya.
54. Dan Sesungguhnya kami Telah mengulang-ulangi
bagi manusia dalam Al Quran Ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah
makhluk yang paling banyak membantah.
55. Dam tidak ada sesuatupun yang menghalangi
manusia dari beriman, ketika petunjuk Telah datang kepada mereka, dan dari
memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum
(Allah yang Telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas
mereka dengan nyata.
56. Dan tidaklah kami mengutus rasul-rasul
hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi
orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka
dapat melenyap kan
yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan
terhadap mereka sebagai olok-olokan.
57. Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang
yang Telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari
padanya dan melupakan apa yang Telah dikerjakan oleh kedua tangannya?
Sesungguhnya kami Telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga
mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka;
dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan
mendapat petunjuk selama-lamanya.
58. Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi
mempunyai rahmat. jika dia mengazab mereka Karena perbuatan mereka, tentu dia
akan menyegerakan azab bagi mereka. tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu
(untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat
berlindung dari padanya.
59. Dan (penduduk) negeri Telah kami binasakan
ketika mereka berbuat zalim, dan Telah kami tetapkan waktu tertentu bagi
kebinasaan mereka.
60. Dan (Ingatlah) ketika Musa Berkata kepada
muridnya[885]: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke
pertemuan dua buah lautan; atau Aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".
61. Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua
buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil
jalannya ke laut itu.
62. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh,
berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita;
Sesungguhnya kita Telah merasa letih Karena perjalanan kita ini".
63. Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala
kita mecari tempat berlindung di batu tadi, Maka Sesungguhnya Aku lupa
(menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan Aku untuk
menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan
cara yang aneh sekali".
64. Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita
cari". lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
65. Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di
antara hamba-hamba kami, yang Telah kami berikan kepadanya rahmat dari sisi
kami, dan yang Telah kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami[886].
66. Musa Berkata kepada Khidhr: "Bolehkah
Aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara
ilmu-ilmu yang Telah diajarkan kepadamu?"
67. Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama Aku.
68. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu,
yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
69. Musa berkata: "Insya Allah kamu akan
mendapati Aku sebagai orang yang sabar, dan Aku tidak akan menentangmu dalam
sesuatu urusanpun".
70. Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku,
Maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai Aku
sendiri menerangkannya kepadamu".
71. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala
keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: "Mengapa
kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?"
Sesungguhnya kamu Telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.
72. Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah Aku
Telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama
dengan aku".
73. Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum
Aku Karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani Aku dengan sesuatu kesulitan
dalam urusanku".
74. Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala
keduanya berjumpa dengan seorang anak, Maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata:
"Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan Karena dia membunuh orang
lain? Sesungguhnya kamu Telah melakukan suatu yang mungkar".
75. Khidhr berkata: "Bukankah sudah
kukatakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"
76. Musa berkata: "Jika Aku bertanya
kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, Maka janganlah kamu memperbolehkan
Aku menyertaimu, Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".
77. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala
keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada
penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka,
Kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh,
Maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau,
niscaya kamu mengambil upah untuk itu".
78. Khidhr berkata: "Inilah perpisahan
antara Aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan
perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan
orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan Aku bertujuan merusakkan bahtera
itu, Karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.
80. Dan adapun anak muda itu, Maka keduanya
adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua
orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.
81. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka
mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya
itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua
orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi
mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu
menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan
simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah Aku melakukannya itu
menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang
kamu tidak dapat sabar terhadapnya".
83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita
tantangnya".
84. Sesungguhnya kami Telah memberi kekuasaan
kepadanya di (muka) bumi, dan kami Telah memberikan kepadanya jalan (untuk
mencapai) segala sesuatu,
85. Maka diapun menempuh suatu jalan.
86. Hingga apabila dia Telah sampai ketempat
terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam[887] di dalam laut yang
berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat[888]. kami berkata:
"Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan[889]
terhadap mereka.
87. Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang
aniaya, Maka kami kelak akan mengazabnya, Kemudian dia kembalikan kepada
Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.
88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, Maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan
kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami".
89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain).
90. Hingga apabila dia Telah sampai ke tempat
terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan
umat yang kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari
(cahaya) matahari[890] itu,
91. Demikianlah. dan Sesungguhnya ilmu kami
meliputi segala apa yang ada padanya.
92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain
lagi).
93. Hingga apabila dia Telah sampai di antara dua
buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir
tidak mengerti pembicaraan[891].
94. Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain,
Sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj[892] itu orang-orang yang membuat kerusakan di
muka bumi, Maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya
kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"
95. Dzulkarnain berkata: "Apa yang Telah
dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, Maka tolonglah
Aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar Aku membuatkan dinding antara
kamu dan mereka,
96. Berilah Aku potongan-potongan besi".
hingga apabila besi itu Telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu,
berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". hingga apabila besi itu
sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah Aku tembaga
(yang mendidih) agar Aku kutuangkan ke atas besi panas itu".
97. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka
tidak bisa (pula) melobanginya.
98. Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding)
adalah rahmat dari Tuhanku, Maka apabila sudah datang janji Tuhanku, dia akan
menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar".
99. Kami biarkan mereka di hari itu[893]
bercampur aduk antara satu dengan yang lain, Kemudian ditiup lagi[894]
sangkakala, lalu kami kumpulkan mereka itu semuanya,
100. Dan kami nampakkan Jahannam pada hari
itu[895] kepada orang-orang kafir dengan jelas,
101. Yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan
tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak
sanggup mendengar.
102. Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa
mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?
Sesungguhnya kami Telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi
orang-orang kafir.
103. Katakanlah: "Apakah akan kami
beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang Telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu orang-orang yang Telah kufur
terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan
Dia[896], Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan kami tidak mengadakan suatu
penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka
Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan
ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,
108. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin
berpindah dari padanya.
109. Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta
untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum
habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan
sebanyak itu (pula)".
110. Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia
biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan
kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
[871] tidak ada dalam Al-Quran itu makna-makna yang
berlawananan dan tak ada penyimpangan dari kebenaran.
[872] Raqim: sebagian ahli tafsir mengartikan nama
anjing dan sebagian yang lain mengartikan batu bersurat.
[873] Maksudnya: Allah menidurkan mereka selama 309
tahun qamariah dalam gua itu (lihat ayat 25) sehingga mereka tak dapat
dibangunkan oleh suara apapun.
[874] kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu
sendiri yang berselisih tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.
[875] Maksudnya: berdiri di hadapan raja Dikyanus
(Decius) yang zalim dan menyombongkan diri.
[876] perkataan Ini terjadi antara mereka sendiri
yang timbulnya Karena ilham dari Allah.
[877] yang mereka perselisihkan itu tentang hari
kiamat: apakah itu akan terjadi atau tidak dan apakah pembangkitan pada hari
kiamat dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah mempertemukan
mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita Ini untuk menjelaskan bahwa hari
kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh dan jiwa.
[878] yang dimaksud dengan Orang yang akan
mengatakan Ini ialah orang-orang ahli Kitab dan lain-lainnya pada zaman nabi
Muhammad s.a.w.
[879] menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy
bertanya kepada nabi Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi
(penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah besok pagi
kepadaku agar Aku ceritakan. dan beliau tidak mengucapkan Insya Allah (artinya
jika Allah menghendaki). tapi kiranya sampai besok harinya wahyu terlambat
datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan nabi tidak dapat menjawabnya.
Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan
pula bilamana nabi lupa menyebut Insya Allah haruslah segera menyebutkannya
kemudian.
[880] yaitu: kepada orang-orang mukmin dan
orang-orang kafir.
[881] yaitu: dua orang Yahudi yang seorang mukmin
dan yang lain kafir.
[882] yaitu: dengan keangkuhan dan kekafirannya.
[883] yang dimaksud dengan waktu di sini ialah hari
berbangkit yang Telah dijanjikan Allah untuk menerima balasan.
[884] sujud di sini berarti menghormati dan
memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, Karena sujud
memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
[885] menurut ahli tafsir, murid nabi Musa a.s. itu
ialah Yusya 'bin Nun.
[886] menurut ahli tafsir hamba di sini ialah
Khidhr, dan yang dimaksud dengan rahmat di sini ialah wahyu dan kenabian.
sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang
akan diterangkan dengan ayat-ayat berikut.
[887] Maksudnya: sampai ke pantai sebelah barat di
mana Dzulqarnain melihat matahari sedang terbenam.
[888] ialah umat yang tidak beragama.
[889] yaitu dengan menyeru mereka kepada beriman.
[890] menurut sebagian ahli tafsir bahwa golongan
yang ditemui Dzulqarnain itu adalah umat yang miskin.
[891] Maksudnya: mereka mereka tidak bisa memahami
bahasa orang lain, Karena bahasa mereka amat jauh bedanya dari bahasa yang
lain, dan merekapun tidak dapat menerangkan maksud mereka dengan jelas Karena
kekurangan kecerdasan mereka.
[892] Ya'juj dan Ma'juj ialah dua bangsa yang
membuat kerusakan di muka bumi, sebagai yang Telah dilakukan oleh bangsa Tartar
dan Mongol.
[893] Maksudnya: di hari kehancuran dunia yang
dijanjikan oleh Allah.
[894] Maksudnya: tiupan yang kedua yaitu tiupan
sebagai tanda kebangkitan dari kubur dan pengumpulan ke padang Mahsyar, sedang tiupan yang pertama
ialah tiupan kehancuran alam ini.
[895] pada hari makhluk di padang mahsyar dikumpulkan.
[896] Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan
di hari kiamat, hisab dan pembalasan.
Surat Al Kahfi dimulai dengan menerangkan sifat Al Quran sebagai petunjuk dan
peringatan bagi manusia, dan sebagai peringatan pula terhadap mereka yang
mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Semua yang ada dipermukaan bumi merupakan
perhiasan bagi bumi dan sengaja diciptakan Allah agar manusia memikirkan
bagaimana cara mengambil manfaat dari semuanya itu. Kekuasaan Allah dan betapa
luas pengetahuan-Nya dikemukakan dalam surat ini dengan menyebutkan kisah Nabi
Musa a.s. dengan Khidhr a.s., kisah Dzulqarnain dan dengan mengibaratkan bahwa
seandainya semua air yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu pula
dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah, tentu tidak akan mencukupi. Kemudian
diterangkan bahwa semua amal orang musyrik itu tidak diberi pahala di akhirat,
sedang untuk orang-orang mukmin disediakan Jannatun Na'im.