AL AHZAB (GOLONGAN YANG BERSEKUTU)
Surat Al
Ahzab terdiri atas 73 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyah, diturunkan
sesudah surat Ali'Imran. Dinamai Al Ahzab yang berarti golongan-golongan
yang bersekutu karena dalam surat ini terdapat beberapa ayat, yaitu ayat 9
sampai dengan ayat 27 yang berhubungan dengan peperangan Al Ahzab, yaitu
peperangan yang dilancarkan oleh orang-orang Yahudi, kaum munafik dan
orang-orang musyrik terhadap orang-orang mukmin di Medinah. Mereka telah
mengepung rapat orang- orang mukmin sehingga sebahagian dari mereka telah
berputus asa dan menyangka bahwa mereka akan dihancurkan oleh musuh-musuh
mereka itu. Ini adalah suatu ujian yang berat dari Allah untuk menguji sampai
dimana teguhnya keimanan mereka. Akhirnya Allah mengirimkan bantuan berupa
tentara yang tidak kelihatan dan angin topan, sehingga musuh-musuh itu menjadi
kacau balau dan melarikan diri.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan: Cukuplah Allah saja sebagai Pelindung; taqdir Allah tidak dapat ditolak; Nabi Muhammad s.a.w. adalah contoh dan teladan yang baik; Nabi Muhammad s.a.w. adalah rasul dan nabi yang terakhir; hanya Allah saja yang mengetahui bila terjadinya kiamat.
2. Hukum-hukum: Hukum zhihar; kedudukan anak angkat; dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan nasab (pertalian darah); tidak ada iddah bagi perempuan yang ditalak sebelum dicampuri; hukum-hukum khusus mengenai perkawinan Nabi dan kewajiban istri-istrinya; larangan menyakiti hati Nabi.
3. Kisah-kisah: Perang Ahzab (Khandaq); kisah Zainab binti Jahsy dengan Zaid; memerangi Bani Quraizhah.
4. Dan lain-lain: Penyesalan orang-orang kafir di akhirat karena mereka mengingkari Allah dan Rasul-Nya; sifat-sifat orang munafik.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan: Cukuplah Allah saja sebagai Pelindung; taqdir Allah tidak dapat ditolak; Nabi Muhammad s.a.w. adalah contoh dan teladan yang baik; Nabi Muhammad s.a.w. adalah rasul dan nabi yang terakhir; hanya Allah saja yang mengetahui bila terjadinya kiamat.
2. Hukum-hukum: Hukum zhihar; kedudukan anak angkat; dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan nasab (pertalian darah); tidak ada iddah bagi perempuan yang ditalak sebelum dicampuri; hukum-hukum khusus mengenai perkawinan Nabi dan kewajiban istri-istrinya; larangan menyakiti hati Nabi.
3. Kisah-kisah: Perang Ahzab (Khandaq); kisah Zainab binti Jahsy dengan Zaid; memerangi Bani Quraizhah.
4. Dan lain-lain: Penyesalan orang-orang kafir di akhirat karena mereka mengingkari Allah dan Rasul-Nya; sifat-sifat orang munafik.
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
HUKUM KEKELUARGAAN HARUSLAH BERDASARKAN KETETAPAN ALLAH DAN RASUL
Takwa dan tawakkal kepada Allah s.w.t
HUKUM KEKELUARGAAN HARUSLAH BERDASARKAN KETETAPAN ALLAH DAN RASUL
Takwa dan tawakkal kepada Allah s.w.t
1. Hai nabi,
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang
kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana,
2. Dan
ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
3. Dan
bertawakkallah kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
4. Allah
sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya; dan
dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zhihar[1198] itu sebagai ibumu,
dan dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri).
yang demikian itu hanyalah perkataanmu dimulutmu saja. dan Allah mengatakan
yang Sebenarnya dan dia menunjukkan jalan (yang benar).
[1198] zhihar
ialah perkataan seorang suami kepada istrinya: punggungmu Haram bagiku seperti
punggung ibuku atau perkataan lain yang sama maksudnya. adalah menjadi adat
kebiasaan bagi orang Arab Jahiliyah bahwa bila dia Berkata demikian kepada
Istrinya Maka Istrinya itu haramnya baginya untuk selama-lamanya. tetapi
setelah Islam datang, Maka yang Haram untuk selama-lamanya itu dihapuskan dan
istri-istri itu kembali halal baginya dengan membayar kaffarat (denda).
5. Panggilah
mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; Itulah
yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak
mereka, Maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan
maula-maulamu[1199]. dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf
padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[1199]
Maula-maula ialah seorang hamba sahaya yang sudah dimerdekakan atau
seorang yang Telah dijadikan anak angkat, seperti Salim anak angkat Huzaifah,
dipanggil maula Huzaifah.
6. Nabi itu
(hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri[1200]
dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan orang-orang yang mempunyai
hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab
Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu
berbuat baik[1201] kepada saudara-saudaramu (seagama). adalah yang demikian itu
Telah tertulis di dalam Kitab (Allah).
[1200]
Maksudnya: orang-orang mukmin itu mencintai nabi mereka lebih dari
mencintai diri mereka sendiri dalam segala urusan.
[1201] yang
dimaksud dengan berbuat baik disini ialah berwasiat yang tidak lebih dari
sepertiga harta.
7. Dan
(Ingatlah) ketika kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu
(sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan kami Telah mengambil
dari mereka perjanjian yang teguh[1202].
[1202]
Perjanjian yang teguh ialah kesanggupan menyampaikan agama kepada
umatnya masing-masing.
8. Agar dia
menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka[1203] dan dia
menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih.
[1203] pada
hari kiamat Allah akan menanyakan kepada rasul-rasul sampai di mana usaha
mereka menyampaikan ajaran-ajaran Allah kepada umatnya dan sampai di mana
umatnya melaksanakan ajaran Allah itu.
9. Hai
orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang Telah dikurniakan)
kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu kami kirimkan kepada
mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya[1204]. dan
adalah Allah Maha melihat akan apa yang kamu kerjakan.
[1204] ayat
Ini menerangkan kisah AHZAB yaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada
peperangan Khandaq Karena menentang Allah dan Rasul-Nya. yang dimaksud dengan
tentara yang tidak dapat kamu lihat adalah para malaikat yang sengaja
didatangkan Tuhan untuk menghancurkan musuh-musuh Allah itu.
10. (yaitu)
ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak
tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan[1205]
dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka.
[1205]
maksudnya ialah menggambarkan bagaimana hebatnya perasaan takut dan
perasaan gentar pada waktu itu.
11. Disitulah
diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.
12. Dan
(Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam
hatinya Berkata :"Allah dan rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami
melainkan tipu daya".
13. Dan
(Ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata: "Hai penduduk
Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, Maka kembalilah kamu". dan
sebahagian dari mereka minta izin kepada nabi (untuk kembali pulang) dengan
Berkata : "Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (Tidak ada
penjaga)". dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak
lain Hanya hendak lari.
14. Kalau
(Yatsrib) diserang dari segala penjuru, Kemudian diminta kepada mereka supaya
murtad[1206], niscaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh
untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat.
[1206] yang
dimaksud dengan berbuat fitnah ialah: murtad, atau memerangi orang Islam.
15. Dan
Sesungguhnya mereka sebelum itu Telah berjanji kepada Allah: "mereka tidak
akan berbalik ke belakang (mundur)". dan adalah perjanjian dengan Allah
akan diminta pertanggungan jawabnya.
16.
Katakanlah: "Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika
kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar
dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar
saja".
17.
Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir)
Allah jika dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk
dirimu?" dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung
dan penolong selain Allah.
18.
Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang menghalang- halangi di
antara kamu dan orang-orang yang Berkata kepada saudara- saudaranya:
"Marilah kepada kami". dan mereka tidak mendatangi peperangan melainkan
sebentar.
19. Mereka
bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu
memandang kepadamu dengan mata yang terbalik- balik seperti orang yang pingsan
Karena akan mati, dan apabila ketakutan Telah hilang, mereka mencaci kamu
dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. mereka
itu tidak beriman, Maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. dan yang demikian
itu adalah mudah bagi Allah.
20. Mereka
mengira (bahwa) golongan-golongan yang bersekutu itu belum pergi; dan jika
golongan-golongan yang bersekutu itu datang kembali, niscaya mereka ingin
berada di dusun-dusun bersama-sama orang Arab Badwi, sambil menanya-nanyakan
tentang berita-beritamu. dan sekiranya mereka berada bersama kamu, mereka tidak
akan berperang, melainkan sebentar saja.
21. Sesungguhnya
Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.
22. Dan
tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka
Berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya[1207] kepada
kita". dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah
menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.
[1207] yang
dijanjikan Allah dan rasul-Nya itu ialah kemenangan sesudah mengalami
kesukaran.
23. Di antara
orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang Telah mereka
janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara
mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu[1208] dan mereka tidak merobah
(janjinya),
[1208]
maksudnya menunggu apa yang Telah Allah janjikan kepadanya.
24. Supaya
Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu Karena kebenarannya,
dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima Taubat mereka.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
25.
Katakanlah: "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang
dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu
perbuat".
26. Dan dia
menurunkan orang-orang ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu
golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan dia
memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka. sebahagian mereka kamu bunuh dan
sebahagian yang lain kamu tawan[1210].
[1210]
sesudah golongan-golongan yang bersekutu itu kocar-kacir, Maka Allah
memerintahkan nabi untuk menghancurkan Bani Quraizhah (ahli Kitab) dan
menghalau mereka dari benteng-benteng mereka. Kemudian seluruh laki-laki yang
ikut berperang dibunuh, perempuan dan anak-anak ditawan.
27.
Katakanlah: "Perlihatkanlah kepadaku sembah-sembahan yang kamu
hubungkan dengan dia sebagai sekutu-sekutu-Nya, sekali-kali tidak mungkin!
Sebenarnya Dia-lah Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
28. Hai nabi,
Katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini
kehidupan dunia dan perhiasannya, Maka marilah supaya kuberikan kepadamu
mut'ah[1212] dan Aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.
[1212] mut'ah
yaitu: suatu pemberian yang diberikan kepada perempuan yang Telah diceraikan
menurut kesanggupan suami.
29. Dan jika
kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan)
di negeri akhirat, Maka Sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat
baik diantaramu pahala yang besar.
30. Hai
isteri-isteri nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji
yang nyata, niscaya akan di lipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali
lipat. dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.
31. Dan
barang siapa diantara kamu sekalian (isteri-isteri Nabi) tetap taat kepada
Allah dan rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscata kami memberikan
kepadanya pahala dua kali lipat dan kami sediakan baginya rezki yang mulia.
32. Hai
isteri-isteri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk[1213] dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya[1214] dan ucapkanlah
perkataan yang baik,
[1213] yang
dimaksud dengan tunduk di sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan
keberanian orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka.
[1214] yang
dimaksud dengan dalam hati mereka ada penyakit ialah: orang yang mempunyai niat
berbuat serong dengan wanita, seperti melakukan zina.
33. Dan
hendaklah kamu tetap di rumahmu[1215] dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu[1216] dan Dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait[1217] dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
[1215]
Maksudnya: isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah
bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara'. perintah Ini juga meliputi
segenap mukminat.
[1216] yang
dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum
nabi Muhammad s.a.w. dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah
kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam.
[1217] Ahlul
bait di sini, yaitu keluarga rumah tangga Rasulullah s.a.w.
34. Dan
ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah
nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.
35.
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang mukmin[1218], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang
sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)
Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
[1218] yang
dimaksud dengan muslim di sini ialah orang-orang yang mengikuti perintah dan
larangan pada lahirnya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini
ialah orang yang membenarkan apa yang harus dibenarkan dengan hatinya.
36. Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya Telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia Telah sesat, sesat yang
nyata.
37. Dan
(ingatlah), ketika kamu Berkata kepada orang yang Allah Telah melimpahkan
nikmat kepadanya dan kamu (juga) Telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah
terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan
di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada
manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala
Zaid Telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), kami
kawinkan kamu dengan dia[1219] supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin
untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak
angkat itu Telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya[1220]. dan
adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.
[1219] Maksudnya:
setelah habis idahnya.
[1220] yang
dimaksud dengan Orang yang Allah Telah melimpahkan nikmat kepadanya ialah Zaid
bin Haritsah. Allah Telah melimpahkan nikmat kepadanya dengan memberi taufik
masuk Islam. nabi Muhammadpun Telah memberi nikmat kepadanya dengan
memerdekakan kaumnya dan mengangkatnya menjadi anak. ayat Ini memberikan
pengertian bahwa orang boleh mengawini bekas isteri anak angkatnya.
38. Tidak ada
suatu keberatanpun atas nabi tentang apa yang Telah ditetapkan Allah baginya.
(Allah Telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang
Telah berlalu dahulu[1221]. dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang
pasti berlaku,
[1221] yang
dimaksud dengan sunnah Allah di sini ialah mengerjakan sesuatu yang dibolehkan
Allah tanpa ragu-ragu.
39. (yaitu)
orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut
kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada
Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.
[1222]
Maksudnya: para Rasul yang menyampaikan syari'at-syari'at Allah kepada
manusia.
40. Muhammad
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223].,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.
[1223]
Maksudnya: nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang
sahabat, Karena itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.
41. Hai
orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya.
42. Dan
bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.
43. Dialah
yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan
adalah dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
44. Salam
penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka
menemui-Nya ialah: Salam[1224]; dan dia menyediakan pahala yang mulia bagi
mereka.
[1224]
artinya: sejahtera dari segala bencana
45. Hai nabi,
Sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan
pemberi peringatan,
46. Dan untuk
jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang
menerangi.
47. Dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa Sesungguhnya bagi
mereka karunia yang besar dari Allah.
48. Dan
janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang- orang munafik itu,
janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. dan
cukuplah Allah sebagai Pelindung.
49. Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang
beriman, Kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya Maka
sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu minta
menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ah[1225] dan lepaskanlah mereka itu
dengan cara yang sebaik- baiknya.
[1225] yang
dimaksud dengan mut'ah di sini pemberian untuk menyenangkan hati isteri yang
diceraikan sebelum dicampuri.
50. Hai nabi,
Sesungguhnya kami Telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang Telah kamu
berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang
kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian
pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan
dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki
ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah
bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi
mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin.
Sesungguhnya kami Telah mengetahui apa yang kami wajibkan kepada mereka tentang
isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi
kesempitan bagimu. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
51. Kamu
boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka
(isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. dan
siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang
Telah kamu cerai, Maka tidak ada dosa bagimu. yang demikian itu adalah lebih
dekat untuk ketenangan hati mereka, dan mereka tidak merasa sedih, dan semuanya
rela dengan apa yang Telah kamu berikan kepada mereka. dan Allah mengetahui apa
yang (tersimpan) dalam hatimu. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha
Penyantun[1226].
[1226]
menurut riwayat, pada suatu ketika isteri-isteri nabi Muhammad s.a.w.
ada yang cemburu, dan ada yang meminta tambahan belanja. Maka nabi Muhammad
s.a.w. memutuskan perhubungan dengan mereka sampai sebulan lamanya. oleh Karena
takut diceraikan nabi, Maka mereka datang kepada nabi menyatakan kerelaannya
atas apa saja yang akan diperbuat nabi terhadap mereka. Turunnya ayat Ini
memberikan izin kepada nabi untuk menggauli siapa yang dikehendakinya dan
isteri-isterinya atau tidak menggaulinya; dan juga memberi izin kepada nabi
untuk rujuk kepada isteri-isterinya seandainya ada isterinya yang sudah
diceraikannya.
52. Tidak
halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula)
mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya
menarik hatimu kecuali perempuan- perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki.
dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu[1227].
[1227] nabi
tidak dibolehkan kawin sesudah mempunyai isteri-isteri sebanyak yang Telah ada
itu dan tidak pula dibolehkan mengganti isteri-isterinya yang Telah ada itu
dengan menikahi perempuan lain.
53. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah nabi kecuali
bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak
(makanannya)[1228], tetapi jika kamu diundang Maka masuklah dan bila kamu
selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya
yang demikian itu akan mengganggu nabi lalu nabi malu kepadamu (untuk menyuruh
kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. apabila kamu
meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah
dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih Suci bagi hatimu dan hati
mereka. dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula)
mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya
perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.
[1228]
Maksudnya, pada masa Rasulullah s.a.w pernah terjadi orang-orang yang
menunggu-nunggu waktu makan Rasulullah s.a.w. lalu turun ayat Ini melarang
masuk rumah Rasulullah untuk makan sambil menunggu-nunggu waktu makannya
Rasulullah.
54. Jika kamu
melahirkan sesuatu atau menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha
mengetahui segala sesuatu.
55. Tidak ada
dosa atas isteri-isteri nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak
mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki
dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang
perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah
kamu (hai isteri-isteri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha menyaksikan
segala sesuatu.
56.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230].
[1229]
Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari
malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti
berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala
Muhammad.
[1230] dengan
mengucapkan perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga
keselamatan tercurah kepadamu Hai nabi.
57.
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya[1231]. Allah
akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang
menghinakan.
[1231]
Menyakiti Allah dan rasul-rasulNya, yaitu melakukan perbuatan- perbuatan
yang tidak di ridhai Allah dan tidak dibenarkan Rasul- nya; seperti kufur,
mendustakan kenabian dan sebagainya.
58. Dan
orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan
yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka Telah memikul kebohongan dan dosa
yang nyata.
59. Hai nabi,
Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh
tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
[1232] Jilbab
ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
60. Sesungguhnya
jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang- orang yang berpenyakit dalam
hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari
menyakitimu), niscaya kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, Kemudian
mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang
sebentar,
61. Dalam
keadaan terlaknat. di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh
dengan sehebat-hebatnya.
62. Sebagai
sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang Telah terdahulu sebelum (mu),
dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah.
63. Manusia
bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari berbangkit itu Hanya di sisi Allah". dan tahukah
kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.
64.
Sesungguhnya Allah mela'nati orang-orang kafir dan menyediakan bagi
mereka api yang menyala-nyala (neraka),
65. Mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun
dan tidak (pula) seorang penolong.
66. Pada hari
ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah
baiknya, Andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul".
67. Dan
mereka berkata;:"Ya Tuhan kami, Sesungguhnya kami Telah mentaati
pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari
jalan (yang benar).
68. Ya Tuhan
kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan
kutukan yang besar".
69. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang
menyakiti Musa; Maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka
katakan. dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi
Allah.
70. Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah
perkataan yang benar,
71. Niscaya
Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan
barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia Telah mendapat
kemenangan yang besar.
72.
Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
[1233] yang
dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.
73. Sehingga
Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang
musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima Taubat
orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. dan adalah Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
Surat Al Ahzab
mengemukakan: tingkah laku orang-orang munafik dan usaha- usaha mereka
menyakiti Nabi Muhammad s.a.w., sebab-sebab perang Ahzab dan kesudahannya,
tentang perkawinan Nabi dengan isteri-isterinya, sopan-santun di rumah Nabi;
fitnah terhadap Nabi Muhammad s.a.w., dan adab sopan santun menurut Islam yang
semuanya itu diperlukan untuk membentuk masyarakat Islam yang baru berdiri di
Medinah terutama sesudah perang Badar. Dari surat Al Ahzab ini dapat kita ambil
kesimpulan bahwa kemenangan orang-orang mukmin terhadap musuh-musuhnya ialah
karena persatuan kaum muslimin itu dan ketaatan mereka kepada pimpinan. Fitnah
terhadap nabi Muhammad s.a.w. bagaimanapun pandainya musuh-musuh Islam
melancarkannya, akhirnya terbongar juga.
HUBUNGAN SURAT AL AHZAB DENGAN SURAT SABA'
1. Pada akhir surat Al Ahzab disebutkan bahwa Allah bersifat Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, sedang di awal surat Saba' disebutkan pula sifat yang demikian itu.
2. Pada surat Al Ahzab diceritakan bahwa orang-orang kafir menanyakan bila terjadinya hari kiamat dengan maksud memperolok-olokkan Nabi Muhammad s.a.w. sedang dalam surat Saba' diceritakan pula bahwa orang kafir itu menjadikan berita hari kiamat itu bukan saja sebagai olok-olokan bahkan dengan tegas mengingkarinya dan mencela orang-orang yang percaya kepada hari kiamat itu.
HUBUNGAN SURAT AL AHZAB DENGAN SURAT SABA'
1. Pada akhir surat Al Ahzab disebutkan bahwa Allah bersifat Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, sedang di awal surat Saba' disebutkan pula sifat yang demikian itu.
2. Pada surat Al Ahzab diceritakan bahwa orang-orang kafir menanyakan bila terjadinya hari kiamat dengan maksud memperolok-olokkan Nabi Muhammad s.a.w. sedang dalam surat Saba' diceritakan pula bahwa orang kafir itu menjadikan berita hari kiamat itu bukan saja sebagai olok-olokan bahkan dengan tegas mengingkarinya dan mencela orang-orang yang percaya kepada hari kiamat itu.