AN NAML (SEMUT)
Surat An
Naml terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat- surat Makkiyyah dan
diturunkan sesudah surat Asy Syu'araa'. Dinamai dengan An Naml, karena
pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An Naml (semut), di mana raja
semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing, supaya
jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan tentaranya yang akan lalu di tempat
itu. Mendengar perintah raja semut kepada anak buahnya itu, Nabi Sulaiman
tersenyum dan ta'jub atas keteraturan kerajaan semut itu dan beliau mengucapkan
syukur kepada Tuhan Yang Maba Kuasa yang telah melimpahkan nikmat kepadanya,
berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara
yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya. Nabi Sulaiman a.s. yang
telah diberi Allah nikmat yang besar itu tidak merasa takabur dan sombong dan
sebagai seorang hamba Allah mohon agar Allah memasukkannya ke dalam golongan
orang-orang yang saleh. Allah s.w.t. menyebut binatang semut dalam surat ini
agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu. Semut adalah
binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang
bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim
dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini,
dinyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari
perlindungan segera agar jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s dan tentaranya,
setelah menerima peringatan dari rajanya. Secara tidak langsung Allah
mengingatkan juga kepada manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan
kebutuhan sehari-hari, mementingkan pula kemaslahatan bersama dan sebagainya,
rakyat semut mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula. Dengan
mengisahkan kisah Nabi Sulaiman a.s. dalam surat ini Allah mengisyaratkan hari
depan dan kebesaran Nabi Muhammad s.a.w. Nabi Sulaiman a.s. sebagai seorang
nabi, rasul dan raja yang dianugerahi kekayaan yang melimpah ruah, begitu pula
Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang nabi, rasul dan seoramg kepala negara yang
ummi' dan miskin akan berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan: Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin; ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini; hanya Allah- lah Yang tahu tentang yang ghaib; adanya hari berrbangkit bukanlah suatu dongengan.
2. Kisah-kisah: Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis; kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya; kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya.
3. Dan lain-lain: Ciri-ciri orang mukmin; Al Quran menjelaskan apa yang diperselisihkan Bani Israil; hanya orang-orang mukminlah yang menerima petunjuk kejadian-kejadian sebelum datangnya kiamat dan keadaan orang-orang yang beriman dan tidak beriman waktu itu, Allah menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya memuji dan menyembah Allah saja dan membaca Al Quran, Allah akan memperlihatkan kepada kaum musyrikin akan kebenaran ayat-ayat-Nya.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan: Al Quran adalah rahmat dan petunjuk bagi orang-orang mukmin; ke Esaan dan kekuasaan Allah s.w.t. dan keadaan-Nya tidak memerlukan sekutu-sekutu dalam mengatur alam ini; hanya Allah- lah Yang tahu tentang yang ghaib; adanya hari berrbangkit bukanlah suatu dongengan.
2. Kisah-kisah: Kisah Nabi Sulaiman a.s dengan semut, dengan burung hud-hud dan dengan ratu Balqis; kisah Nabi Shaleh a.s dengan kaumnya; kisah Nabi Luth a.s. dengan kaumnya.
3. Dan lain-lain: Ciri-ciri orang mukmin; Al Quran menjelaskan apa yang diperselisihkan Bani Israil; hanya orang-orang mukminlah yang menerima petunjuk kejadian-kejadian sebelum datangnya kiamat dan keadaan orang-orang yang beriman dan tidak beriman waktu itu, Allah menyuruh Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya memuji dan menyembah Allah saja dan membaca Al Quran, Allah akan memperlihatkan kepada kaum musyrikin akan kebenaran ayat-ayat-Nya.
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
AL QURAAN ADALAH PEDOMAN HIDUP DAN BERITA GEMBIRA BAGI ORANG-ORANG MU'MIN
AL QURAAN ADALAH PEDOMAN HIDUP DAN BERITA GEMBIRA BAGI ORANG-ORANG MU'MIN
1. Thaa Siin[1090] (Surat) Ini adalah ayat-ayat
Al Quran, dan (ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan,
[1090] ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada
permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam
raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang
menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya
ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya
memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya buatan
Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
2. Untuk menjadi petunjuk dan berita gembira
untuk orang-orang yang beriman,
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan
sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
4. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman
kepada negeri akhirat, kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka, Maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).
5. Mereka Itulah orang-orang yang mendapat (di
dunia) azab yang buruk dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling
merugi.
6. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al
qur'an dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
7. (Ingatlah) ketika Musa Berkata kepada
keluarganya: "Sesungguhnya Aku melihat api. Aku kelak akan membawa
kepadamu khabar daripadanya, atau Aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu
dapat berdiang".
8. Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu,
diserulah dia: "Bahwa Telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api
itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. dan Maha Suci Allah, Tuhan
semesta alam".
9. (Allah berfirman): "Hai Musa,
sesungguhnya, Akulah Allah, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
10. Dan lemparkanlah tongkatmu". Maka
tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti
dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh.
"Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul,
tidak takut di hadapan-Ku.
11. Tetapi orang yang berlaku zalim, Kemudian
ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan (Allah akan mengampuninya); Maka
seaungguhnya Aku Maha Pangampun lagi Maha Penyayang.
12. Dan masukkanlah tanganmu ke leher
bajumu[1091], niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan Karena penyakit.
(Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah mukjizat (yang akan dikemukakan)
kepada Fir'aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik".
[1091] Maksudnya: meletakkan tangan ke dada melalui
leher baju.
13. Maka tatkala mukjizat-mukjizat kami yang
jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang
nyata".
14. Dan mereka mengingkarinya Karena kezaliman
dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka
perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.
15. Dan Sesungguhnya kami Telah memberi ilmu
kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi
Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman".
16. Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud[1092], dan
dia berkata: "Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara
burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar
suatu kurnia yang nyata".
[1092] maksudnya nabi Sulaiman menggantikan kenabian
dan kerajaan nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan Kitab Zabur
yang diturunkan kepadanya.
17. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya
dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam
barisan).
18. Hingga apabila mereka sampai di lembah semut
berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu,
agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari";
19. Maka dia tersenyum dengan tertawa Karena
(mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah Aku
ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku
dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau
ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu
yang saleh".
20. Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata:
"Mengapa Aku tidak melihat hud-hud[1093], apakah dia termasuk yang tidak
hadir.
[1093] Hud-hud: sejenis burung pelatuk.
21. Sungguh Aku benar-benar akan mengazabnya
dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar
dia datang kepadaku dengan alasan yang terang".
22. Maka tidak lama Kemudian (datanglah hud-hud),
lalu ia berkata: "Aku Telah mengetahui sesuatu yang kamu belum
mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba[1094] suatu berita penting
yang diyakini.
[1094] Saba nama kerajaan di zaman dahulu, ibu
kotanya Ma'rib yang letaknya dekat kota San'a ibu kota Yaman sekarang.
23. Sesungguhnya Aku menjumpai seorang
wanita[1095] yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta
mempunyai singgasana yang besar.
[1095] yaitu ratu Balqis yang memerintah kerajaan
Sabaiyah di zaman nabi Sulaiman.
24. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah
matahari, selain Allah; dan syaitan Telah menjadikan mereka memandang indah
perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga
mereka tidak dapat petunjuk,
25. Agar mereka tidak menyembah Allah yang
mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi[1096] dan yang mengetahui
apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.
[1096] Umpamanya: menurunkan hujan dari langit,menumbuhkan
tanam-tanaman, mengeluarkan logam dari bumi dan sebagainya.
26. Allah, tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia,
Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang besar".
27. Berkata Sulaiman: "Akan kami lihat, apa
kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.
28. Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu
jatuhkan kepada mereka, Kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah
apa yang mereka bicarakan"
29. Berkata ia (Balqis): "Hai
pembesar-pembesar, Sesungguhnya Telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang
mulia.
30. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan
Sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang.
31. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong
terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
32. Berkata dia (Balqis): "Hai para pembesar
berilah Aku pertimbangan dalam urusanku (ini) Aku tidak pernah memutuskan
sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku)".
33. Mereka menjawab: "Kita adalah
orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat
(dalam peperangan), dan Keputusan berada ditanganmu: Maka pertimbangkanlah apa
yang akan kamu perintahkan".
34. Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja
apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan
penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka
perbuat.
35. Dan Sesungguhnya Aku akan mengirim utusan
kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan
dibawa kembali oleh utusan-utusan itu".
36. Maka tatkala utusan itu sampai kepada
Sulaiman, Sulaiman berkata: "Apakah (patut) kamu menolong Aku dengan harta?
Maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang
diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.
37. Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan
mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak Kuasa melawannya, dan
pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan
mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina".
38. Berkata Sulaiman: "Hai
pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa
singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang
berserah diri".
39. Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan
jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu
sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya Aku benar-benar Kuat
untuk membawanya lagi dapat dipercaya".
40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari
AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu
berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba Aku
apakah Aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan barangsiapa yang
bersyukur Maka Sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha
Mulia".
[1097] Al Kitab di sini Maksudnya: ialah Kitab yang
diturunkan sebelum nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.
41. Dia berkata: "Robahlah baginya
singgasananya; Maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk
orang-orang yang tidak mengenal(nya)".
42. Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah
kepadanya: "Serupa inikah singgasanamu?" dia menjawab:
"Seakan-akan singgasana Ini singgasanaku, kami Telah diberi pengetahuan
sebelumnya[1098] dan kami adalah orang-orang yang berserah diri".
[1098] maksudnya pengetahuan tentang kenabian
Sulaiman a.s. Balqis Telah mengetahui kenabian Sulaiman itu, sebelum
dipindahkan singgasananya dari negeri Saba' ke Palestina dalam sekejap mata.
43. Dan apa yang disembahnya selama Ini selain
Allah, mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), Karena Sesungguhnya dia
dahulunya termasuk orang-orang yang kafir.
44. Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam
istana". Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air
yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. berkatalah Sulaiman:
"Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca". berkatalah
Balqis: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku Telah berbuat zalim terhadap diriku
dan Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam".
45. Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus kepada
(kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): "Sembahlah
Allah". tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan.
46. Dia berkata: "Hai kaumku Mengapa kamu
minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? hendaklah kamu
meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat".
47. Mereka menjawab: "Kami mendapat nasib
yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu". Shaleh
berkata: "Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab),
tetapi kamu kaum yang diuji".
48. Dan adalah di kota itu[1099] sembilan orang
laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.
[1099] menurut ahli tafsir yang dimaksud dengan kota
Ini ialah kota kaum Tsamud yaitu kota Al Hijr.
49. Mereka berkata: "Bersumpahlah kamu
dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan
tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, Kemudian kita katakan kepada
warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan
Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar".
50. Dan merekapun merencanakan makar dengan
sungguh-sungguh dan kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak
menyadari.
51. Maka perhatikanlah betapa Sesungguhnya akibat
makar mereka itu, bahwasanya kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.
52. Maka Itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan
runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu
(terdapat) pelajaran bagi kaum yang Mengetahui.
53. Dan Telah kami selamatkan orang-orang yang
beriman[1100] dan mereka itu selalu bertakwa.
[1100] yaitu Shaleh a.s. dan orang-orang yang
beriman kepada Allah yang bersama dengan Dia.
54. Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia Berkata
kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah[1101] itu
sedang kamu memperlihatkan(nya)?"
[1101] perbuatan keji: menurut Jumhur Mufassirin
yang dimaksud perbuatan keji ialah perbuatan zina, sedang menurut pendapat yang
lain ialah segala perbuatan mesum seperti : zina, homo sek dan yang sejenisnya.
menurut pendapat muslim dan Mujahid yang dimaksud dengan perbuatan keji ialah
musahaqah (homosek antara wanita dengan wanita).
55. "Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk
(memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum
yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)".
56. Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan
mengatakan: "Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; Karena
Sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (menda'wakan dirinya)
bersih[1102]".
[1102] perkataan kaum Luth kepada sesamanya Ini
merupakan ejekan terhadap Luth dan orang-orang beriman kepadanya, Karena Luth
dan orang-orang yang bersamanya tidak mau mengerjakan perbuatan mereka.
57. Maka kami selamatkan dia beserta keluarganya,
kecuali isterinya. kami Telah mentakdirkan dia termasuk orang-orang yang
tertinggal (dibinasakan).
58. Dan kami turunkan hujan atas mereka (hujan
batu), Maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi
peringatan itu.
59. Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan
kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. apakah Allah yang lebih
baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?"
60. Atau siapakah yang Telah menciptakan langit
dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu kami tumbuhkan
dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali
tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang
lain)? bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari
kebenaran).
61.
Atau siapakah yang Telah menjadikan bumi
sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya,
dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu
pemisah antara dua laut[1103]? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)?
bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak Mengetahui.
[1103] yang dimaksud dua laut di sini ialah laut
yang asin dan sungai yang besar bermuara ke laut. sungai yang tawar itu setelah
sampai di muara tidak langsung menjadi asin.
62. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang
yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan
kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi[1104]?
apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah kamu
mengingati(Nya).
[1104] yang dimaksud dengan menjadikan manusia
sebagai khalifah ialah menjadikan manusia berkuasa di bumi.
63. Atau siapakah yang memimpin kamu dalam
kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin
sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya[1105]? apakah disamping
Allah ada Tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka
persekutukan (dengan-Nya).
[1105] yang dimaksud dengan rahmat Tuhan di sini
ialah air hujan yang menyebabkan suburnya tumbuh-tumbuhan.
64. Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari
permulaannya), Kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan
rezki kepadamu dari langit dan bumi? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang
lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang
orang-orang yang benar".
65. Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di
langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan
mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.
66. Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat
tidak sampai (kesana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih
lagi mereka buta daripadanya.
67. Berkatalah orang-orang yang kafir:
"Apakah setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) bapak-bapak kita;
apakah Sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur)?
68. Sesungguhnya kami Telah diberi ancaman dengan
ini[1106] dan (juga) bapak-bapak kami dahulu; Ini tidak lain hanyalah
dongengan-dongengan orang dahulu kala".
[1106] Maksudnya: hari kebangkitan.
69. Katakanlah: "Berjalanlah kamu (di muka)
bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.
70. Dan janganlah kamu berduka cita terhadap
mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap apa yang mereka
tipudayakan".
71. Dan mereka (orang-orang kafir) berkata:
"Bilakah datangnya azab itu, jika memang kamu orang-orang yang
benar".
72. Katakanlah: "Mungkin Telah hampir datang
kepadamu sebagian dari (azab) yang kamu minta (supaya) disegerakan itu[1107].
[1107] Maksudnya: Allah menerangkan bahwa kedatangan
sebagian azab kepada mereka Telah pasti. para Mufassirin menafsirkan bahwa azab
yang akan segera mereka alami ialah kekalahan mereka di peperangan Badar.
73. Dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar
mempunyai kurnia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi
kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).
74. Dan Sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar
mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan.
75. Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di
bumi, melainkan (terdapat) dalam Kitab yang nyata (Lauhul mahfuzh).
76. Sesungguhnya Al Quran Ini menjelaskan kepada
Bani lsrail sebahagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih
tentangnya.
77. Dan Sesungguhnya Al qur'an itu benar-benar
menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
78. Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan
perkara antara mereka dengan keputusan-Nya, dan dia Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.
79. Sebab itu bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang nyata.
80. Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan
orang-orang yang mati mendengar dan (Tidak pula) menjadikan orang-orang yang
tuli mendengar panggilan, apabila mereka Telah berpaling membelakang.
81. Dan kamu sekali-kali tidak dapat memimpin
(memalingkan) orang-orang buta dari kesesatan mereka. kamu tidak dapat
menjadikan (seorangpun) mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat kami, lalu mereka berserah diri.
82. Dan apabila perkataan Telah jatuh atas
mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan
kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat
Kami[1108].
[1108] yang dimaksud dengan perkataan di sini ialah
ketentuan datangnya masa kehancuran alam. salah satu dari tanda-tanda
kehancuran alam ialah keluarnya sejenis binatang melata yang disebut dalam ayat
ini.
83. Dan (Ingatlah) hari (ketika) kami kumpulkan
dari tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami,
lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok).
84. Hingga apabila mereka datang, Allah
berfirman: "Apakah kamu Telah mendustakan ayat-ayat-Ku, padahal ilmu kamu
tidak meliputinya[1109], atau apakah yang Telah kamu kerjakan?".
[1109] Maksudnya: orang-orang musyrik Arab
mendustakan ayat-ayat Allah, tanpa memikirkannya lebih dahulu.
85. Dan jatuhlah perkataan (azab) atas mereka
disebabkan kezaliman mereka, Maka mereka tidak dapat Berkata (apa-apa).
86. Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa
Sesungguhnya kami Telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan
siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
87. Dan (Ingatlah) hari (ketika) ditiup
sangkakala, Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi,
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dan semua mereka datang menghadap-Nya
dengan merendahkan diri.
88. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka
dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah)
perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
89. Barangsiapa yang membawa kebaikan, Maka ia
memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya, sedang mereka itu adalah
orang-orang yang aman tenteram dari pada kejutan yang dahsyat pada hari itu.
90. Dan barang siapa yang membawa kejahatan, Maka
disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. tiadalah kamu dibalasi, melainkan
(setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan.
91. Aku Hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan
negeri Ini (Mekah) yang Telah menjadikannya Suci dan kepunyaan-Nya-lah segala
sesuatu, dan Aku diperintahkan supaya Aku termasuk orang-orang yang berserah
diri.
92. Dan supaya Aku membacakan Al Quran (kepada
manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk Maka Sesungguhnya ia hanyalah
mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat Maka
Katakanlah: "Sesungguhnya Aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang
pemberi peringatan".
93. Dan Katakanlah: "Segala puji bagi Allah,
dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, Maka kamu akan
mengetahuinya. dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan".
Surat An Naml
dimulai dengan menerangkan sifat-sifat Al Quran, menerangkan kisah beberapa
orang rasul dengan umat-umatnya yang mau mengikuti ajaran-ajaran yang dibawanya
dan yang tidak mau mengikutinya. Kemudian surat ini diakhiri dengan perintah
menyembah Allah dan membaca Al Quran dan bahwa Allah memperlihatkan kepada kaum
musyrikin kebenaran ayat-ayat-Nya.
HUBUNGAN SURAT AN NAML DENGAN AL QASHASH
1. Kedua surat ini sama-sama dimulai dengan huruf abjad, menerangkan sifat-sifat Al Quran dan dengan kisah Musa a.s. Hanya saja kisah Musa a.s. dalam surat Al Qashash diterangkan lebih lengkap dibandingkan kisah Musa a.s. yang terdapat dalam surat An Naml.
2. Surat An Naml menerangkan secara garis besarnya bahwa keingkaran orang-orang kafir terhadap adanya hari berbangkit itu tidak beralasan kemudian dikemukakan kepada mereka persoalan-persoalan yang ada hubungannya dengan kebangkitan itu. Hal ini diterangkan lebih jelas dalam surat Al Qashash.
3. Surat An Naml menerangkan kehancuran kaum Shaleh dan kaum Luth akibat durhaka kepada Allah dan Nabi-Nya, sedang surat Al Qashash menyinggungnya pula.
4. Surat An Naml menyebut balasan pada hari kiamat terhadap orang-orang yang membuat keburukan di dunia, dan surat Al Qashash menyebutkannya pula.
5. Bahagian akhir kedua surat ini sama-sama menyebutkan perintah menyembah Allah dan membaca ayat-ayat Al Quran.
HUBUNGAN SURAT AN NAML DENGAN AL QASHASH
1. Kedua surat ini sama-sama dimulai dengan huruf abjad, menerangkan sifat-sifat Al Quran dan dengan kisah Musa a.s. Hanya saja kisah Musa a.s. dalam surat Al Qashash diterangkan lebih lengkap dibandingkan kisah Musa a.s. yang terdapat dalam surat An Naml.
2. Surat An Naml menerangkan secara garis besarnya bahwa keingkaran orang-orang kafir terhadap adanya hari berbangkit itu tidak beralasan kemudian dikemukakan kepada mereka persoalan-persoalan yang ada hubungannya dengan kebangkitan itu. Hal ini diterangkan lebih jelas dalam surat Al Qashash.
3. Surat An Naml menerangkan kehancuran kaum Shaleh dan kaum Luth akibat durhaka kepada Allah dan Nabi-Nya, sedang surat Al Qashash menyinggungnya pula.
4. Surat An Naml menyebut balasan pada hari kiamat terhadap orang-orang yang membuat keburukan di dunia, dan surat Al Qashash menyebutkannya pula.
5. Bahagian akhir kedua surat ini sama-sama menyebutkan perintah menyembah Allah dan membaca ayat-ayat Al Quran.