AN NUUR
Surat An
Nuur terdiri atas 64 ayat, dan termasuk golongan surat-surat Madaniyah. Dinamai
An Nuur yang berarti Cahaya, diambil dari kata An Nuur yang
terdapat pada ayat ke 35. Dalam ayat ini, Allah s.w.t. menjelaskan tentang Nuur
Ilahi, yakni Al Quran yang mengandung petunjuk-petunjuk. Petunjuk-petunjuk
Allah itu, merupakan cahaya yang terang benderang menerangi alam semesta. Surat
ini sebagian besar isinya memuat petunjuk- petunjuk Allah yang berhubungan
dengan soal kemasyarakatan dan rumah tangga.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Kesaksian lidah dan anggota-anggota atas segala perbuatan manusia pada hari kiamat; hanya Allah yang menguasai langit dan bumi; kewajiban rasul, hanyalah menyampaikan agama Allah; iman merupakan dasar daripada diterimanya amal ibadah.
2. Hukum-hukum:
Hukum-hukum sekitar masalah Zina, li'an dan adab-adab pergaulan di luar dan di dalam rumah tangga.
3. Kisah-kisah:
Cerita tentang berita bohong terhadap Ummul Mu'minin 'Aisyah r.a. (Qishshatul Ifki).
4. Dan lain-lain:
Semua jenis hewan diciptakan Allah dari air; janji Allah kepada kaum muslimin yang beramal saleh.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Kesaksian lidah dan anggota-anggota atas segala perbuatan manusia pada hari kiamat; hanya Allah yang menguasai langit dan bumi; kewajiban rasul, hanyalah menyampaikan agama Allah; iman merupakan dasar daripada diterimanya amal ibadah.
2. Hukum-hukum:
Hukum-hukum sekitar masalah Zina, li'an dan adab-adab pergaulan di luar dan di dalam rumah tangga.
3. Kisah-kisah:
Cerita tentang berita bohong terhadap Ummul Mu'minin 'Aisyah r.a. (Qishshatul Ifki).
4. Dan lain-lain:
Semua jenis hewan diciptakan Allah dari air; janji Allah kepada kaum muslimin yang beramal saleh.
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
HUKUM-HUKUM PERZINAAN DAN HUKUM-HUKUM PERGAULAN
Hukum perzinaan
HUKUM-HUKUM PERZINAAN DAN HUKUM-HUKUM PERGAULAN
Hukum perzinaan
1. (Ini adalah) satu surat yang kami turunkan
dan kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan kami
turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.
2. Perempuan yang berzina dan laki-laki yang
berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan
janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama
Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman.
3. Laki-laki yang berzina tidak mengawini
melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan
yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau
laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang
mukmin[1028].
[1028] maksud ayat Ini ialah: tidak pantas orang
yang beriman kawin dengan yang berzina, demikian pula sebaliknya.
4. Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita
yang baik-baik[1029] (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang
saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan
janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah
orang-orang yang fasik.
[1029] yang dimaksud wanita-wanita yang baik disini
adalah wanita-wanita yang suci, akil balig dan muslimah.
5. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah
itu dan memperbaiki (dirinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
6. Dan orang-orang yang menuduh isterinya
(berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka
sendiri, Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama
Allah, Sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar.
7. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la'nat Allah
atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta[1030].
[1030] maksud ayat 6 dan 7: orang yang menuduh
Istrinya berbuat zina dengan tidak mengajukan empat orang saksi, haruslah
bersumpah dengan nama Allah empat kali, bahwa dia adalah benar dalam tuduhannya
itu. Kemudian dia bersumpah sekali lagi bahwa dia akan kena laknat Allah jika
dia berdusta. Masalah Ini dalam fiqih dikenal dengan Li'an.
8. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh
sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar
termasuk orang-orang yang dusta.
9. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah
atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar.
10. Dan Andaikata tidak ada kurnia Allah dan
rahmat-Nya atas dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha
Bijaksana, (niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan).
11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita
bohong itu adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita
bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang
dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara
mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu
baginya azab yang besar[1031].
[1031] berita bohong Ini mengenai istri Rasulullah
s.a.w. 'Aisyah r.a. ummul Mu'minin, sehabis perang dengan Bani Mushtaliq bulan
Sya'ban 5 H. Perperangan Ini diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula 'Aisyah
dengan nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. dalam
perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat.
'Aisyah keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan, Kemudian kembali.
tiba-tiba dia merasa kalungnya hilang, lalu dia pergi lagi mencarinya.
sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada
dalam sekedup. setelah 'Aisyah mengetahui, sekedupnya sudah berangkat dia duduk
di tempatnya dan mengaharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya.
Kebetulan, lewat ditempat itu seorang sahabat nabi, Shafwan ibnu Mu'aththal,
diketemukannya seseorang sedang tidur sendirian dan dia terkejut seraya
mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, isteri Rasul!"
'Aisyah terbangun. lalu dia dipersilahkan oleh Shafwan mengendarai untanya.
Syafwan berjalan menuntun unta sampai mereka tiba di Madinah. orang-orang yang
melihat mereka membicarakannya menurut pendapat masing-masing. mulailah timbul
desas-desus. Kemudian kaum munafik membesar- besarkannya, Maka fitnahan atas
'Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di
kalangan kaum muslimin.
12. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon
itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka
sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang
nyata."
13. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan
empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah Karena mereka tidak mendatangkan
saksi-saksi Maka mereka Itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta.
14. Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan
rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab
yang besar, Karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.
15. (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita
bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak
kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja.
padahal dia pada sisi Allah adalah besar.
16. Dan Mengapa kamu tidak berkata, diwaktu
mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita
memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), Ini adalah dusta yang
besar."
17. Allah memperingatkan kamu agar (jangan)
kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang
beriman.
18. Dan Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada
kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar
(berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang
beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah
mengetahui, sedang, kamu tidak Mengetahui.
20. Dan sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah
dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang,
(niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).
21. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengikuti langkah- langkah syaitan. barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah
syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji
dan yang mungkar. sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada
kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan
keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
22. Dan janganlah orang-orang yang mempunyai
kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan
memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan
orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan
dan berlapang dada. apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[1032],
[1032] ayat Ini berhubungan dengan sumpah abu bakar
r.a. bahwa dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain
yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah. Maka
turunlah ayat Ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh
mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas
perbuatan mereka itu.
23. Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita
yang baik-baik, yang lengah[1033] lagi beriman (berbuat zina), mereka kena
la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,
[1033] yang dimaksud dengan wanita-wanita yang
lengah ialah wanita-wanita yang tidak pernah sekali juga teringat oleh mereka
akan melakukan perbuatan yang keji itu.
24. Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki
mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
25. Di hari itu, Allah akan memberi mereka
balasan yag setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah
yang benar, lagi yang menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang
sebenarnya).
26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang
keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan
laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu).
bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)[1034].
[1034] ayat Ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a.
dan Shafwan dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah
orang yang paling baik Maka Pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri
beliau.
27. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
28. Jika kamu tidak menemui seorangpun
didalamnya, Maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika
dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu
bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
29. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang
tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah
mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka,
atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
32. Dan kawinkanlah orang-orang yang
sedirian[1035] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari
hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika
mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha
luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
[1035] Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum
kawin atau wanita- wanita yang tidak bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin.
33. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin
hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya. dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian,
hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka[1036], jika kamu mengetahui ada
kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah
yang dikaruniakan-Nya kepadamu[1037]. dan janganlah kamu paksa budak-budak
wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian,
Karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. dan barangsiapa yang memaksa
mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu[1038].
[1036] salah satu cara dalam agama Islam untuk
menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya untuk
dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang
ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau budak itu
menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal.
[1037] untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu
hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat
atau harta lainnya.
[1038] Maksudnya: Tuhan akan mengampuni budak-budak
wanita yang dipaksa melakukan pelacuran oleh tuannya itu, selama mereka tidak
mengulangi perbuatannya itu lagi.
34. Dan Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepada
kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang
terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan
bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak
tembus[1039], yang di dalamnya ada Pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan)
kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak
di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)[1040], yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya
di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang
dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan
Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
[1039] yang dimaksud lubang yang tidak tembus
(misykat) ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai
kesebelahnya, Biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain.
[1040] Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak
bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu
matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak
yang baik.
36. Bertasbih[1041] kepada Allah di masjid-masjid
yang Telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya,
pada waktu pagi dan waktu petang,
[1041] yang bertasbih ialah laki-laki yang tersebut
pada ayat 37 berikut.
37. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari)
mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu
hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
38. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya
Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa
yang Telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada
mereka. dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah
laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang
yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu
apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan
kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya[1042].
[1042] orang-orang kafir, Karena amal-amal mereka
tidak didasarkan atas iman, tidaklah mendapatkan balasan dari Tuhan di akhirat
walaupun di dunia mereka mengira akan mendapatkan balasan atas amalan mereka
itu.
40. Atau seperti gelap gulita di lautan yang
dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya
(lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan
tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi
cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.
41. Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah:
kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan
mengembangkan sayapnya. masing-masing Telah mengetahui (cara) sembahyang dan
tasbihnya[1043], dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
[1043] masing-masing makhluk mengetahui cara shalat
dan tasbih kepada Allah dengan ilham dari Allah.
42. Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan
bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk).
43. Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak
awan, Kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, Kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan
Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya
dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan.
44. Allah mempergantikan malam dan siang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi
orang-orang yang mempunyai penglihatan.
45. Dan Allah Telah menciptakan semua jenis hewan
dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan
sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
46. Sesungguhnya kami Telah menurunkan ayat-ayat
yang menjelaskan. dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang lurus.
47. Dan mereka berkata: "Kami Telah beriman
kepada Allah dan rasul, dan kami mentaati (keduanya)." Kemudian sebagian
dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang
yang beriman.
48. Dan apabila mereka dipanggil kepada
Allah[1044] dan Rasul-Nya, agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka,
tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang.
[1044] Maksudnya: dipanggil utnuk bertahkim kepada
Kitabullah.
49. Tetapi jika Keputusan itu untuk
(kemaslahatan) mereka, mereka datang kepada Rasul dengan patuh.
50. Apakah (ketidak datangan mereka itu karena)
dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena)
takut kalau-kalau Allah dan rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya,
mereka Itulah orang-orang yang zalim.
51. Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila
mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di
antara mereka[1045] ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh".
dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
[1045] Maksudnya: di antara kaum muslimin dengan
kaum muslimin dan antara kaum muslimin dengan yang bukan muslimin.
52. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan
rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah
orang- orang yang mendapat kemenangan[1046].
[1046] yang dimaksud dengan takut kepada Allah ialah
takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang Telah dikerjakannya, dan yang
dimaksud dengan takwa ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang
mungkin terjadi.
53. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah
sekuat-kuat sumpah, jika kamu suruh mereka berperang, Pastilah mereka akan
pergi. Katakanlah: "Janganlah kamu bersumpah, (karena ketaatan yang
diminta ialah) ketaatan yang sudah dikenal. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
54. Katakanlah: "Taat kepada Allah dan
taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul
itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah
semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, niscaya
kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang".
55. Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia
sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia
Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia
benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan
menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.
56. Dan Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat,
dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.
57. Janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang
kafir itu dapat melemahkan (Allah dari mengazab mereka) di bumi ini, sedang
tempat tinggal mereka (di akhirat) adalah neraka. dan sungguh amat jeleklah
tempat kembali itu.
58. Hai orang-orang yang beriman, hendaklah
budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum
balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari)
yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan Pakaian (luar)mu di
tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu[1047].
tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu)
itu[1048]. mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada
sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[1047] Maksudnya: tiga macam waktu yang Biasanya di
waktu-waktu itu badan banyak terbuka. oleh sebab itu Allah melarang budak-budak
dan anak-anak dibawah umur untuk masuk ke kamar tidur orang dewasa tanpa idzin
pada waktu-waktu tersebut.
[1048] Maksudnya: tidak berdosa kalau mereka tidak
dicegah masuk tanpa izin, dan tidak pula mereka berdosa kalau masuk tanpa
meminta izin.
59. Dan apabila anak-anakmu Telah sampai umur
balig, Maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum
mereka meminta izin[1049]. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
[1049] Maksudnya: anak-anak dari orang-orang yang
merdeka yang bukan mahram, yang Telah balig haruslah meminta izin lebih dahulu
kalau hendak masuk menurut cara orang-orang yang tersebut dalam ayat 27 dan 28
surat Ini meminta izin.
60. Dan perempuan-perempuan tua yang Telah
terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah
atas mereka dosa menanggalkan pakaian[1050] mereka dengan tidak (bermaksud)
menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.
[1050] Maksudnya: Pakaian luar yang kalau dibuka
tidak menampakkan aurat.
61. Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak
(pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi
dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau dirumah
bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara- saudaramu yang laki-laki, di
rumah saudaramu yang perempuan, dirumah saudara bapakmu yang laki-laki, dirumah
saudara bapakmu yang perempuan, dirumah saudara ibumu yang laki-laki, dirumah
saudara ibumu yang perempuan, dirumah yang kamu miliki kuncinya[1051] atau
dirumah kawan-kawanmu. tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka
atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah
(ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi
salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang
diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya)
bagimu, agar kamu memahaminya.
[1051] Maksudnya: rumah yang diserahkan kepadamu
mengurusnya.
62. Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin
ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka
berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan,
mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya.
Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka Itulah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Maka apabila mereka
meminta izin kepadamu Karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang
kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
63. Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul
diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain).
Sesungguhnya Allah Telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di
antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), Maka hendaklah orang-orang
yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang
pedih.
64. Ketahuilah Sesungguhnya kepunyaan Allahlah
apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya dia mengetahui keadaan yang kamu
berada di dalamnya (sekarang). dan (mengetahui pula) hati (manusia)
dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang Telah
mereka kerjakan. dan Allah Maha mengehui segala sesuatu.
Dalam surat An
Nuur terdapat ayat-ayat hukum dan petunjuk-petunjuk Allah bagi manusia, baik
yang berhubungan dengan hidup kemasyarakatan maupun dengan hidup berumah
tangga. Kesemuanya itu merupakan cahaya yang menyinari kehidupan manusia dalam
menempuh jalan yang menuju kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
HUBUNGAN SURAT AN NUUR DENGAN SURAT AL FURQAAN
1. Surat An Nuur ini, ditutup oleh Allah s.w.t. dengan keterangan bahwa Dialah yang memiliki langit dan bumi serta segala isinya dan yang mengaturnya berdasarkan hikmah dan kemaslahatan yang dikehendaki-Nya. Dan Dia pulalah yang berbuat perhitungan terhadap segala amal perbuatan hamba-hamba-Nya pada hari kiamat. Maka dalam surat Al Furqaan Allah memulai dengan menunjukkan ketinggian-Nya baik pada zat, sifat-sifat, dan perbuatan-Nya, dan menunjukkan pula kecintaan-Nya kepada hamba- hamba-Nya dengan dengan menurunkan Al Quran sebagai pedoman hidup bagi mereka.
2. Pada akhir surat ini Allah mewajibkan kaum muslimin mengikuti Rasul-Nya, Muhammad s.a.w; serta mengancam dengan azab bagi mereka yang menentangnya; maka pada permulaan surat Al Furqaan, Allah menyebutkan bahwa kepada Nabi Muhammad s.a.w. diberikan Al Quran yang membimbing umat manusia.
3. Pada masing-masing umat digambarkan keadaan awan, turunnya hujan dan penghijauan bumi sebagai bukti kekuasaan Allah.
4. Dalam kedua surat ini Allah menjelaskan bahwa amal usaha orang-orang kafir pada hari kiamat tidak diberi pahala barang sedikitpun, dan keduanya menerangkan pula asal mula kejadian manusia.
HUBUNGAN SURAT AN NUUR DENGAN SURAT AL FURQAAN
1. Surat An Nuur ini, ditutup oleh Allah s.w.t. dengan keterangan bahwa Dialah yang memiliki langit dan bumi serta segala isinya dan yang mengaturnya berdasarkan hikmah dan kemaslahatan yang dikehendaki-Nya. Dan Dia pulalah yang berbuat perhitungan terhadap segala amal perbuatan hamba-hamba-Nya pada hari kiamat. Maka dalam surat Al Furqaan Allah memulai dengan menunjukkan ketinggian-Nya baik pada zat, sifat-sifat, dan perbuatan-Nya, dan menunjukkan pula kecintaan-Nya kepada hamba- hamba-Nya dengan dengan menurunkan Al Quran sebagai pedoman hidup bagi mereka.
2. Pada akhir surat ini Allah mewajibkan kaum muslimin mengikuti Rasul-Nya, Muhammad s.a.w; serta mengancam dengan azab bagi mereka yang menentangnya; maka pada permulaan surat Al Furqaan, Allah menyebutkan bahwa kepada Nabi Muhammad s.a.w. diberikan Al Quran yang membimbing umat manusia.
3. Pada masing-masing umat digambarkan keadaan awan, turunnya hujan dan penghijauan bumi sebagai bukti kekuasaan Allah.
4. Dalam kedua surat ini Allah menjelaskan bahwa amal usaha orang-orang kafir pada hari kiamat tidak diberi pahala barang sedikitpun, dan keduanya menerangkan pula asal mula kejadian manusia.