Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpancang (ayat 282). Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada BAni Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan:
Dakwah Islamiyah yang dihadapkan kepada umat Islam, ahli kitab dan para musyrikin.
2. Hukum-hukum:
Perintah mengerjakan shalat; menunaikan zakat; hukum puasa; hukum haji dan umrah; hukum qishash; hal-hal yang halal dan yang haram; bernafkah di jalan Allah; hukum arak dan judi; cara menyantuni anak yatim, larangan riba; hutang piutang; nafkah dan yang berhak menerimanya; wasiyat kepada dua orang ibu-bapa dan kaum kerabat; hukum sumpah; kewajiban menyampaikan amanat; sihir; hukum merusak mesjid; hukum meubah kitab-kitab Allah; hukum haidh, 'iddah, thalak, khulu', ilaa' dan hukum susuan; hukum melamar, mahar, larangan mengawini wanita musyrik dan sebaliknya; hukum perang.
3. Kisah-kisah:
Kisah penciptaan Nabi Adam a.s.; kisah Nabi Ibrahim a.s.; kisah Nabi Musa a.s. dengan Bani Israil.
4. Dan lain-lain:
Sifat-sifat orang yang bertakwa; sifat orang-orang munafik; sifat-sifat Allah; perumpamaan-perumpamaan; kiblat, kebangkitan sesudah mati.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
TIGA GOLONGAN MANUSIA DALAM MENGHADAPI AL QURAAN
Golongan Mu'min
TIGA GOLONGAN MANUSIA DALAM MENGHADAPI AL QURAAN
Golongan Mu'min
1. Alif laam miin[10].
2. Kitab[11] (Al Quran) Ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang
ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16]
yang kami anugerahkan kepada mereka.
4. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al
Quran) yang Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan
sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[18].
5. Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk
dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[19].
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja
bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak
juga akan beriman.
7. Allah Telah mengunci-mati hati dan
pendengaran mereka[20], dan penglihatan mereka ditutup[21]. dan bagi mereka
siksa yang amat berat.
8. Di antara manusia ada yang mengatakan:
"Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian[22]," pada hal mereka
itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang
yang beriman, padahal mereka Hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak
sadar.
10. Dalam hati mereka ada penyakit[23], lalu
ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka
berdusta.
11. Dan bila dikatakan kepada
mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[24]". mereka
menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
12. Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah
orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.
13. Apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain Telah beriman." mereka
menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu
Telah beriman?" Ingatlah, Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh;
tetapi mereka tidak tahu.
14. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang
yang beriman, mereka mengatakan: "Kami Telah beriman". dan bila
mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka mengatakan:
"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah
berolok-olok."
15. Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan
membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
16. Mereka Itulah orang yang membeli kesesatan
dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka
mendapat petunjuk.
17. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang
menyalakan api[26], Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah
hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam
kegelapan, tidak dapat Melihat.
18. Mereka tuli, bisu dan buta[27], Maka tidaklah
mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
19. Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan
lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat
telinganya dengan anak jarinya, Karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan
mati[28]. dan Allah meliputi orang-orang yang kafir[29].
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan
mereka. setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar
itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki,
niscaya dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu.
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan
bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit,
lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki
untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30],
padahal kamu Mengetahui.
23. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang
Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal
Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar.
24. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan
pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang
bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
25. Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka
yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya. setiap mereka diberi rezki buah-buahan
dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk
mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang Suci dan mereka kekal di dalamnya[32].
26. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat
perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[33]. adapun
orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari
Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah
menjadikan Ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang
yang disesatkan Allah[34], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang
diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang
yang fasik,
27. (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian
Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah
(kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi.
mereka Itulah orang-orang yang rugi.
28. Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu
tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, Kemudian kamu dimatikan dan
dihidupkan-Nya kembali, Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang
ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
31. Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada
Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."
33. Allah berfirman: "Hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?"
34. Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada
para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka
kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir.
35. Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah
oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak
lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini[37],
yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari
surga itu[38] dan dikeluarkan dari keadaan semula[39] dan kami berfirman:
"Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu
ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40]
dari Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.
38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya
dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa
yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati".
39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
40. Hai Bani Israil[41], ingatlah akan nikmat-Ku
yang Telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku[42],
niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan Hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut
(tunduk).
41. Dan berimanlah kamu kepada apa yang Telah Aku
turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan
janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu
menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan Hanya kepada Akulah kamu
harus bertakwa.
42. Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak
dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu[43], sedang kamu
Mengetahui.
43. Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'[44].
44. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan)
kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu
membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu',
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa
mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
47. Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang
Telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku Telah
melebihkan kamu atas segala umat[45].
48. Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat,
yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun;
dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at[46] dan tebusan dari padanya, dan
tidaklah mereka akan ditolong.
49. Dan (Ingatlah) ketika kami selamatkan kamu
dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan
yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan
membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. dan pada yang demikian itu terdapat
cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.
50. Dan (ingatlah), ketika kami belah laut
untukmu, lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir'aun) dan
pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan[47].
51. Dan (ingatlah), ketika kami berjanji kepada
Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak
lembu[48] (sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
52. Kemudian sesudah itu kami maafkan
kesalahanmu, agar kamu bersyukur.
53. Dan (ingatlah), ketika kami berikan kepada
Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan
yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.
54. Dan (ingatlah), ketika Musa Berkata kepada
kaumnya: "Hai kaumku, Sesungguhnya kamu Telah menganiaya dirimu sendiri
Karena kamu Telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), Maka bertaubatlah kepada
Tuhan yang menjadikan kamu dan Bunuhlah dirimu[49]. hal itu adalah lebih baik
bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; Maka Allah akan menerima taubatmu.
Sesungguhnya dialah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
55. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:
"Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah
dengan terang[50], Karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu
menyaksikannya[51]".
56. Setelah itu kami bangkitkan kamu sesudah kamu
mati[52], supaya kamu bersyukur.
57. Dan kami naungi kamu dengan awan, dan kami
turunkan kepadamu "manna" dan "salwa"[53]. makanlah dari
makanan yang baik-baik yang Telah kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka
menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
58. Dan (ingatlah), ketika kami berfirman:
"Masuklah kamu ke negeri Ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil
buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu
gerbangnya sambil bersujud[54], dan Katakanlah: "Bebaskanlah kami dari
dosa", niscaya kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak kami akan
menambah (pemberian kami) kepada orang-orang yang berbuat baik".
59. Lalu orang-orang yang zalim mengganti
perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. sebab itu
kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, Karena mereka
berbuat fasik.
60. Dan (Ingatlah) ketika Musa memohon air untuk
kaumnya, lalu kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu".
lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. sungguh tiap-tiap suku Telah
mengetahui tempat minumnya (masing-masing)[55]. makan dan minumlah rezki (yang
diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat
kerusakan.
61. Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:
"Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja.
sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar dia mengeluarkan bagi
kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang
putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah
kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? pergilah kamu ke
suatu kota,
pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". lalu ditimpahkanlah kepada
mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. hal itu
(terjadi) Karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para
nabi yang memang tidak dibenarkan. demikian itu (terjadi) Karena mereka selalu
berbuat durhaka dan melampaui batas.
62. Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang
Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin[56], siapa saja diantara
mereka yang benar-benar beriman kepada Allah[57], hari Kemudian dan beramal
saleh[58], mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada
kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
63. Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji
dari kamu dan kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya kami
berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang kami berikan kepadamu dan
ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar kamu bertakwa".
64. Kemudian kamu berpaling setelah (adanya
perjanjian) itu, Maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmatNya atasmu,
niscaya kamu tergolong orang yang rugi.
65. Dan Sesungguhnya Telah kamu ketahui
orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu[59], lalu kami berfirman
kepada mereka: "Jadilah kamu kera[60] yang hina".
66. Maka kami jadikan yang demikian itu
peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang Kemudian,
serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
67. Dan (ingatlah), ketika Musa Berkata kepada
kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi
betina." mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah
ejekan?"[62] Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak
menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
68. Mereka menjawab: " mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar dia menerangkan kepada Kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".
69. Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
70. Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, Karena Sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan Sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."
71. Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu[63].
72. Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama Ini kamu sembunyikan.
73. Lalu kami berfirman: "Pukullah mayat itu
dengan sebahagian anggota sapi betina itu it Demikianlah Allah menghidupkan
kembali orang-orang yang Telah mati, Dam memperlihatkan padamu tanda-tanda
kekuasaannya agar kamu mengerti[64].
74. Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras
seperti batu, bahkan lebih keras lagi. padahal diantara batu-batu itu sungguh
ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang
terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang
meluncur jatuh, Karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah
dari apa yang kamu kerjakan.
75. Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan
percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu
mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?[65].
76. Dan apabila mereka berjumpa dengan
orang-orang yang beriman, mereka berkata:" kamipun Telah beriman,"
tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata:
"Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang
Telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat
mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; Tidakkah kamu mengerti?"[66]
77. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah
mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?
78. Dan diantara mereka ada yang buta huruf,
tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka
Hanya menduga-duga[67].
79. Maka Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
80. Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu Hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"
81. (bukan demikian), yang benar: barangsiapa berbuat dosa dan ia Telah diliputi oleh dosanya, mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
82. Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
83. Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
84. Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, Kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.
85. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat[68].
86. Itulah orang-orang yang membeli kehidupan
dunia dengan (kehidupan) akhirat, Maka tidak akan diringankan siksa mereka dan
mereka tidak akan ditolong.
87. Dan Sesungguhnya kami Telah mendatangkan Al
Kitab (Taurat) kepada Musa, dan kami Telah menyusulinya (berturut-turut)
sesudah itu dengan rasul-rasul, dan Telah kami berikan bukti-bukti kebenaran
(mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan kami memperkuatnya dengan Ruhul
Qudus[69]. apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu
(pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka
beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain)
kamu bunuh?
88. Dan mereka berkata: "Hati kami
tertutup". tetapi Sebenarnya Allah Telah mengutuk mereka Karena keingkaran
mereka; Maka sedikit sekali mereka yang beriman.
89. Dan setelah datang kepada mereka Al Quran
dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka[70], padahal sebelumnya
mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas
orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada mereka apa yang Telah mereka
ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat Allah-lah atas orang-orang
yang ingkar itu.
90. Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka
yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang Telah diturunkan
Allah, Karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya[71] kepada siapa yang
dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka
sesudah (mendapat) kemurkaan[72]. dan untuk orang-orang kafir siksaan yang
menghinakan.
91. Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kepada Al Quran yang diturunkan Allah," mereka berkata:
"Kami Hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". dan
mereka kafir kepada Al Quran yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Quran itu
adalah (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah:
"Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang
yang beriman?"
92. Sesungguhnya Musa Telah datang kepadamu
membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), Kemudian kamu jadikan anak sapi
(sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya[73], dan Sebenarnya kamu adalah
orang-orang yang zalim.
93. Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji
dari kamu dan kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya kami berfirman):
"Peganglah teguh-teguh apa yang kami berikan kepadamu dan
dengarkanlah!" mereka menjawab: "Kami mendengar tetapi tidak
mentaati". dan Telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan
menyembah) anak sapi Karena kekafirannya. Katakanlah: "Amat jahat[74]
perbuatan yang Telah diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman
(kepada Taurat).
94. Katakanlah: "Jika kamu (menganggap
bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk
orang lain, Maka inginilah[75] kematian(mu), jika kamu memang benar.
95. Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini
kematian itu selama-lamanya, Karena kesalahan-kesalahan yang Telah diperbuat
oleh tangan mereka (sendiri), dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang
aniaya.
96. Dan sungguh kamu akan mendapati mereka,
manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi)
dari orang-orang musyrik. masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu
tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada
siksa. Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
97. Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi
musuh Jibril, Maka Jibril itu Telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu
dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi
petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
98. Barang siapa yang menjadi musuh Allah,
malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya
Allah adalah musuh orang-orang kafir.
99. Dan Sesungguhnya kami Telah menurunkan
kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan
orang-orang yang fasik.
100. Patutkah (mereka ingkar kepada ayat-ayat
Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji, segolongan mereka melemparkannya?
bahkan sebagian besar dari mereka tidak beriman.
101. Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah).
102. Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka Telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka Mengetahui.
103. Sesungguhnya kalau mereka beriman dan
bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan Sesungguhnya pahala dari
sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka Mengetahui.
104. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
katakan (kepada Muhammad): "Raa'ina", tetapi Katakanlah:
"Unzhurna", dan "dengarlah". dan bagi orang-orang yang
kafir siksaan yang pedih[80].
105. Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan
orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu
dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi)
rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.
106. Ayat mana saja[81] yang kami nasakhkan, atau
kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, kami datangkan yang lebih baik
daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
107. Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan
langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? dan tiada bagimu selain Allah seorang
pelindung maupun seorang penolong.
108. Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada
Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? dan
barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, Maka sungguh orang itu Telah
sesat dari jalan yang lurus.
109. Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar
mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, Karena
dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka
kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan
perintah-Nya[82]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
110. Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.
dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu
kerjakan.
111. Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata:
"Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama)
Yahudi atau Nasrani". demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong
belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang
yang benar".
112. (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang
menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala
pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.
113. Dan orang-orang Yahudi berkata:
"Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan
orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu
pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. demikian pula
orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti Ucapan mereka itu. Maka
Allah akan mengadili diantara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang
mereka berselisih padanya.
114. Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang
yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan
berusaha untuk merobohkannya? mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya
(mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). mereka di dunia
mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.
115. Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka
kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha
luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
116. Mereka (orang-orang kafir) berkata:
"Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di
langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.
117. Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila dia
berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) dia Hanya mengatakan
kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia.
118. Dan orang-orang yang tidak mengetahui
berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang
tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" demikian pula orang-orang yang
sebelum mereka Telah mengatakan seperti Ucapan mereka itu; hati mereka serupa.
Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan kami kepada kaum yang
yakin.
119. Sesungguhnya kami Telah mengutusmu (Muhammad)
dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan
kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu,
Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
121. Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab
kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya[84], mereka itu
beriman kepadanya. dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah
orang-orang yang rugi.
122. Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang
Telah Ku-anugerahkan kepadamu dan Aku Telah melabihkan kamu atas segala
umat[85].
123. Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu
seseorang tidak dapat menggantikan[86] seseorang lain sedikitpun dan tidak akan
diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu
syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong.
124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji[87]
Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim
menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam
bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari
keturunanku"[88]. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai
orang yang zalim".
125. Dan (ingatlah), ketika kami menjadikan rumah
itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan
jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim[89] tempat shalat. dan Telah kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk
orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
126. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa:
"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang
yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, Kemudian Aku paksa ia menjalani
siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali".
127. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan
(membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan
kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui".
128. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang
yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat
yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan
tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah Taubat kami. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
129. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang
Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat
Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah
(As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa
lagi Maha Bijaksana.
130. Dan tidak ada yang benci kepada agama
Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh kami
Telah memilihnya[90] di dunia dan Sesungguhnya dia di akhirat benar-benar
termasuk orang-orang yang saleh.
131. Ketika Tuhannya berfirman kepadanya:
"Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada
Tuhan semesta alam".
132. Dan Ibrahim Telah mewasiatkan Ucapan itu
kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai
anak-anakku! Sesungguhnya Allah Telah memilih agama Ini bagimu, Maka janganlah
kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
133. Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan
(tanda-tanda) maut, ketika ia Berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu
sembah sepeninggalku?" mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu
dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha
Esa dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya".
134. Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang
Telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak
akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang Telah mereka kerjakan.
135. Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu
menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat
petunjuk". Katakanlah : "Tidak, melainkan (Kami mengikuti) agama
Ibrahim yang lurus. dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang
musyrik".
136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin):
"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa
yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan
apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada
nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka
dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya".
137. Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu
Telah beriman kepadanya, sungguh mereka Telah mendapat petunjuk; dan jika
mereka berpaling, Sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu).
Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar
lagi Maha Mengetahui.
138. Shibghah Allah[91]. dan siapakah yang lebih
baik shibghahnya dari pada Allah? dan Hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.
139. Katakanlah: "Apakah kamu memperdebatkan
dengan kami tentang Allah, padahal dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi
kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan Hanya kepada-Nya kami
mengikhlaskan hati,
140. Ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan
Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya,
adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu
lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang
yang menyembunyikan syahadah dari Allah[92] yang ada padanya?" dan Allah
sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.
141. Itu adalah umat yang Telah lalu; baginya apa
yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan
diminta pertanggungan jawab tentang apa yang Telah mereka kerjakan.
142. Orang-orang yang kurang akalnya[93] diantara
manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari
kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka Telah berkiblat kepadanya?"
Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; dia memberi petunjuk
kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"[94].
143. Dan demikian (pula) kami Telah menjadikan
kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu. dan kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang)
melainkan agar kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan
siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat,
kecuali bagi orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak
akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada manusia.
144. Sungguh kami (sering) melihat mukamu
menengadah ke langit[96], Maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat
yang kamu sukai. palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja
kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui,
bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah
sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
145. Dan Sesungguhnya jika kamu mendatangkan
kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan
Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan
kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan
mengikuti kiblat sebahagian yang lain. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti
keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, Sesungguhnya kamu -kalau begitu-
termasuk golongan orang-orang yang zalim.
146. Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang Telah
kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal
anak-anaknya sendiri[97]. dan Sesungguhnya sebahagian diantara mereka
menyembunyikan kebenaran, padahal mereka Mengetahui.
147. Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu
jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.
148. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya
(sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat)
kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian
(pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
149. Dan dari mana saja kamu keluar (datang), Maka
palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, Sesungguhnya ketentuan itu
benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. dan Allah sekali-kali tidak lengah
dari apa yang kamu kerjakan.
150. Dan dari mana saja kamu (keluar), Maka
palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu (sekalian)
berada, Maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi
manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). dan agar
Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
151. Sebagaimana (Kami Telah menyempurnakan nikmat
kami kepadamu) kami Telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan
ayat-ayat kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al
Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
152. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya
Aku ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku.
153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar.
154. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap
orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan
(sebenarnya) mereka itu hidup[100], tetapi kamu tidak menyadarinya.
155. Dan sungguh akan kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji'uun"[101].
157. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang
Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.
158. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah
sebahagian dari syi'ar Allah[102]. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke
Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya[103] mengerjakan sa'i
antara keduanya. dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan
kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri[104] kebaikan lagi Maha
Mengetahui.
159. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan
apa yang Telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan
petunjuk, setelah kami menerangkannya kepada manusia dalam Al kitab, mereka itu
dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati,
160. Kecuali mereka yang Telah Taubat dan
mengadakan perbaikan[105] dan menerangkan (kebenaran), Maka terhadap mereka
Itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima Taubat lagi Maha
Penyayang.
161. Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la'nat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya.
162. Mereka kekal di dalam la'nat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.
163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
166. (yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
167. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.
168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu.
169. Sesungguhnya syaitan itu Hanya menyuruh kamu
berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui.
170. Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Ikutilah apa yang Telah diturunkan Allah," mereka menjawab:
"(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga),
walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak
mendapat petunjuk?".
171. Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru)
orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak
mendengar selain panggilan dan seruan saja[107]. mereka tuli, bisu dan buta,
Maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.
172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada
Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
173. Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut
(nama) selain Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
174. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan
apa yang Telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga
yang sedikit (murah), mereka itu Sebenarnya tidak memakan (Tidak menelan) ke
dalam perutnya melainkan api[109], dan Allah tidak akan berbicara[110] kepada
mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang
amat pedih.
175. Mereka Itulah orang-orang yang membeli
kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya
mereka menentang api neraka!
176. Yang demikian itu adalah Karena Allah Telah
menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan
yang jauh (dari kebenaran).
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur
dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang
yang bertakwa.
178. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan
orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa
yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan)
mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar
(diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian
itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. barangsiapa yang
melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih[111].
179. Dan dalam qishaash itu ada (jaminan
kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.
180. Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di
antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang
banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf[112], (Ini
adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.
181. Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu,
setelah ia mendengarnya, Maka Sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang
mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
182. (akan tetapi) barangsiapa khawatir terhadap
orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia
mendamaikan[113] antara mereka, Maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,
184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu
pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya
(jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang
miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka
Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu
Mengetahui.
185. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.
186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
187. Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan
puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah Pakaian bagimu, dan
kamupun adalah Pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak
dapat menahan nafsumu, Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af
kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang Telah
ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih
dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
(datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
beri'tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia,
supaya mereka bertakwa.
188. Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah)
kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan
sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,
padahal kamu Mengetahui.
189. Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit.
Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan
(bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari
belakangnya[116], akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang
bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu beruntung.
190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, Karena
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
191. Dan Bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai
mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka Telah mengusir kamu (Mekah); dan
fitnah[117] itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu
memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di
tempat itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), Maka Bunuhlah mereka.
Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.
192. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi
kamu), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada
fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu Hanya semata-mata untuk Allah. jika
mereka berhenti (dari memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali
terhadap orang-orang yang zalim.
194. Bulan Haram dengan bulan haram[118], dan pada
sesuatu yang patut dihormati[119], berlaku hukum qishaash. oleh sebab itu
barangsiapa yang menyerang kamu, Maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya
terhadapmu. bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah, bahwa Allah beserta
orang-orang yang bertakwa.
195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan
Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan
berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik.
196. Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah Karena Allah. jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau Karena sakit), Maka (sembelihlah) korban[120] yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu[121], sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. apabila kamu Telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu Telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.
197. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang
dimaklumi[122], barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan
mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat fasik dan
berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan
berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang
yang berakal.
198. Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia
(rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu Telah bertolak dari
'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam[125]. dan berdzikirlah
(dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan
Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.
199. Kemudian bertolaklah kamu dari tempat
bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah;
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
200. Apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah
hajimu, Maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu
menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu[126], atau (bahkan)
berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang
bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah
baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
201. Dan di antara mereka ada orang yang bendoa:
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka"[127].
202. Mereka Itulah orang-orang yang mendapat
bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
203. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah
dalam beberapa hari yang berbilang[128]. barangsiapa yang ingin cepat berangkat
(dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan barangsiapa yang
ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa
pula baginya[129], bagi orang yang bertakwa. dan bertakwalah kepada Allah, dan
Ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.
204. Dan di antara manusia ada orang yang
ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada
Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling
keras.
205. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia
berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman
dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan[130].
206. Dan apabila dikatakan kepadanya:
"Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang
menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka jahannam. dan
sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.
207. Dan di antara manusia ada orang yang
mengorbankan dirinya Karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun
kepada hamba-hamba-Nya.
208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu
ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
209. Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan
Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, Maka Ketahuilah,
bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
210. Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan
datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan[131], dan
diputuskanlah perkaranya. dan Hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan.
211. Tanyakanlah kepada Bani Israil: "Berapa
banyaknya tanda-tanda (kebenaran)[132] yang nyata, yang Telah kami berikan
kepada mereka". dan barangsiapa yang menukar nikmat Allah[133] setelah
datang nikmat itu kepadanya, Maka Sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya.
212. Kehidupan dunia dijadikan indah dalam
pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang
beriman. padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di
hari kiamat. dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya
tanpa batas.
213. Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah
timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi
Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah
berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada
mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka
perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang
yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
214. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk
syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan
Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
215. Mereka bertanya tentang apa yang mereka
nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah
diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin
dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang
kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya.
216. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal
berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.
217. Mereka bertanya kepadamu tentang berperang
pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa
besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah,
(menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya,
lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134]. dan berbuat fitnah[135] lebih besar
(dosanya) daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai
mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya
mereka sanggup. barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia
mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
218. Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan
rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136]
dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa
manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya".
dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang
lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir,
220. Tentang dunia dan akhirat. dan mereka
bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka
secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, Maka mereka
adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang
mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah menghendaki, niscaya dia dapat
mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
221. Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita
musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih
baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. dan janganlah kamu
menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga
dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.
222. Mereka bertanya kepadamu tentang haidh.
Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu
hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari wanita di waktu haidh; dan janganlah
kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci[138]. apabila mereka Telah suci,
Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.
223. Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat
kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu
bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu,
dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya.
dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
224. Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam
sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan
ishlah di antara manusia[139]. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
225. Allah tidak menghukum kamu disebabkan
sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu
disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyantun[140].
226. Kepada orang-orang yang meng-ilaa'
isterinya[141] diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka
kembali (kepada isterinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
227. Dan jika mereka ber'azam (bertetap hati
untuk) talak, Maka Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
228. Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan
diri (menunggu) tiga kali quru'[142]. tidak boleh mereka menyembunyikan apa
yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari
akhirat. dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika
mereka (para suami) menghendaki ishlah. dan para wanita mempunyai hak yang
seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi para suami,
mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya[143]. dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
229. Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah
itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang
baik. tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang Telah kamu
berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat
menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri)
tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya
tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya[144]. Itulah
hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. barangsiapa yang melanggar
hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.
230. Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah
Talak yang kedua), Maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin
dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, Maka
tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin
kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah.
Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) Mengetahui.
231. Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu
mereka mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf,
atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf (pula). janganlah kamu rujuki
mereka untuk memberi kemudharatan, Karena dengan demikian kamu menganiaya
mereka[145]. barangsiapa berbuat demikian, Maka sungguh ia Telah berbuat zalim
terhadap dirinya sendiri. janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan,
dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang Telah diturunkan Allah kepadamu
yaitu Al Kitab dan Al hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran kepadamu
dengan apa yang diturunkan-Nya itu. dan bertakwalah kepada Allah serta
Ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
232. Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu
habis masa iddahnya, Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin
lagi dengan bakal suaminya[146], apabila Telah terdapat kerelaan di antara
mereka dengan cara yang ma'ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari kemudian. itu lebih baik
bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.
233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya
selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan
kewajiban ayah memberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf.
seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah
seorang ibu menderita kesengsaraan Karena anaknya dan seorang ayah Karena
anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih
(sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak
ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat
apa yang kamu kerjakan.
234. Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu
dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan
dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila Telah habis
'iddahnya, Maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat
terhadap diri mereka[147] menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu
perbuat.
235. Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang
wanita-wanita itu[148] dengan sindiran[149] atau kamu menyembunyikan (keinginan
mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan
menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin
dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka)
perkataan yang ma'ruf[150]. dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk
beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan Ketahuilah bahwasanya Allah
mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya, dan Ketahuilah
bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
236. Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas
kamu, jika kamu menceraikan isteri-isteri kamu sebelum kamu bercampur dengan
mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya. dan hendaklah kamu berikan suatu
mut'ah (pemberian) kepada mereka. orang yang mampu menurut kemampuannya dan
orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian menurut yang
patut. yang demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat
kebajikan.
237. Jika kamu menceraikan Isteri-isterimu sebelum
kamu bercampur dengan mereka, padahal Sesungguhnya kamu sudah menentukan
maharnya, Maka bayarlah seperdua dari mahar yang Telah kamu tentukan itu,
kecuali jika Isteri-isterimu itu mema'afkan atau dima'afkan oleh orang yang
memegang ikatan nikah[151], dan pema'afan kamu itu lebih dekat kepada takwa.
dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
melihat segala apa yang kamu kerjakan.
238. Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah)
shalat wusthaa[152]. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.
239. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), Maka
shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu Telah aman,
Maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah Telah mengajarkan kepada
kamu apa yang belum kamu ketahui.
240. Dan orang-orang yang akan meninggal dunia di
antara kamu dan meninggalkan isteri, hendaklah berwasiat untuk
isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dan tidak
disuruh pindah (dari rumahnya). akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), Maka
tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka
berbuat yang ma'ruf terhadap diri mereka. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
241. Kepada wanita-wanita yang diceraikan
(hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah[153] menurut yang ma'ruf, sebagai
suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.
242. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu
ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya.
243. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang
yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya)
Karena takut mati; Maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah
kamu"[154], Kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah
mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
244. Dan berperanglah kamu sekalian di jalan
Allah, dan Ketahuilah Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada
Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah
akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.
dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.
246. Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka
Bani Israil sesudah nabi Musa, yaitu ketika mereka Berkata kepada seorang nabi
mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah
pimpinannya) di jalan Allah". nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali
jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". mereka
menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal
Sesungguhnya kami Telah diusir dari anak-anak kami?"[155]. Maka tatkala
perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja
di antara mereka. dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang zalim.
247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya Allah Telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka
menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak
mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan
yang cukup banyak?" nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah Telah
memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang
perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
248. Dan nabi mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu,
di dalamnya terdapat ketenangan[156] dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan
keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
249. Maka tatkala Thalut keluar membawa
tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu
sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. dan
barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, Maka dia adalah
pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara
mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia Telah
menyeberangi sungai itu, orang-orang yang Telah minum berkata: "Tak ada
kesanggupan kami pada hari Ini untuk melawan Jalut dan tentaranya."
orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata:
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan
yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar."
250. Tatkala Jalut dan tentaranya Telah nampak
oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami,
tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan
tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."
251. Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara
Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut,
Kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah[157]
(sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang
dikehendaki-Nya. seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat
manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. tetapi Allah
mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.
252. Itu adalah ayat-ayat dari Allah, kami bacakan
kepadamu dengan hak (benar) dan Sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di
antara nabi-nabi yang diutus.
253. Rasul-rasul itu kami lebihkan sebagian (dari)
mereka atas sebagian yang lain. di antara mereka ada yang Allah berkata-kata
(langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya[158] beberapa
derajat. dan kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta kami
perkuat dia dengan Ruhul Qudus[159]. dan kalau Allah menghendaki, niscaya
tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu,
sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka
berselisih, Maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara
mereka yang kafir. seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka
berbunuh-bunuhan. akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
254. Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah
(di jalan Allah) sebagian dari rezki yang Telah kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
syafa'at[160]. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak
mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada
yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui
apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.
Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada
Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat
yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
257. Allah pelindung orang-orang yang beriman; dia
mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan
orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan
mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.
258. Apakah kamu tidak memperhatikan orang[163]
yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) Karena Allah Telah memberikan
kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan:
"Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata:
"Saya dapat menghidupkan dan mematikan".[164]Ibrahim berkata:
"Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah dia
dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
259. Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang
yang melalui suatu negeri yang (temboknya) Telah roboh menutupi atapnya. dia
berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri Ini setelah
hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, Kemudian
menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal
di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah
hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu Telah tinggal di sini
seratus tahun lamanya; Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi
beubah; dan Lihatlah kepada keledai kamu (yang Telah menjadi tulang belulang);
kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan kami bagi manusia; dan Lihatlah
kepada tulang belulang keledai itu, Kemudian kami menyusunnya kembali, Kemudian
kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala Telah nyata kepadanya
(bagaimana Allah menghidupkan yang Telah mati) diapun berkata: "Saya yakin
bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
260. Dan (Ingatlah) ketika Ibrahim berkata:
"Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan
orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?"
Ibrahim menjawab: "Aku Telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap
mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat
ekor burung, lalu cincanglah[165] semuanya olehmu. (Allah berfirman):
"Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian
itu, Kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan
segera." dan Ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha
luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
262. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah, Kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu
dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si
penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf[167]
lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan
si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya Karena riya
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, Kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (Tidak bertanah).
mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168].
265. Dan perumpamaan orang-orang yang
membelanjakan hartanya Karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa
mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh
hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan
lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha
melihat apa yang kamu perbuat.
266. Apakah ada salah seorang di antaramu yang
ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, Kemudian datanglah masa
tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka
kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya[169].
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah
(di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari
apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah,
bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu
dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah
menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
269. Allah menganugerahkan Al hikmah (kefahaman
yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi
karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah).
270. Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja
yang kamu nazarkan[171], Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya. orang-orang
yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun baginya.
271. Jika kamu menampakkan sedekah(mu)[172], Maka
itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya[173] dan kamu berikan
kepada orang-orang fakir, Maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah
akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
272. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka
mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq)
siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan
(di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu melainkan Karena mencari keridhaan Allah. dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan
cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
273. (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang
terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi;
orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara diri dari
minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak
meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
274. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di
malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.
275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba[174]
tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila[175]. keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya
dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.
276. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan
sedekah[177]. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran,
dan selalu berbuat dosa[178].
277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat
pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.
278. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu
orang-orang yang beriman.
279. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan
memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok
hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
280. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam
kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.
281. Dan peliharalah dirimu dari (azab yang
terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.
Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang Sempurna terhadap apa yang
Telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu'amalah[179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah
kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya
dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang
itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika
yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia
sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan
jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di
antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa
Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang
itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu,
lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada
tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika
mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak
ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila
kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan.
jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan
Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
283. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah
tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka
hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan
tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang
dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan
persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah
orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
284. Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam
hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan
kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya
dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
285. Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah
kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
286. Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
[10] ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada
permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam
raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang
menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya
ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya
memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya
buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran
itu.
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al Kitab yang
di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan
untuk ditulis.
[12] takwa yaitu memelihara diri dari siksaan
Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala
larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang
disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah
mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap
oleh pancaindera. percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya
sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, Karena ada
dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat,
hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut
istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan
disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan
diri kepada Allah. mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan
melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun
yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya.
menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang Telah
direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama
memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat,
anak-anak yatim dan lain-lain.
[17] Kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelum
Muhammad s.a.w. ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti:
Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang
diturunkan kepada para rasul. Allah menurunkan Kitab kepada Rasul ialah dengan
memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
[18] Yakin ialah kepercayaan yang Kuat dengan
tidak dicampuri keraguan sedikitpun. akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat
ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin akan adanya kehidupan akhirat
ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.
[19] ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang
dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.
[20] yakni orang itu tidak dapat menerima
petunjuk, dan segala macam nasehatpun tidak akan berbekas padanya.
[21] Maksudnya: mereka tidak dapat memperhatikan
dan memahami ayat-ayat Al Quran yang mereka dengar dan tidak dapat mengambil
pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat di cakrawala, di
permukaan bumi dan pada diri mereka sendiri.
[22] Hari kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk
dikumpulkan di padang mahsyar sampai waktu yang tak ada batasnya.
[23] yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran
nabi Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian,
iri-hati dan dendam terhadap nabi s.a.w., agama dan orang-orang Islam.
[24] kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi
bukan berarti kerusakan benda, melainkan menghasut orang-orang kafir untuk
memusuhi dan menentang orang-orang Islam.
[25] Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka.
[26] orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil
manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, Karena sifat-sifat
kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. keadaan mereka digambarkan Allah
seperti dalam ayat tersebut di atas.
[27] walaupun pancaindera mereka sehat mereka
dipandang tuli, bisu dan buta oleh Karena tidak dapat menerima kebenaran.
[28] keadaan orang-orang munafik itu, ketika
mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan, adalah seperti orang yang
ditimpa hujan lebat dan petir. mereka menyumbat telinganya Karena tidak sanggup
mendengar peringatan-peringatan Al Quran itu.
[29] maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah
meliputi orang-orang kafir.
[30] ialah segala sesuatu yang disembah di samping
menyembah Allah seperti berhala-berhala, dewa-dewa, dan sebagainya.
[31] ayat Ini merupakan tantangan bagi mereka yang
meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan
mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa Karena ia merupakan mukjizat nabi
Muhammad s.a.w.
[32] kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan
yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani.
[33] diwaktu Turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang
di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu
tidak dapat membuat lalat, sekalipun mereka kerjakan bersama-sama, dan Turunnya
surat Al Ankabuut ayat 41 yang di dalamnya Tuhan menggambarkan Kelemahan
berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu sebagai pelindung
sama dengan lemahnya sarang laba-laba.
[34] disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu
sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah.
dalam ayat ini, Karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya
Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.
[35] Sebenarnya terjemahan Hakim dengan Maha
Bijaksana kurang tepat, Karena arti Hakim ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah
ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan
faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana Karena dianggap arti
tersebut hampir mendekati arti Hakim.
[36] sujud di sini berarti menghormati dan
memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, Karena sujud
memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
[37] pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak
dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang
menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi
itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[38] Adam dan hawa dengan tipu daya syaitan
memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari
surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. yang dimaksud dengan syaitan
di sini ialah Iblis yang disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di atas.
[39] maksud keadaan semula ialah kenikmatan,
kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
[40] tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari
Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan
kata-kata untuk bertaubat.
[41] Israil adalah sebutan bagi nabi Ya'qub. Bani
Israil adalah turunan nabi Ya'qub; sekarang terkenal dengan bangsa Yahudi.
[42] Janji Bani Israil kepada Tuhan ialah: bahwa
mereka akan menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
apapun, serta beriman kepada rasul-rasul-Nya di antaranya nabi Muhammad s.a.w.
sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat.
[43] Di antara yang mereka sembunyikan itu ialah:
Tuhan akan mengutus seorang nabi dari keturunan Ismail yang akan membangun umat
yang besar di belakang hari, yaitu nabi Muhammad s.a.w.
[44] yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan
dapat pula diartikan: tunduklah kepada perintah-perintah Allah bersama-sama
orang-orang yang tunduk.
[45] Bani Israil yang Telah diberi rahmat oleh
Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada
di masa nabi Musa a.s.
[46] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan
sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang
lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi
orang-orang kafir.
[47] waktu nabi Musa a.s. membawa Bani Israil ke
luar dari negeri Mesir menuju Palestina dan dikejar oleh Fir'aun, mereka harus
melalui laut merah sebelah Utara. Maka Tuhan memerintahkan kepada Musa memukul
laut itu dengan tongkatnya. perintah itu dilaksanakan oleh Musa hingga belahlah
laut itu dan terbentanglah jalan raya ditengah-tengahnya dan Musa melalui jalan
itu sampai selamatlah ia dan kaumnya ke seberang. sedang Fir'aun dan
pengikut-pengikutnya melalui jalan itu pula, tetapi di waktu mereka berada di
tengah-tengah laut, kembalilah laut itu sebagaimana biasa, lalu tenggelamlah
mereka.
[48] anak lembu itu dibuat mereka dari emas untuk
disembah.
[49] Membunuh dirimu ada yang mengartikan:
orang-orang yang tidak menyembah anak lembu itu membunuh orang yang
menyembahnya. Adapula yang mengartikan: orang yang menyembah patung anak lembu
itu saling bunuh-membunuh, dan apa pula yang mengartikan: mereka disuruh
membunuh diri mereka masing-masing untuk bertaubat.
[50] Maksudnya: melihat Allah dengan mata kepala.
[51] Karena permintaan yang semacam Ini
menunjukkan keingkaran dan ketakaburan mereka, sebab itu mereka disambar
halilintar sebagai azab dari Tuhan.
[52] yang dimaksud dengan mati di sini menurut
sebagian Mufassirin ialah: mati yang Sebenarnya, dan menurut sebagian yang lain
ialah: pingsan akibat sambaran halilintar.
[53] salah satu nikmat Tuhan kepada mereka ialah:
mereka selalu dinaungi awan di waktu mereka berjalan di panas terik padang
pasir. manna ialah: makanan manis sebagai madu. Salwa ialah: burung sebangsa
puyuh.
[54] maksudnya menurut sebagian ahli tafsir: menundukkan
diri.
[55] ialah sebanyak suku Bani Israil sebagaimana
tersebut dalam surat Al A'raaf ayat 160.
[56] Shabiin ialah orang-orang yang mengikuti
syari'at nabi-nabi zaman dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau
dewa-dewa.
[57] orang-orang mukmin begitu pula orang Yahudi,
Nasrani dan Shabiin yang beriman kepada Allah termasuk iman kepada Muhammad
s.a.w., percaya kepada hari akhirat dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka
mendapat pahala dari Allah.
[58] ialah perbuatan yang baik yang diperintahkan
oleh agama islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak.
[59] Hari Sabtu ialah hari yang khusus untuk
beribadat bagi orang-orang Yahudi.
[60] sebagian ahli tafsir memandang bahwa Ini
sebagai suatu perumpamaan , artinya hati mereka menyerupai hati kera, Karena
sama-sama tidak menerima nasehat dan peringatan. pendapat Jumhur mufassir ialah
mereka betul-betul beubah menjadi kera, Hanya tidak beranak, tidak makan dan
minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.
[62] hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah
supaya hilang rasa penghormatan mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.
[63] Karena sapi yang menurut syarat yang
disebutkan itu sukar diperoleh, hampir mereka tidak dapat menemukannya.
[64] menurut Jumhur Mufassirin ayat Ini ada
hubungannya dengan peristiwa yang dilakukan oleh seorang dari Bani Israil.
masing-masing mereka tuduh-menuduh tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu.
setelah mereka membawa persoalan itu kepada Musa a.s., Allah menyuruh mereka
menyembelih seekor sapi betina agar orang yang terbunuh itu dapat hidup kembali
dan menerangkan siapa yang membunuhnya setelah dipukul dengan sebahagian tubuh
sapi itu.
[65] yang dimaksud ialah nenek-moyang mereka yang
menyimpan Taurat, lalu Taurat itu dirobah-robah mereka; di antaranya
sifat-sifat nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam Taurat itu.
[66] sebagian Bani Israil yang mengaku beriman
kepada nabi Muhammad s.a.w itu pernah bercerita kepada orang-orang islam, bahwa
dalam Taurat memang disebutkan tentang kedatangan nabi Muhammad s.a.w. Maka
golongan lain menegur mereka dengan mengatakan: "Mengapa kamu ceritakan
hal itu kepada orang-orang Islam sehingga hujjah mereka bertambah kuat?"
[67] kebanyakan bangsa Yahudi itu buta huruf, dan
tidak mengetahui isi Taurat selain dari dongeng-dongeng yang diceritakan
pendeta-pendeta mereka.
[68] ayat Ini berkenaan dengan cerita orang Yahudi
di Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku
Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. antara
suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan
peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir
membantu orang-orang Khazraj. sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi
peperangan dan tawan menawan, Karena membantu sekutunya. tapi jika Kemudian ada
orang-orang Yahudi tertawan, Maka kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk
menebusnya kendatipun mereka tadinya berperang-perangan.
[69] Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian
yang luar biasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril
kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat Isa a.s. menurut Jumhur musafirin,
bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
[70] maksudnya kedatangan nabi Muhammad s.a.w.
yang tersebut dalam Taurat dimana diterangkan sifat-sifatnya.
[71] Maksudnya: Allah menurunkan wahyu (kenabian)
kepada Muhammad s.a.w.
[72] Maksudnya: mereka mendapat kemurkaan yang
berlipat-ganda yaitu kemurkaan Karena tidak beriman kepada Muhammad s.a.w. dan
kemurkaan yang disebabkan perbuatan mereka dahulu, yaitu membunnuh nabi,
mendustakannya, merobah-robah isi Taurat dan sebagainya.
[73] maksudnya kepergian Musa a.s. ke bukit Thur
yang terletak di Sinai, sesudah didatangkan kepadanya mukjizat-mukjizat.
[74] perbuatan jahat yang mereka kerjakan ialah
menyembah anak sapi, membunuh nabi-nabi dan melanggar janji.
[75] Maksudnya: mintalah agar kamu dimatikan
sekarang juga.
[76] Maksudnya: kitab-kitab sihir.
[77] syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita
bohong, bahwa nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78] para Mufassirin berlainan pendapat tentang
yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul
malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti
malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh
seperti malaikat.
[79] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang
Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti
mencerai-beraikan suami isteri.
[80] Raa 'ina berarti: sudilah kiranya kamu
memperhatikan kami. di kala para sahabat menghadapkan kata Ini kepada
Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata Ini dengan digumam seakan-akan
menyebut Raa'ina padahal yang mereka katakan ialah Ru'uunah yang berarti
kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah. Itulah sebabnya Tuhan
menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar perkataan Raa'ina dengan Unzhurna yang
juga sama artinya dengan Raa'ina.
[81] para Mufassirin berlainan pendapat tentang
arti ayat, ada yang mengartikan ayat Al Quran, dan ada yang mengartikan
mukjizat.
[82] Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir
orang Yahudi.
[83] Disitulah wajah Allah maksudnya; kekuasaan
Allah meliputi seluruh alam; sebab itu di mana saja manusia berada, Allah
mengetahui perbuatannya, Karena ia selalu berhadapan dengan Allah.
[84] Maksudnya: tidak merobah dan mentakwilkan Al
Kitab sekehendak hatinya.
[85] Maksudnya: umat yang semasa dengan Bani
Israil.
[86] Maksudnya: dosa dan pahala seseorang tidak
dapat dipindahkan kepada orang lain.
[87] ujian terhadap nabi Ibrahim a.s. diantaranya:
membangun Ka'bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya
Ismail, menghadapi raja Namrudz dan lain-lain.
[88] Allah Telah mengabulkan doa nabi Ibrahim
a.s., Karena banyak di antara rasul-rasul itu adalah keturunan nabi Ibrahim a.s.
[89] ialah tempat berdiri nabi Ibrahim a.s.
diwaktu membuat Ka'bah.
[90] di antaranya menjadi; Imam, rasul, banyak
keturunannya yang menjadi nabi, diberi gelar khalilullah.
[91] Shibghah artinya celupan. Shibghah Allah:
celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan
kemusyrikan.
[92] Syahadah dari Allah ialah persaksian Allah
yang tersebut dalam Taurat dan Injil bahwa Ibrahim a.s. dan anak cucunya bukan
penganut agama Yahudi atau Nasrani dan bahwa Allah akan mengutus Muhammad s.a.w.
[93] Maksudnya: ialah orang-orang yang kurang pikirannya
sehingga tidak dapat memahami maksud pemindahan kiblat.
[94] di waktu nabi Muhammad s.a.w. berada di Mekah
di tengah-tengah kaum musyirikin beliau berkiblat ke Baitul Maqdis. tetapi
setelah 16 atau 17 bulan nabi berada di Madinah ditengah-tengah orang Yahudi
dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan untuk mengambil ka'bah menjadi kiblat,
terutama sekali untuk memberi pengertian bahwa dalam ibadat shalat itu bukanlah
arah Baitul Maqdis dan ka'bah itu menjadi tujuan, tetapi menghadapkan diri
kepada Tuhan. untuk persatuan umat islam, Allah menjadikan ka'bah sebagai kiblat.
[95] umat Islam dijadikan umat yang adil dan
pilihan, Karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang menyimpang
dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat.
[96] maksudnya ialah nabi Muhammad s.a.w. sering
melihat ke langit mendoa dan menunggu-nunggu Turunnya wahyu yang memerintahkan
beliau menghadap ke Baitullah.
[97] mengenal Muhammad s.a.w. yaitu mengenal
sifat-sifatnya sebagai yang tersebut dalam Taurat dan Injil.
[98] Maksudnya: Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
[99] ada pula yang mengartikan: Mintalah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
[100] yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan
alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan
Hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup itu.
[101] artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah
dan kepada-Nya-lah kami kembali. kalimat Ini dinamakan kalimat istirjaa
(pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa
marabahaya baik besar maupun kecil.
[102] Syi'ar-syi'ar Allah: tanda-tanda atau tempat
beribadah kepada Allah.
[103] Tuhan mengungkapkan dengan perkataan tidak
ada dosa sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakannya sa'i di situ,
Karena tempat itu bekas tempat berhala. dan di masa jahiliyahpun tempat itu
digunakan sebagai tempat sa'i. untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah
menurunkan ayat ini.
[104] Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala
terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan
sebagainya.
[105] Mengadakan perbaikan berarti melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari
kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
[106] yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini
ialah orang-orang yang menyembah selain Allah.
[107] dalam ayat Ini orang kafir disamakan dengan
binatang yang tidak mengerti arti panggilan penggembalanya.
[108] Haram juga menurut ayat Ini daging yang
berasal dari sembelihan yang menyebut nama Allah tetapi disebut pula nama
selain Allah.
[109] maksudnya ialah makanan yang dimakannya yang
berasal dari hasil menyembunyikan ayat-ayat yang diturunkan Allah, menyebabkan
mereka masuk api neraka.
[110] Maksudnya: Allah tidak berbicara kepada
mereka dengan kasih sayang, tetapi berbicara dengan kata-kata yang tidak
menyenangkan.
[111] Qishaash ialah mengambil pembalasan yang
sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari
ahli waris yang terbunuh yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar.
pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang
membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak
menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan
hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah
menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat dia
mendapat siksa yang pedih.
[112] Ma'ruf ialah adil dan baik. wasiat itu tidak
melebihi sepertiga dari seluruh harta orang yang akan meninggal itu. ayat Ini
dinasakhkan dengan ayat mewaris.
[113] Mendamaikan ialah menyuruh orang yang
berwasiat berlaku adil dalam mewasiatkan sesuai dengan batas-batas yang
ditentukan syara'.
[114] maksudnya memberi makan lebih dari seorang
miskin untuk satu hari.
[115] I'tikaf ialah berada dalam mesjid dengan niat
mendekatkan diri kepada Allah.
[116] pada masa jahiliyah, orang-orang yang
berihram di waktu haji, mereka memasuki rumah dari belakang bukan dari depan.
hal Ini ditanyakan pula oleh para sahabat kepada Rasulullah s.a.w., Maka
diturunkanlah ayat ini.
[117] fitnah (menimbulkan kekacauan), seperti
mengusir sahabat dari kampung halamannya, merampas harta mereka dan menyakiti
atau mengganggu kebebasan mereka beragama.
[118] kalau umat Islam diserang di bulan Haram,
yang Sebenarnya di bulan itu tidak boleh berperang, Maka diperbolehkan membalas
serangan itu di bulan itu juga.
[119] maksudnya antara lain ialah: bulan Haram
(bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.
[120] yang dimaksud dengan korban di sini ialah
menyembelih binatang korban sebagai pengganti pekerjaan wajib haji yang
ditinggalkan; atau sebagai denda Karena melanggar hal-hal yang terlarang
mengerjakannya di dalam ibadah haji.
[121] Mencukur kepala adalah salah satu pekerjaan
wajib dalam haji, sebagai tanda selesai ihram.
[122] ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
[123] Rafats artinya mengeluarkan perkataan yang
menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
[124] maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang
cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau minta-minta selama
perjalanan haji.
[125] ialah bukit Quzah di Muzdalifah.
[126] adalah menjadi kebiasaan orang-orang Arab
Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu Bermegah-megahan tentang kebesaran nenek
moyangnya. setelah ayat Ini diturunkan Maka memegah-megahkan nenek moyangnya
itu diganti dengan dzikir kepada Allah.
[127] inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang
muslim.
[128] maksud dzikir di sini ialah membaca takbir,
tasbih, tahmid, talbiah dan sebagainya. beberapa hari yang berbilang ialah tiga
hari sesudah hari raya haji yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah.
hari-hari itu dinamakan hari-hari tasy'riq.
[129] sebaiknya orang haji meninggalkan Mina pada
sore hari terakhir dari hari tasy'riq, mereka boleh juga meninggalkan Mina pada
sore hari kedua.
[130] Ungkapan Ini adalah ibarat dari orang-orang
yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang mukmin dan selalu mengadakan
pengacauan.
[131] naungan awan bersama malaikat Biasanya
mendatangkan hujan yang artinya rahmat, tetapi rahmat yang diharap-harapkan itu
tidaklah datang melainkan azab Allah-lah yang datang.
[132] yaitu tanda-tanda kebenaran yang dibawa
nabi-nabi mereka, yang menunjukkan kepada keesaan Allah, dan kebenaran
nabi-nabi itu selalu mereka tolak.
[133] yang dimaksud dengan nikmat Allah di sini
ialah perintah-perintah dan ajaran-ajaran Allah.
[134] jika kita ikuti pendapat Ar Razy, Maka
terjemah ayat di atas sebagai berikut: Katakanlah: "Berperang dalam bulan
itu adalah dosa besar, dan (adalah berarti) menghalangi (manusia) dari jalan
Allah, kafir kepada Allah dan (menghalangi manusia dari) Masjidilharam. tetapi
mengusir penduduknya dari Masjidilharam (Mekah) lebih besar lagi (dosanya) di
sisi Allah." pendapat Ar Razy Ini mungkin berdasarkan pertimbangan, bahwa
mengusir nabi dan sahabat-sahabatnya dari Masjidilharam sama dengan menumpas
agama Islam.
[135] fitnah di sini berarti penganiayaan dan
segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan muslimin.
[136] segala minuman yang memabukkan.
[137] maksudnya menyetubuhi wanita di waktu haidh.
[138] ialah sesudah mandi. Adapula yang menafsirkan
sesudah berhenti darah keluar.
[139] Maksudnya: melarang bersumpah dengan
mempergunakan nama Allah untuk tidak mengerjakan yang baik, seperti: demi
Allah, saya tidak akan membantu anak Yatim. tetapi apabila sumpah itu Telah
terucapkan, haruslah dilanggar dengan membayar kafarat.
[140] Halim berarti penyantun, tidak segera menyiksa
orang yang berbuat dosa.
[141] Meng-ilaa' isteri Maksudnya: bersumpah tidak
akan mencampuri isteri. dengan sumpah Ini seorang wanita menderita, Karena
tidak disetubuhi dan tidak pula diceraikan. dengan Turunnya ayat ini, Maka
suami setelah 4 bulan harus memilih antara kembali menyetubuhi isterinya lagi
dengan membayar kafarat sumpah atau menceraikan.
[142] Quru' dapat diartikan Suci atau haidh.
[143] hal Ini disebabkan Karena suami bertanggung
jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan rumah tangga (lihat surat An
Nisaa' ayat 34).
[144] ayat inilah yang menjadi dasar hukum khulu'
dan penerimaan 'iwadh. Kulu' yaitu permintaan cerai kepada suami dengan
pembayaran yang disebut 'iwadh.
[145] Umpamanya: memaksa mereka minta cerai dengan
cara khulu' atau membiarkan mereka hidup terkatung-katung.
[146] kawin lagi dengan bekas suami atau dengan
laki-laki yang lain.
[147] Berhias, atau bepergian, atau menerima
pinangan.
[148] yang suaminya Telah meninggal dan masih dalam
'iddah.
[149] wanita yang boleh dipinang secara sindiran
ialah wanita yang dalam 'iddah Karena meninggal suaminya, atau Karena Talak
bain, sedang wanita yang dalam 'iddah Talak raji'i tidak boleh dipinang
walaupun dengan sindiran.
[150] perkataan sindiran yang baik.
[151] ialah suami atau wali. kalau wali mema'afkan,
Maka suami dibebaskan dari membayar mahar yang seperdua, sedang kalau suami
yang mema'afkan, Maka dia membayar seluruh mahar.
[152] Shalat wusthaa ialah shalat yang di
tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud
dengan Shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits, ayat
Ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
[153] mut'ah (pemberian) ialah sesuatu yang
diberikan oleh suami kepada isteri yang diceraikannya sebagai penghibur, selain
nafkah sesuai dengan kemampuannya.
[154] sebahagian ahli tafsir (seperti Al-Thabari
dan ibnu Katsir) mengartikan mati di sini dengan mati yang Sebenarnya;
sedangkan sebahagian ahli tafsir yang lain mengartikannya dengan mati semangat.
[155] Maksudnya: mereka diusir dan anak-anak mereka
ditawan.
[156] tabut ialah peti tempat menyimpan Taurat yang
membawa ketenangan bagi mereka.
[157] yang dimaksud di sini ialah kenabian dan
Kitab Zabur.
[158] yakni nabi Muhammad s.a.w.
[159] Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian
yang luar biasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril
kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat Isa a.s. menurut Jumhur musafirin,
bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
[160] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan
sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang
lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi
orang-orang kafir.
[161] Kursi dalam ayat Ini oleh sebagian Mufassirin
diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.
[162] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang
disembah selain dari Allah s.w.t.
[163] yaitu Namrudz dari Babilonia.
[164] maksudnya raja Namrudz dengan menghidupkan
ialah membiarkan hidup, dan yang dimaksudnya dengan mematikan ialah membunuh.
perkataan itu untuk mengejek nabi Ibrahim a.s.
[165] pendapat diatas adalah menurut At-Thabari dan
ibnu Katsir, sedang menurut abu muslim Al Ashfahani pengertian ayat diatas
bahwa Allah memberi penjelasan kepada nabi Ibrahim a.s. tentang cara dia
menghidupkan orang-orang yang mati. Disuruh-Nya nabi Ibrahim a.s. mengambil
empat ekor burung lalu memeliharanya dan menjinakkannya hingga burung itu dapat
datang seketika, bilamana dipanggil. Kemudian, burung-burung yang sudah pandai
itu, diletakkan di atas tiap-tiap bukit seekor, lalu burung-burung itu dipanggil
dengan satu tepukan/seruan, niscaya burung-burung itu akan datang dengan
segera, walaupun tempatnya terpisah-pisah dan berjauhan. Maka demikian pula
Allah menghidupkan orang-orang yang mati yang tersebar di mana-mana, dengan
satu kalimat cipta hiduplah kamu semua Pastilah mereka itu hidup kembali. jadi
menurut abu muslim sighat amr (bentuk kata perintah) dalam ayat ini,
pengertiannya khabar (bentuk berita) sebagai cara penjelasan. pendapat beliau
Ini dianut pula oleh Ar Razy dan Rasyid Ridha.
[166] pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
[167] Perkataan yang baik maksudnya menolak dengan
cara yang baik, dan maksud pemberian ma'af ialah mema'afkan tingkah laku yang
kurang sopan dari si penerima.
[168] mereka Ini tidak mendapat manfaat di dunia
dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
[169] inilah perumpamaan orang yang menafkahkan
hartanya Karena riya, membangga-banggakan tentang pemberiannya kepada orang
lain, dan menyakiti hati orang.
[170] balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
[171] Nazar yaitu janji untuk melakukan sesuatu kebaktian terhadap Allah s.w.t. untuk mendekatkan diri kepada-Nya baik dengan syarat ataupun tidak.
[172] menampakkan sedekah dengan tujuan supaya
dicontoh orang lain.
[173] menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari
menampakkannya, Karena menampakkan itu dapat menimbulkan riya pada diri si
pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang diberi.
[174] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl.
riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang
meminjamkan. riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang
sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya Karena orang yang menukarkan
mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi,
dan sebagainya. riba yang dimaksud dalam ayat Ini riba nasiah yang berlipat
ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman Jahiliyah.
[175] Maksudnya: orang yang mengambil riba tidak
tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan.
[176] riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum
turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
[177] yang dimaksud dengan memusnahkan riba ialah
memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. dan yang dimaksud dengan
menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang Telah dikeluarkan
sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.
[178] maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan
riba dan tetap melakukannya.
[179] Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang
piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya.
[180] barang tanggungan (borg) itu diadakan bila
satu sama lain tidak percaya mempercayai.
Kesimpulan Surat Al Baqarah ialah:
1. Menjelaskan beberapa hukum dalam agama Islam.
2. Mengemukakan beberapa perumpamaan.
3. Mengemukakan hujjah-hujjah.
Seorang Hamba Allah