Surat Al Anfaal terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surat-surat
Madaniyyah, karena seluruh ayat-ayatnya diturunkan di Madinah. Surat ini
dinamakan Al Anfaal yang berarti harta rampasan perang berhubung kata
Al Anfaal terdapat pada permulaan surat ini dan juga persoalan yang
menonjol dalam surat ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan
hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu
Abbas r.a. surat ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang terjadi
pada tahun kedua hijrah. Peperangan ini sangat penting artinya, karena dialah
yang menentukan jalan sejarah Perkembangan Islam. Pada waktu itu umat Islam
dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum musyrikin
yang berjumlah besar, dan berperlengkapan yang cukup, dan mereka dalam
peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab
itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka
kemudian Allah menurunkan ayat pertama dari surat ini.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah selalu menyertai orang-orang yang beriman dan melindungi mereka; menentukan hukum-hukum agama itu hanyalah hak Allah; jaminan Allah terhadap kemenangan umat yang beriman; 'inayat Allah terhadap orang-orang yang bertawakkal; hanyalah Allah yang dapat mempersatukan hati orang yang beriman; tindakan-tindakan dan hukum-hukum Allah didasarkan atas kepentingan umat manusia; adanya malaikat yang menolong barisan kaum muslimin dalam perang Badar; adanya gangguan-gangguan syaitan pada orang-orang mukmin dan tipu daya mereka pada orang-orang musyrikin; syirik adalah dosa berat.
2. Hukum-hukum:
Aturan pembagian harta rampasan perang; kebolehan memakan harta rampasan perang; larangan lari/mundur dalam peperangan; hukum mengenai tawanan perang pada permulaan Islam; kewajiban taat kepada pimpinan dalam perang; keharusan mengusahakan perdamaian; kewajiban mempersiapkan diri dengan segala alat perlengkapan perang; ketahanan mental, sabar dan tawakkal serta mengingat Allah dalam peperangan; tujuan perang dalam Islam; larangan khianat kepada Allah dan Rasul serta amanat; larangan mengkhianati perjanjian.
3. Kisah-kisah:
Keengganan beberapa orang Islam ikut perang Badar, suasana kaum muslimin di waktu perang Badar, sebelumnya, sesudahnya dan waktu perang berlangsung; keadaan Nabi Muhammad s.a.w. sebelum hijrah serta permusuhan kaum musyrikin terhadap beliau; orang yahudi membatalkan perjanjian damai dengan Nabi Muhammad s.a.w.; kisah keadaan orang kafir musyrikin dan Ahli Kitab serta keburukan orang-orang munafik.
4. Dan lain lain:
Pengertian iman, tanda-tandanya dan sifat-sifat orang yang beriman; sunnatullah pada seseorang dan masyarakat.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Allah selalu menyertai orang-orang yang beriman dan melindungi mereka; menentukan hukum-hukum agama itu hanyalah hak Allah; jaminan Allah terhadap kemenangan umat yang beriman; 'inayat Allah terhadap orang-orang yang bertawakkal; hanyalah Allah yang dapat mempersatukan hati orang yang beriman; tindakan-tindakan dan hukum-hukum Allah didasarkan atas kepentingan umat manusia; adanya malaikat yang menolong barisan kaum muslimin dalam perang Badar; adanya gangguan-gangguan syaitan pada orang-orang mukmin dan tipu daya mereka pada orang-orang musyrikin; syirik adalah dosa berat.
2. Hukum-hukum:
Aturan pembagian harta rampasan perang; kebolehan memakan harta rampasan perang; larangan lari/mundur dalam peperangan; hukum mengenai tawanan perang pada permulaan Islam; kewajiban taat kepada pimpinan dalam perang; keharusan mengusahakan perdamaian; kewajiban mempersiapkan diri dengan segala alat perlengkapan perang; ketahanan mental, sabar dan tawakkal serta mengingat Allah dalam peperangan; tujuan perang dalam Islam; larangan khianat kepada Allah dan Rasul serta amanat; larangan mengkhianati perjanjian.
3. Kisah-kisah:
Keengganan beberapa orang Islam ikut perang Badar, suasana kaum muslimin di waktu perang Badar, sebelumnya, sesudahnya dan waktu perang berlangsung; keadaan Nabi Muhammad s.a.w. sebelum hijrah serta permusuhan kaum musyrikin terhadap beliau; orang yahudi membatalkan perjanjian damai dengan Nabi Muhammad s.a.w.; kisah keadaan orang kafir musyrikin dan Ahli Kitab serta keburukan orang-orang munafik.
4. Dan lain lain:
Pengertian iman, tanda-tandanya dan sifat-sifat orang yang beriman; sunnatullah pada seseorang dan masyarakat.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
KISAH PERANG BADAR
Cara pembagian ghanimah terserah kepada Allah dan Rasul
KISAH PERANG BADAR
Cara pembagian ghanimah terserah kepada Allah dan Rasul
1. Mereka menanyakan kepadamu tentang
(pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang
kepunyaan Allah dan Rasul[593], oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan
perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan
rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman."
2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594]
ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat
dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka.
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan
sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi
Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
5. Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan
rumahmu dengan kebenaran[596], padahal Sesungguhnya sebagian dari orang-orang
yang beriman itu tidak menyukainya,
6. Mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah
nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian,
sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).
7. Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan
kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu,
sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah[597]
yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan
ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,
8. Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan
membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu
tidak menyukainya.
9. (ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan
kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan
mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang
berturut-turut".
10. Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala
bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram
karenanya. dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
11. (ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu
mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan
kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan
menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu
dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu)[598].
12. (ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada
para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, Maka teguhkan (pendirian)
orang-orang yang Telah beriman". kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke
dalam hati orang-orang kafir, Maka penggallah kepala mereka dan pancunglah
tiap-tiap ujung jari mereka[599].
13. (Ketentuan) yang demikian itu adalah Karena
Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang
Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.
14. Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu),
Maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada
(lagi) azab neraka.
15. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, Maka janganlah
kamu membelakangi mereka (mundur).
16. Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur)
di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan
diri dengan pasukan yang lain, Maka Sesungguhnya orang itu kembali dengan
membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka jahannam. dan amat
buruklah tempat kembalinya.
17. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang
membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang
melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat
demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada
orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui.
18. Itulah (karunia Allah yang dilimpahkan
kepadamu), dan Sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang yang kafir.
19. Jika kamu (orang-orang musyrikin) mencari
keputusan, Maka Telah datang Keputusan kepadamu; dan jika kamu berhenti[600];
Maka Itulah yang lehih baik bagimu; dan jika kamu kembali[601], niscaya kami
kembali (pula)[602]; dan angkatan perangmu sekali-kali tidak akan dapat menolak
dari kamu sesuatu bahayapun, biarpun dia banyak dan Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang beriman.
20. Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada
Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu
mendengar (perintah-perintah-Nya),
21. Dan janganlah kamu menjadi seperti
orang-orang (munafik) vang Berkata "Kami mendengarkan[603], padahal mereka
tidak mendengarkan.
22. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang
seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli[604]
yang tidak mengerti apa-apapun.
23. Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada
pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. dan Jikalau
Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga,
sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu).
24. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah
seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang
memberi kehidupan kepada kamu[605], Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah
membatasi antara manusia dan hatinya[606] dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu
akan dikumpulkan.
25. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang
tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah
bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
26. Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu
masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut
orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, Maka Allah memberi kamu tempat menetap
(Madinah) dan dijadikan-Nya kamu Kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya
kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui.
28. Dan Ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu
itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang
besar.
29. Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa
kepada Allah, kami akan memberikan kepadamu Furqaan[607]. dan kami akan jauhkan
dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah
mempunyai karunia yang besar.
30. Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir
(Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu
atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah
menggagalkan tipu daya itu. dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat
kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami Telah mendengar (ayat-ayat yang
seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti
ini, (Al Quran) Ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang
purbakala".
32. Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang
musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar
dari sisi Engkau, Maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau
datangkanlah kepada kami azab yang pedih".
33. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab
mereka, sedang kamu berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan
mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun[608]
34. Kenapa Allah tidak mengazab mereka padahal
mereka menghalangi orang untuk (mendatangi) Masjidilharam, dan mereka bukanlah
orang-orang yang berhak menguasainya? orang-orang yang berhak menguasai(nya)
hanyalah orang-orang yang bertakwa. tetapi kebanyakan mereka tidak Mengetahui.
35. Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu,
lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan
kekafiranmu itu.
36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir
menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. mereka
akan menafkahkan harta itu, Kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka
akan dikalahkan. dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu
dikumpulkan,
37. Supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk
dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas
sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke
dalam neraka jahannam. mereka Itulah orang-orang yang merugi.
38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir
itu[609]: "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan
mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka
kembali lagi[610] Sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah
tenhadap) orang-orang dahulu ".
39. Dan perangilah mereka, supaya jangan ada
fitnah[611] dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah[612]. jika mereka
berhenti (dari kekafiran), Maka Sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka
kerjakan.
40. Dan jika mereka berpaling, Maka Ketahuilah
bahwasanya Allah Pelindungmu. dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik
penolong.
41. Ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat
kamu peroleh sebagai rampasan perang[613], Maka Sesungguhnya seperlima untuk
Allah, rasul, kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
ibnussabil[614], jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa[615] yang kami
turunkan kepada hamba kami (Muhammad) di hari Furqaan[616], yaitu di hari
bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
42. (yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir
lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah
itu berada di bawah kamu[617]. sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk
menentukan hari pertempuran), Pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan
hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar
dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan[618], yaitu agar orang yang
binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu
hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula)[619]. Sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui,
43. (yaitu) ketika Allah menampakkan mereka
kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. dan sekiranya Allah
memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi
gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan
tetapi Allah Telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
segala isi hati.
44. Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada
kamu sekalian, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada
penglihatan matamu dan kamu ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan
mata mereka, Karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti
dilaksanakan. dan hanyalah kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.
45. Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu
memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah
sebanyak-banyaknya[620] agar kamu beruntung.
46. Dan taatlah kepada Allah dan rasul-Nya dan
janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan
hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.
47. Dan janganlah kamu menjadi seperti
orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud
riya' kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. dan (ilmu)
Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.
48. Dan ketika syaitan menjadikan mereka
memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang
manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan Sesungguhnya saya
Ini adalah pelindungmu". Maka tatkala kedua pasukan itu Telah dapat saling
lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata:
"Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, Sesungguhnya saya dapat
melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; Sesungguhnya saya takut
kepada Allah". dan Allah sangat keras siksa-Nya.
49. (ingatlah), ketika orang-orang munafik dan
orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "mereka itu
(orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman):
"Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, Maka Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana".
50. Kalau kamu melihat ketika para malaikat
mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka
(dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar",
(tentulah kamu akan merasa ngeri).
51. Demikian itu disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya,
52. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan
Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. mereka
mengingkari ayat-ayat Allah, Maka Allah menyiksa mereka disebabkan
dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya.
53. (siksaan) yang demikian itu adalah Karena
Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang Telah
dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada
pada diri mereka sendiri[621], dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui.
54. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan
Fir'aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. mereka
mendustakan ayat-ayat Tuhannya Maka kami membinasakan mereka disebabkan
dosa-dosanya dan kami tenggelamkan Fir'aun dan pengikut-pengikutnya; dan
kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.
55. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling
buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, Karena mereka itu tidak
beriman.
56. (yaitu) orang-orang yang kamu Telah mengambil
perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap
kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).
57. Jika kamu menemui mereka dalam peperangan,
Maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas)
mereka, supaya mereka mengambil pelajaran.
58. Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya)
pengkhianatan dari suatu golongan, Maka kembalikanlah perjanjian itu kepada
mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berkhianat.
59. Dan janganlah orang-orang yang kafir itu
mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya
mereka tidak dapat melemahkan (Allah).
60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan
musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang
Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
61. Dan jika mereka condong kepada perdamaian,
Maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya dialah
yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
62. Dan jika mereka bermaksud menipumu, Maka
Sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). dialah yang memperkuatmu
dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin,
63. Dan yang mempersatukan hati mereka
(orang-orang yang beriman)[622]. walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan)
yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan
tetapi Allah Telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya dia Maha gagah lagi
Maha Bijaksana.
64. Hai nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung)
bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.
65. Hai nabi, Kobarkanlah semangat para mukmin
untuk berperang. jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka
akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. dan jika ada seratus orang yang
sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang
kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti[623].
66. Sekarang Allah Telah meringankan kepadamu dan
dia Telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu
seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang
kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan
dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah beserta
orang-orang yang sabar.
67. Tidak patut, bagi seorang nabi mempunyai
tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. kamu menghendaki
harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu).
dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
68. Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang
Telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar Karena
tebusan yang kamu ambil.
69. Maka makanlah dari sebagian rampasan perang
yang Telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan
bertakwalah kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
70. Hai nabi, Katakanlah kepada tawanan-tawanan
yang ada di tanganmu: "Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu,
niscaya dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang Telah
diambil daripadamu dan dia akan mengampuni kamu". dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
71. Akan tetapi jika mereka (tawanan-tawanan itu)
bermaksud hendak berkhianat kepadamu, Maka Sesungguhnya mereka Telah berkhianat
kepada Allah sebelum ini, lalu Allah menjadikan(mu) berkuasa terhadap mereka.
dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
72. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan
orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang
Muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi[624]. dan (terhadap)
orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban
sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi)
jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka
kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang Telah ada
perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan.
73. Adapun orang-orang yang kafir, sebagian
mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai para muslimin)
tidak melaksanakan apa yang Telah diperintahkan Allah itu[625], niscaya akan
terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.
74. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah
serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman
dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka Itulah
orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki
(nikmat) yang mulia.
75. Dan orang-orang yang beriman sesudah itu
Kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu Maka orang-orang itu termasuk
golonganmu (juga). orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya
lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat)[626] di dalam
Kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
[593] Maksudnya: pembagian harta rampasan itu
menurut ketentuan Allah dan RasulNya.
[594] Maksudnya: orang yang Sempurna imannya.
[595] dimaksud dengan disebut nama Allah ialah:
menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.
[596] Maksudnya: menurut Al Maraghi: Allah mengatur
pembagian harta rampasan perang dengan kebenaran, sebagaimana Allah menyuruhnya
pergi dari rumah (di Madinah) untuk berperang ke Badar dengan kebenaran pula.
menurut Ath-Thabari: keluar dari rumah dengan maksud berperang.
[597] maksudnya kafilah abu Sofyan yang membawa
dagangan dari Siria. sedangkan kelompok yang datang dari Mekkah dibawah
pimpinan Utbah bin Rabi'ah bersama abu Jahal.
[598] Memperteguh telapak kaki disini dapat juga
diartikan dengan keteguhan hati dan keteguhan pendirian.
[599] Maksudnya: ujung jari disini ialah anggota
tangan dan kaki.
[600] Maksudnya: berhenti dari memusuhi dan
memerangi rasul.
[601] Maksudnya: kembali memusuhi dan memerangi
rasul.
[602] Maksudnya: Allah memberi pertolongan kepada
rasul.
[603] Maksudnya: mereka mendengarkan tapi hati
mengingkarinya.
[604] Maksudnya: manusia yang paling buruk di sisi
Allah ialah yang tidak mau mendengar, menuturkan dan memahami kebenaran.
[605] Maksudnya: menyeru kamu berperang untuk
meninggikan kalimat Allah yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan
Islam dan muslimin. juga berarti menyeru kamu kepada iman, petunjuk jihad dan
segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
[606] Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati
manusia.
[607] artinya: petunjuk yang dapat membedakan
antara yang Haq dan yang batil, dapat juga diartikan disini sebagai pertolongan.
[608] di antara Mufassirin mengartikan
yastagfiruuna dengan bertaubat dan ada pula yang mengartikan bahwa di antara
orang-orang kafir itu ada orang muslim yang minta ampun kepada Allah.
[609] ialah: abu Sofyan dan sahabat-sahabatnya.
[610] Maksudnya: jika mereka kafir dan kembali
memerangi nabi.
[611] Maksudnya: gangguan-gangguan terhadap umat
Islam dan agama Islam.
[612] Maksudnya: menurut An-Nasafi dan Al-Maraghi,
tegaknya agama Islam dan sirnanya agama-agama yang batil.
[613] yang dimaksud dengan rampasan perang
(ghanimah) adalah harta yang diperoleh dari orang-orang kafir dengan melalui
pertempuran, sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran dinama fa'i.
pembagian dalam ayat Ini berhubungan dengan ghanimah saja. Fa'i dibahas dalam surat al-Hasyr
[614] Maksudnya: seperlima dari ghanimah itu
dibagikan kepada: a. Allah dan RasulNya. b. kerabat Rasul (Banu Hasyim dan
Muthalib). c. anak Yatim. d. fakir miskin. e. Ibnussabil. sedang empat-perlima
dari ghanimah itu dibagikan kepada yang ikut bertempur.
[615] yang dimaksud dengan apa ialah: ayat-ayat
Al-Quran, malaikat dan pertolongan.
[616] Furqaan ialah: pemisah antara yang hak dan
yang batil. yang dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah hari jelasnya kemenangan
orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di
peprangan Badar, pada hari Jum'at 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. sebagian
Mufassirin berpendapat bahwa ayat Ini mengisyaratkan kepada hari permulaan
Turunnya Al Quranul Kariem pada malam 17 Ramadhan.
[617] Maksudnya: kaum muslimin waktu itu berada di
pinggir lembah yang dekat ke Madinah, dan orang-orang kafir berada di pinggir
lembah yang jauh dari Madinah. sedang kafilah yang dipimpin oleh abu Sofyan itu
berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar.
[618] Maksudnya: kemenangan kaum muslimin dan
kehancuran kaum musyrikin.
[619] Maksudnya: agar orang-orang yang tetap di
dalam kekafirannya tidak mempunyai alasan lagi untuk tetap dalam kekafiran itu,
dan orang-orang yang benar keimanannya adalah berdasarkan kepada bukti-bukti
yang nyata.
[620] maksudnya ialah: memperbanyak zikir dan doa.
[621] Allah tidak mencabut nikmat yang Telah
dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan bersyukur
kepada Allah.
[622] penduduk Madinah yang terdiri dari suku Aus
dan Khazraj selalu bermusuhan sebelum nabi Muhammad s.a.w hijrah ke Medinah dan
mereka masuk islam, permusuhan itu hilang.
[623] Maksudnya: mereka tidak mengerti bahwa perang
itu haruslah untuk membela keyakinan dan mentaati perintah Allah. mereka
berperang Hanya semata-mata mempertahankan tradisi Jahiliyah dan maksud-maksud
duniawiyah lainnya.
[624] yang dimaksud lindung melindungi ialah: di
antara muhajirin dan anshar terjalin persaudaraan yang amat teguh, untuk
membentuk masyarakat yang baik. demikian keteguhan dan keakraban persaudaraan
mereka itu, sehingga pada pemulaan Islam mereka waris-mewarisi seakan-akan
mereka bersaudara kandung.
[625] yang dimaksud dengan apa yang Telah
diperintahkan Allah itu: keharusan adanya persaudaraan yang teguh antara kaum
muslimin.
[626] Maksudnya: yang jadi dasar waris mewarisi
dalam Islam ialah hubungan kerabat, bukan hubungan persaudaraan keagamaan
sebagaimana yang terjadi antara muhajirin dan anshar pada permulaan Islam.
Surat Al Anfaal
menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya, khususnya
menerangkan Perang Badar, yaitu peperangan yang menentukan jalan sejarah Islam
dan muslimin, bahkan tidak akan salah kiranya kalau dikatakan bahwa Perang
Badar itu menetukan jalan sejarah umat manusia pada umumnya. Sebahagian besar surat ini mengandung
hal-hal yang berhubungan dengan perdamaian dan peperangan; tingkah laku
orang-orang kafir, orang-orang munafik dan sebahagian orang-orang Islam yang
tidak kuat imannya dalam peperangan. Kemudian ditegaskan bahwa Allah menolong
orang-orang yang beriman dan menghancurkan orang-orang kafir dan munafik itu,
adalah merupakan sunnah-Nya yang tidak dapat dimungkiri berlakunya, sebagaimana
pernah terjadi pada Fir'aun dan kaumnya serta umat-umat yang sebelumnya.