Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah.
Surat ini dinamakan At Taubah yang berarti pengampunan berhubung kata
At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan
Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan
pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang
pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.
Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini.
Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.
Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.
Selain daripada pernyataan pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin itu, maka surat ini mengandung pula pokok-pokok isi sebagai berikut:
1. Keimanan:
Allah selalu menyertai hamba-hamba-Nya yang beriman; pembalasan atas amalan-amalan manusia hanya dari Allah; segala sesuatu menurut sunnatullah; perlindungan Allah bagi orang-orang yang beriman; kedudukan Nabi Muhammad s.a.w. di sisi Allah.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban menafkahkan harta; macam-macam harta dalam agama serta penggunaannya; jizyah; perjanjian dan perdamaian; kewajiban umat Islam terhadap Nabinya; sebab-sebab orang Islam melakukan perang total; beberapa dasar politik kenegaraan dan peperangan dalam Islam.
3. Kisah-kisah:
Nabi Muhammad s.a.w. dengan Abu Bakar r.a. di suatu gua di bukit Tsur ketika hijrah; perang Hunain (perang Authas atau perang Hawazin); perang Tabuk.
4. Dan lain-lain:
Sifat-sifat orang yang beriman dan tingkatan-tingkatan mereka.
Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini.
Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.
Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.
Selain daripada pernyataan pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin itu, maka surat ini mengandung pula pokok-pokok isi sebagai berikut:
1. Keimanan:
Allah selalu menyertai hamba-hamba-Nya yang beriman; pembalasan atas amalan-amalan manusia hanya dari Allah; segala sesuatu menurut sunnatullah; perlindungan Allah bagi orang-orang yang beriman; kedudukan Nabi Muhammad s.a.w. di sisi Allah.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban menafkahkan harta; macam-macam harta dalam agama serta penggunaannya; jizyah; perjanjian dan perdamaian; kewajiban umat Islam terhadap Nabinya; sebab-sebab orang Islam melakukan perang total; beberapa dasar politik kenegaraan dan peperangan dalam Islam.
3. Kisah-kisah:
Nabi Muhammad s.a.w. dengan Abu Bakar r.a. di suatu gua di bukit Tsur ketika hijrah; perang Hunain (perang Authas atau perang Hawazin); perang Tabuk.
4. Dan lain-lain:
Sifat-sifat orang yang beriman dan tingkatan-tingkatan mereka.
PENGUMUMAN TENTANG PEMBATALAN PERJANJIAN DAMAI DENGAN KAUM MUSYRIKIN
Orang Islam bebas dari tanggung jawab terhadap perjanjian dengan kaum musyrikin
Orang Islam bebas dari tanggung jawab terhadap perjanjian dengan kaum musyrikin
1. (Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari
Allah dan RasulNya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu
(kaum muslimin) Telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).
2. Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di
muka bumi selama empat bulan dan Ketahuilah bahwa Sesungguhnya kamu tidak akan
dapat melemahkan Allah, dan Sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang
kafir[627].
3. Dan (Inilah) suatu permakluman daripada Allah
dan rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar[628] bahwa Sesungguhnya
Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu
(kaum musyrikin) bertobat, Maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu
berpaling, Maka Ketahuilah bahwa Sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan
Allah. dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat)
siksa yang pedih.
4. Kecuali orang-orang musyrikin yang kamu Telah
mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun
(dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang
memusuhi kamu, Maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas
waktunya[629]. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.
5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram
itu[630], Maka Bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai
mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat
pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat,
Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan[631]. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
6. Dan jika seorang diantara orang-orang
musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia
sempat mendengar firman Allah, Kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman
baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak Mengetahui.
7. Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari
sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang
kamu Telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharaam[632]?
Maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus
(pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.
8. Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi
Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka
memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan
kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. mereka
menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik (Tidak menepati perjanjian).
9. Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan
harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu.
10. Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat
terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. dan
mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
11. Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, Maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. dan kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang Mengetahui.
12. Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah
mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, Maka perangilah pemimpin-pemimpin
orang-orang kafir itu, Karena Sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang
tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti.
13. Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang
yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka Telah keras kemauannya untuk
mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu?. mengapakah
kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika
kamu benar-benar orang yang beriman.
14. Perangilah mereka, niscaya Allah akan
menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan
menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang
yang beriman.
15. Dan menghilangkan panas hati orang-orang
mukmin. dan Allah menerima Taubat orang yang dikehendakiNya. Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana.
16. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan
dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang
berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain
Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
17. Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu
memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri
kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam
neraka.
18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah
ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk.
19. Apakah (orang-orang) yang memberi minuman
orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan
dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian serta bejihad di
jalan Allah? mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada kaum yang zalim[633].
20. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih
Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat
kemenangan.
21. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan
rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya
kesenangan yang kekal,
22. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
23. Hai orang-orang beriman, janganlah kamu
jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan
mereka wali, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
24. Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak
, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang
kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad
di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
25. Sesungguhnya Allah Telah menolong kamu (hai
para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (Ingatlah) peperangan
Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak Karena banyaknya jumlah (mu), Maka
jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang
luas itu Telah terasa sempit olehmu, Kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.
26. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada
RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara
yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang- orang
yang kafir, dan Demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.
27. Sesudah itu Allah menerima Taubat dari
orang-orang yang dikehendakiNya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
28. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
orang-orang yang musyrik itu najis[634], Maka janganlah mereka mendekati
Masjidilharam[635] sesudah tahun ini[636]. dan jika kamu khawatir menjadi
miskin[637], Maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya,
jika dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari Kemudian, dan mereka tidak
mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama
dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan
Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[638] dengan patuh sedang
mereka dalam keadaan tunduk.
30. Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu
putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al masih itu putera
Allah". Demikianlah itu Ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru
perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana
mereka sampai berpaling?
31. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan
rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka
mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya disuruh menyembah
Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan.
32. Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama)
Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain
menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.
33. Dialah yang Telah mengutus RasulNya (dengan
membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas
segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.
34. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani
benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan
emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
35. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam
neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung
mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu
simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang
kamu simpan itu."
36. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah
adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit
dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat
itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi
kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertakwa.
37. Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan Haram
itu[642] adalah menambah kekafiran. disesatkan orang-orang yang kafir dengan
mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan
mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mempersesuaikan dengan
bilangan yang Allah mengharamkannya, Maka mereka menghalalkan apa yang
diharamkan Allah. (syaitan) menjadikan mereka memandang perbuatan mereka yang
buruk itu. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
38. Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya
bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan
Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? apakah kamu puas
dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan
hidup di dunia Ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.
39. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang,
niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu)
dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan
kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
40. Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad)
Maka Sesungguhnya Allah Telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir
(musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari
dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia Berkata kepada
temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta
kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan
orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang Tinggi.
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana[643].
41. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa
ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan
Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.
42. Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu
keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh,
Pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa
oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami
sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu." mereka membinasakan diri
mereka sendiri[644] dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar
orang-orang yang berdusta.
43. Semoga Allah mema'afkanmu. Mengapa kamu
memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu
orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang
yang berdusta?
44. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari Kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad
dengan harta dan diri mereka. dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.
45. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu,
hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari Kemudian, dan
hati mereka ragu-ragu, Karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya.
46. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah
mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak
menyukai keberangkatan mereka, Maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan
dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal
itu."
47. Jika mereka berangkat bersama-sama kamu,
niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu
mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan
kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka
mendengarkan perkataan mereka. dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.
48. Sesungguhnya dari dahulupun mereka Telah
mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk
(merusakkan)mu, hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah) dan menanglah
agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya.
49. Di antara mereka ada orang yang berkata:
"Berilah saya keizinan (Tidak pergi berperang) dan janganlah kamu
menjadikan saya terjerumus dalam fitnah." Ketahuilah bahwa mereka Telah
terjerumus ke dalam fitnah[645]. dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar
meliputi orang-orang yang kafir.
50. Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka
menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana,
mereka berkata: "Sesungguhnya kami sebelumnya Telah memperhatikan urusan
kami (Tidak pergi perang)" dan mereka berpaling dengan rasa gembira.
51. Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan
menimpa kami melainkan apa yang Telah ditetapkan Allah untuk kami. dialah
pelindung kami, dan Hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal."
52. Katakanlah: "Tidak ada yang kamu
tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan[646]. dan kami
menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang
besar) dari sisi-Nya. sebab itu tunggulah, Sesungguhnya kami menunggu-nunggu
bersamamu."
53. Katakanlah: "Nafkahkanlah hartamu, baik
dengan sukarela ataupun dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak
akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik.
54. Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk
diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan Karena mereka kafir kepada
Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan
malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.
55. Maka janganlah harta benda dan anak-anak
mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta
benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan
kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.
56. Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah
dengan (nama) Allah, bahwa Sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal
mereka bukanlah dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang
sangat takut (kepadamu).
57. Jikalau mereka memperoleh tempat
perlindunganmu atau gua-gua atau lobang-lobang (dalam tanah) niscaya mereka
pergi kepadanya dengan secepat-cepatnya.
58. Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu
tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka
bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan
serta merta mereka menjadi marah.
59. Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan
apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata:
"Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya
dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap
kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).
60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf
yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana[647].
61. Di antara mereka (orang-orang munafik) ada
yang menyakiti nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang
didengarnya." Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu,
ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat
bagi orang-orang yang beriman di antara kamu." dan orang-orang yang
menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.
62. Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama)
Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan rasul-Nya Itulah yang lebih
patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin.
63. Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu)
mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Maka
Sesungguhnya nerakan Jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. itu adalah
kehinaan yang besar.
64. Orang-orang yang munafik itu takut akan
diturunkan terhadap mereka sesuatu surat
yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada
mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)."
Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.
65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang
apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya
kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah:
"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
66. Tidak usah kamu minta maaf, Karena kamu kafir
sesudah beriman. jika kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat),
niscaya kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah
orang-orang yang selalu berbuat dosa.
67. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan.
sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang
munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan
tangannya[648]. mereka Telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.
68. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki
dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di
dalamnya. cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi
mereka azab yang kekal.
69. (keadaan kamu Hai orang-orang munafik dan
musyrikin) adalah seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka lebih Kuat
daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dari kamu. Maka mereka
Telah menikmati bagian mereka, dan kamu Telah menikmati bagian kamu sebagaimana
orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal
yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. mereka itu amalannya menjadi
sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka Itulah orang-orang yang merugi.
70. Belumkah datang kepada mereka berita penting
tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum
Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang Telah musnah?[649]. Telah
datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, Maka
Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri.
71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang
lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
72. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin,
lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir
sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang
bagus di surga 'Adn. dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah
keberuntungan yang besar.
73. Hai nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang
kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.
tempat mereka ialah jahannam. dan itu adalah tempat kembali yang
seburuk-buruknya.
74. Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan
(nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu).
Sesungguhnya mereka Telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan Telah menjadi
kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat
mencapainya[650], dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali
Karena Allah dan rasul-Nya Telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka
jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka
berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia
dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak
(pula) penolong di muka bumi.
75. Dan diantara mereka ada orang yang Telah
berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian
karunia-Nya kepada kami, Pastilah kami akan bersedekah dan Pastilah kami
termasuk orang-orang yang saleh.
76. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka
sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling,
dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).
77. Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati
mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, Karena mereka Telah memungkiri
terhadap Allah apa yang Telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga Karena mereka
selalu berdusta.
78. Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah
mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui
segala yang ghaib.
79. (orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang
yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan
(mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar
kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan
membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.
80. Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak
kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). kendatipun kamu memohonkan
ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi
ampunan kepada mereka. yang demikian itu adalah Karena mereka kafir kepada
Allah dan Rasul-Nya. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
81. Orang-orang yang ditinggalkan (Tidak ikut
perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah,
dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah
dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam
panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat
panas(nya)" jika mereka Mengetahui.
82. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan
menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.
83. Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu
golongan dari mereka, Kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi
berperang), Maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku
selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu
Telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah bersama
orang-orang yang tidak ikut berperang."[651]
84. Dan janganlah kamu sekali-kali
menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah
kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka Telah kafir kepada
Allah dan rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.
85. Dan janganlah harta benda dan anak-anak
mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di
dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka, dalam
keadaan kafir.
86. Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan
kepada orang munafik itu): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah
beserta Rasul-Nya", niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka
meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata:
"Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk"[652].
87. Mereka rela berada bersama orang-orang yang
tidak berperang[653], dan hati mereka Telah dikunci mati Maka mereka tidak
mengetahui (kebahagiaan beriman dan berjihad).
88. Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman
bersama Dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. dan mereka Itulah
orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka Itulah orang-orang yang
beruntung.
89. Allah Telah menyediakan bagi mereka syurga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan
yang besar.
90. Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang
mengemukakan 'uzur, yaitu orang-orang Arab Baswi agar diberi izin bagi mereka
(untuk tidak berjihad), sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan
Rasul-Nya, duduk berdiam diri saja. kelak orang-orang yang kafir di antara
mereka itu akan ditimpa azab yang pedih.
91. Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad)
atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang
tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas
kepada Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan
orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,
92. Dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang
yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu
kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." lalu
mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata Karena kesedihan,
lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan[654].
93. Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan)
hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu, padahal mereka itu
orang-orang kaya. mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak ikut
berperang dan Allah Telah mengunci mati hati mereka, Maka mereka tidak
mengetahui (akibat perbuatan mereka).
94. Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan
'uzurnya kepadamu, apabila kamu Telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah:
"Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu,
(karena) Sesungguhnya Allah Telah memberitahukan kepada kami beritamu yang
sebenarnya. dan Allah serta rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, Kemudian kamu
dikembalikan kepada yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia
memberitahukan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.
95. Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan
nama Allah, apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari
mereka[655]. Maka berpalinglah dari mereka; Karena Sesungguhnya mereka itu
adalah najis dan tempat mereka jahannam; sebagai balasan atas apa yang Telah mereka
kerjakan.
96. Mereka akan bersumpah kepadamu, agar kamu
ridha kepada mereka. tetapi jika sekiranya kamu ridha kepada mereka,
Sesungguhnya Allah tidak ridha kepada orang-orang yang fasik itu.
97. Orang-orang Arab Badwi itu[656], lebih sangat
kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang
diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana.
98. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada
orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah), sebagi suatu
kerugian, dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, merekalah yang akan
ditimpa marabahaya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
99. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada
orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, dan memandang apa yang
dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada
Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa rasul. Ketahuilah, Sesungguhnya
nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada
Allah). kelak Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat (surga)Nya;
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
100. Orang-orang yang terdahulu lagi yang
pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang
yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun
ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah
kemenangan yang besar.
101. Di antara orang-orang Arab Badwi yang di
sekelilingmu[657] itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk
Madinah. mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. kamu (Muhammad) tidak
mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. nanti mereka akan
kami siksa dua kali Kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.
102. Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui
dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan
lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima Taubat mereka. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa
bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
104. Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah
menerima Taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang?
105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka
Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan.
106. Dan ada (pula) orang-orang lain yang
ditangguhkan sampai ada Keputusan Allah; adakalanya Allah akan mengazab mereka
dan adakalanya Allah akan menerima Taubat mereka. dan Allah Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana.
107. Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada
orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada
orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang
mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang Telah memerangi Allah dan
rasul-Nya sejak dahulu[660]. mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak
menghendaki selain kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya
mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).
108. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu
selama-lamanya. sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid
Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di
dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
109. Maka apakah orang-orang yang mendirikan
mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik,
ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh,
lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam.
dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim.
110. Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu
senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka
itu Telah hancur[661]. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
111. Sesungguhnya Allah Telah membeli dari
orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu
Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran.
dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah
kemenangan yang besar.
112. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat,
yang beribadat, yang memuji, yang melawat[662], yang ruku', yang sujud, yang
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara
hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
113. Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang
yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun
orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka,
bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.
114. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada
Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah Karena suatu janji yang Telah
diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa
bapaknya itu adalah musuh Allah, Maka Ibrahim berlepas diri dari padanya.
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat Lembut hatinya lagi Penyantun.
115. Dan Allah sekali-kali tidak akan
menyesatkan[663] suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka
sehingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi[664].
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
116. Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan
langit dan bumi. dia menghidupkan dan mematikan. dan sekali-kali tidak ada
pelindung dan penolong bagimu selain Allah.
117. Sesungguhnya Allah Telah menerima Taubat
nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti nabi dalam
masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, Kemudian
Allah menerima Taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada mereka,
118. Dan terhadap tiga orang[665] yang
ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi Telah menjadi
sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun Telah sempit (pula
terasa) oleh mereka, serta mereka Telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari
dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima Taubat
mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah yang Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
119. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada
Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
120. Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan
orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai
Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri
mereka daripada mencintai diri rasul. yang demikian itu ialah Karena mereka
tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak
(pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan
tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi
mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,
121. Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah
yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan
dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) Karena Allah akan memberi balasan
kepada mereka yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.
122. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi
semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka
itu dapat menjaga dirinya.
123. Hai orang-orang yang beriman, perangilah
orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui
kekerasan daripadamu, dan Ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang
bertaqwa.
124. Dan apabila diturunkan suatu surat,
Maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di
antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat
ini?" adapun orang-orang yang beriman, Maka surat Ini menambah imannya, dan mereka merasa
gembira.
125. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati
mereka ada penyakit[666], Maka dengan surat
itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang Telah ada) dan
mereka mati dalam keadaan kafir.
126. Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik)
memperhatikan bahwa mereka diuji[667] sekali atau dua kali setiap tahun, dan
mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?
127. Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka memandang kepada yang
lain (sambil berkata): "Adakah seorang dari (orang-orang muslimin) yang
melihat kamu?" sesudah itu merekapun pergi. Allah Telah memalingkan hati
mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
128. Sungguh Telah datang kepadamu seorang Rasul
dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan
(keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap
orang-orang mukmin.
129. Jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka
Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiKu; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya
kepada-Nya Aku bertawakkal dan dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang
agung".
[627] sebelum Turunnya ayat Ini ada perjanjian
damai antara nabi Muhammad s.a.w. dengan orang-orang musyrikin. di antara isi
perjanjian itu adalah tidak ada peperangan antara nabi Muhammad s.a.w. dengan
orang-orang musyrikin, dan bahwa kaum muslimin dibolehkan berhaji ke Makkah dan
Tawaf di Ka'bah. Allah SWT membatalkan perjanjian itu dan mengizinkan kepada
kaum muslimin memerangi kembali. Maka turunlah ayat Ini dan kaum musyrikin
diberikan kesempatan empat bulan lamanya di tanah Arab untuk memperkuat diri.
[628] berbeda pendapat antara Mufassirin (ahli
tafsir) tentang yang dimaksud dengan haji akbar, ada yang mengatakan hari
Nahar, ada yang mengatakan hari Arafah. yang dimaksud dengan haji akbar di sini
adalah haji yang terjadi pada tahun ke-9 Hijrah.
[629] maksud yang diberi tangguh empat bulan itu
ialah: mereka yang memungkiri janji mereka dengan nabi Muhammad SAW. adapun
mereka yang tidak memungkiri janjinya Maka perjanjian itu diteruskan sampai
berakhir masa yang ditentukan dalam perjanjian itu. sesudah berakhir masa itu,
Maka tiada lagi perdamaian dengan orang-orang musyrikin.
[630] yang dimaksud dengan bulan Haram disini
ialah: masa 4 bulan yang diberi tangguh kepada kamu musyrikin itu, yaitu mulai
tanggal 10 Zulhijjah (hari Turunnya ayat ini) sampai dengan 10 Rabi'ul akhir.
[631] Maksudnya: terjamin keamanan mereka.
[632] yang dimaksud dengan dekat Masjidilharam
ialah: Al-Hudaibiyah, suatu tempat yang terletak dekat Makkah di jalan ke
Madinah. pada tempat itu nabi Muhammad saw mengadakan perjanjian gencatan
senjata dengan kaum musyrikin dalam masa 10 tahun.
[633] ayat Ini diturunkan untuk membantah anggapan
bahwa memberi minum para haji dan mengurus Masjidilharam lebih utama dari
beriman kepada Allah serta berhijrah di jalan Allah.
[634] Maksudnya: jiwa musyrikin itu dianggap kotor,
Karena menyekutukan Allah.
[635] Maksudnya: tidak dibenarkan mengerjakan haji
dan umrah. menurut pendapat sebagian Mufassirin yang lain, ialah kaum musyrikin
itu tidak boleh masuk daerah Haram baik untuk keperluan haji dan umrah atau
untuk keperluan yang lain.
[636] maksudnya setelah tahun 9 Hijrah.
[637] Karena tidak membenarkan orang musyrikin
mengerjakan haji dan umrah, Karena pencaharian orang-orang muslim boleh jadi
berkurang.
[638] Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut
oleh pemerintah Islam dari orang-orang yang bukan islam, sebagai imbangan bagi
keamanan diri mereka.
[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran
orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun
orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan
yang halal.
[640] maksudnya antara lain ialah: bulan Haram
(bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.
[641] maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu
dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan
itu dengan mengadakan peperangan.
[642] Muharram, Rajab, Zulqaedah dan Zulhijjah
adalah bulan-bulan yang dihormati dan dalam bulan-bulan tersebut tidak boleh
diadakan peperangan. tetapi peraturan Ini dilanggar oleh mereka dengan
mengadakan peperangan di bulan Muharram, dan menjadikan bulan Safar sebagai
bulan yang dihormati untuk pengganti bulan Muharram itu. sekalipun bulangan bulan-bulan
yang disucikan yaitu, empat bulan juga. tetapi dengan perbuatan itu, tata
tertib di jazirah Arab menjadi kacau dan lalu lintas perdagangan terganggu.
[643] Maksudnya: orang-orang kafir Telah sepakat
hendak membunuh nabi SAW, Maka Allah s.w.t. memberitahukan maksud jahat
orang-orang kafir itu kepada nabi SAW. Karena itu Maka beliau keluar dengan
ditemani oleh abu bakar dari Mekah dalam perjalanannya ke Madinah beliau
bersembunyi di suatu gua di bukit Tsur.
[644] maksudnya mereka akan binasa disebabkan
sumpah mereka yang palsu.
[645] ada beberapa orang munafik yang tidak mau
pergi berperang ke Tabuk (daerah kekuasaan Rumawi) dengan berdalih khawatir
akan tergoda oleh wanita-wanita Romawi, berhubung dengan itu turunlah ayat Ini
untuk membukakan rahasia mereka dan menjelaskan bahwa keengganan mereka pergi
berperang itu adalah Karena Kelemahan iman mereka dan itu adalah suatu fitnah.
[646] yaitu mendapat kemenangan atau mati syahid.
[647] yang berhak menerima zakat ialah: 1. orang
fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga
untuk memenuhi penghidupannya. 2. orang miskin: orang yang tidak cukup
penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat: orang yang
diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir
yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih
lemah. 5. memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang
ditawan oleh orang-orang kafir. 6. orang berhutang: orang yang berhutang Karena
untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. adapun
orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya
itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah
(sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di
antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan
lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.
[648] Maksudnya: berlaku kikir
[649] 'Aad adalah kaum nabi Hud, Tsamud ialah kaum
nabi Shaleh; penduduk Madyan ialah kaum nabi Syu'aib, dan penduduk negeri yang
Telah musnah adalah kaum nabi Luth a.s.
[650] Maksudnya: mereka ingin membunuh nabi
Muhammad s.a.w.
[651] setelah nabi Muhammad saw selesai dari
peperangan Tabuk dan kembali ke Madinah dan bertemu segolongan orang-orang
munafik yang tidak ikut perang, lalu mereka minta izin kepadanya untuk ikut
berperang, Maka nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah untuk mengabulkan
permintaan mereka, Karena mereka dari semula tidak mau ikut berperang.
[652] Maksudnya: orang-orang yang tidak ikut
berperang.
[653] Maksudnya: wanita-wanita, anak-anak,
orang-orang lemah, orang-orang yang sakit dan orang-orang yang sudah tua.
[654] Maksudnya: mereka bersedih hati Karena tidak
mempunyai harta yang akan dibelanjakan dan kendaraan untuk membawa mereka pergi
berperang.
[655] Maksudnya: tidak mencela mereka.
[656] orang-orang Badwi ialah orang-orang Arab yang
berdiam di padang
pasir yang hidupnya selalu berpindah-pindah.
[657] Maksudnya: orang-orang Badwi yang berdiam di
sekitar Madinah.
[658] Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari
kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda
[659] Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat
kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
[660] yang dimaksudkan dengan orang yang Telah
memerangi Allah dan rasul-Nya sejak dahulu ialah seorang pendeta Nasrani
bernama abu 'Amir, yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari Syiria untuk
bersembahyang di masjid yang mereka dirikan itu, serta membawa tentara Romawi
yang akan memerangi kaum muslimin. akan tetapi kedatangan abu 'Amir Ini tidak
jadi Karena ia mati di Syiria. dan masjid yang didirikan kaum munafik itu
diruntuhkan atas perintah Rasulullah s.a.w. berkenaan dengan wahyu yang
diterimanya sesudah kembali dari perang Tabuk.
[661] Maksudnya: bila perasaan mereka Telah lenyap.
ada pula yang menafsirkan bila mereka tidak dapat Taubat lagi.
[662] Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu
pengetahuan atau berjihad. ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa.
[663] disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu
sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah.
dalam ayat ini, Karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya
Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.
[664] Maksudnya: seseorang hamba tidak akan diazab
oleh Allah semata-mata Karena kesesatannya, kecuali jika hamba itu melanggar
perintah-perintah yang sudah dijelaskan.
[665] yaitu Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayyah dan
Mararah bin Rabi'. mereka disalahkan Karena tidak ikut berperang.
[666] maksudnya penyakin bathiniyah seperti
kekafiran, kemunafikan, keragua-raguan dan sebagainya.
[667] yang dimaksud dengan ujian disini ialah:
musibah-musibah yang menimpa mereka seperti terbukanya rahasia tipu daya
mereka, pengkhianatan mereka dan sifat mereka menyalahi janji.
Surat At-Taubah mengandung pernyatan pembatalan perjanjian damai pleh Nabi
Muhammad s.a.w. dengan kaum musyrikin, karena mereka tidak memenuhi
syarat-syarat perjanjian damai pada perjanjian Hudaibiyyah. Selanjutnya Surat At
Taubah mengandung hukum peperangan dan perdamaian, hukum kenegaraan, keadaan
Nabi Muhammad s.a.w. di waktu hijrah, dan kewajiban menafkahkan harta dan
orang-orang yang berhak menerimanya.