Zina merupakan kerusakan besar, keburukan nyata,
dan pengaruhnya begitu besar yang mengakibatkan berbagai kerusakan, baik
terhadap orang yang melakukan maupun terhadap masyarakat secara umum.
Mengingat perbuatan zina ini sudah sering
terjadi, demikian juga penyebabnya pun sudah tersebar dimana-mana, maka berikut
ini kami akan berusaha menghadirkan beberapa dampak negatif dari perbuatan
kotor ini, serta berbagai kemudharatan dan kerusakan yang diakibatkannya.
1. Dalam perbuatan zina tekumpul
semua jenis keburukan, seperti lemahnya agama, hilangnya ketakwaan, hancurnya
kesopanan, lenyapnya rasa cemburu, dan terkuburnya akhlak terpuji.
2. Perbuatan zina dapat membunuh rasa malu sehingga
menjadikan seseorang tebal muka atau tidak tahu malu.
3. Perbuatan zina mempengaruhi
keceriaan wajah sehingga menjadikannya kusam, kelam, dan tampak layu bagaikan
orang yang mengalami kesedihan mendalam. Di samping itu, zina dapat memicu
kebencian yang bisa disaksikan oleh orang yang melihatnya.
4. Perbuatan zina mengakibatkan
kegelapan dan hilangnya cahaya hati.
5. Perbuatan zina menjatuhkan
bahkan menghilangkan harga diri pelakunya, menjatuhkan derajatnya di hadapan
sang Pencipta dan seluruh makhluk-Nya, serta menghilangkan sebutan hamba yang
berbakti, ’afif (pemelihara kehormatan diri), dan orang yang
adil. Bahkan sebaliknya, orang banyak akan menjulukinya sebagai hamba yang
jahat, fasik, pelacur, dan pengkhianat.
6. Sifat liar yang dicampakkan
Allah ke dalam hati pezina merupakan teman akrab yang tampak jelas pada wajah
pelakunya. Pada wajah orang yang ‘afif akan terlihat keceriaan,
pada hatinya terdapat keramahan, dan semua yang duduk bersamanya akan merasa
senang, sedangkan pada wajah pezina malah terlihat sebaliknya.
7. Orang akan melihat seorang
pezina dengan pandangan yang meragukan, penuh dengan khianat. Tidak ada seorang
pun yang akan percaya tentang kehormatan yang diraihnya dan anak yang
dimilikinya.
8. Bau busuk yang keluar dari
tubuh seorang pezina dapat dicium oleh setiap orang yang berhati bersih dan
selamat. Bau busuk tersebut berhembus dari mulut dan badannya.
9. Perbuatan zina akan
mengakibatkan hati yang sempit dan perasaan tertindas. Para pezina akan
diperlakukan dengan perlakuan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Siapa
saja yang menginginkan kenikmatan hidup dengan keindahannya, tetapi ia
meraihnya dengan cara bermaksiat kepada Allah, maka Allah pasti akan
mengadzabnya dengan kebalikan apa yang diinginkannya. Sesungguhnya, semua
kenikmatan yang ada di sisi Allah tidak akan bisa diraih kecuali dengan cara
mentaati perintah-Nya. Allah sama sekali tidak pernah menjadikan suatu kemaksiatan
sebagai penyebab untuk memperoleh kebaikan.
10. Orang yang melakukan
perbuatan zina berarti telah mengharamkan dirinya untuk menikmati bidadari
Surga di tempat-tempat indah dalam surga ’Adn
11. Perbuatan zina dapat membuat
orang berani memutuskan tali shilaturahim, durhaka terhadap orang tua,
menghasilkan harta yang haram, membuahkan akhlak tercela, serta menelantarkan
keluarga dan keturunan. Kadang-kadang zina dapat menyeret pelakunya untuk
melakukan pembunuhan. Bisa jadi untuk melakukan niat jahat itu, ia bekerja sama
dengan tukang sihir sehingga menyeretnya ke dalam perbuatan syirik baik ia
ketahui maupun tidak. Sebab, perbuatan zina tidak akan sempurna kecuali dengan
melakukan kemaksiatan lain yang sebelumnya dan yang dilakukan bersamaan
dengannya sehingga akan mengakibatkan munculnya berbagai macam maksiat lainnya.
Perbuatan ini dikelilingi oleh berbagai kemaksiatan sebelum dan sesudahnya.
Maksiat inilah yang paling cepat menyeret seseorang kepada kesengsaraan dunia
dan akhirat serta merupakan penghalang yang paling kuat untuk memperoleh
kebaikan dunia dan akhirat.
12. Perbuatan zina menghilangkan
kehormatan seorang gadis dan menyelimutinya dengan kehinaan, yang tidak hanya
di tanggung seorang diri, tapi juga akan mencemari kehormatan keluarganya. Rasa
hina itu akan berpengaruh terhadap keluarga, suami dan kerabatnya, sehingga
membuat kepala-kepala mereka tertunduk malu di tengah masyarakat.
13. Kehinaan yang dirasakan oleh
orang yang dituduh berbuat zina lebih menyayat dan lebih kekal dibandingkan
dengan kehinaan yang dirasakan oleh orang yang dituduh berbuat kafir. Sebab
jika seorang yang bertaubat dari perbuatan kufur, justru akan dapat
menghilangkan rasa hina di tengah masyarakat, tidak meninggalkan bekas pada
masyarakat yang dapat menjatuhkan derajat orang seperti dirinya di hadapan
orang yang dilahirkan dalam keadaan Islam.
Lain halnya dengan perbuatan zina, sebab setelah
bertaubat dari perbuatan ini –walaupun pelakunya secara agama sudah bersih dan
dengan taubat itu pula adzab akhirat yang akan diterimanya sudah terangkat-
masih meninggalkan bekas yang sangat mendalam di dalam hati, harga dirinya di
mata masyarakat yang tidak pernah melakukan perbuatan tersebut jadi berkurang
sesuai dengan kadar perbuatan zina yang ia lakukan.
Lihatlah seorang wanita yang disebut sebagai
pezina, bagaimana kaum pria menjauh dan tidak mau menikahinya walaupun ia telah
bertaubat. Demi menghindari aib yang dahulu telah mencoreng harga dirinya,
mereka pun lebih mengutamakan menikah dengan wanita kafir yang sudah masuk Islam,
daripada menikah wanita yang besar dalam agama Islam, namun ia melakukan
perbuatan zina.
16. Perbuatan zina merupakan
kejahatan moral terhadap anak. Perbuatan zina juga menyebabkan munculnya
seorang anak yang miskin kasih sayang yang bisa mengikatnya. Selain merupakan
kejahatan terhadap anak yang dilahirkan, zina juga memaksa anak tersebut hidup
hina dalam masyarakat dan membuatnya merasa terpojok dari setiap sudut.
Perasaan seperti ini muncul sebab pada umumnya masyarakat meremehkan anak zina,
nurani mereka mengingkarinya, dan mereka tidak memandangnya dari segi
kemasyarakatan sebagai pelajaran. Apakah dosa anak ini ? hati siapakah yang
begitu tega membuatnya seperti ini ?
17. Perbuatan zina yang
dilakukan seorang pria pezina, dapat menghancurkan wanita baik-baik yang
terpelihara dan menjerumuskannya pada jurang kehancuran dan kenistaan.
18. perbuatan zina dapat memicu
munculnya berbagai permusuhan dan mengobarkan api balas dendam antara keluarga
wanita dengan laki-laki yang menzinainya. Hal itu disebabkan oleh api cemburu
terhadap harga diri keluarga. Tatkala seseorang melihat salah seorang pezina
telah berbuat lancang terhadap istrinya, api cemburu yang ada dalam dadanya
akan membara sehingga dapat memicu terjadinya saling bunuh dan menyebarnya
peperangan. Sebab, pencorengan terhadap harga diri seorang suami dan kerabat
lainnya dapat membuat malu dan menodai kehormatan mereka. Seandainya seorang
suami mendengar bahwa salah satu keluarganya terbunuh, niscaya kabar itu lebih
ringan baginya daripada mendengar bahwa istrinya telah berbuat zina.
Sa’ad bin ’Ubadah radliyallahu’anhu berkata,
”Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istriku, tentu aka akan
memenggal lehernya dengan pedang tanpa kumaafkan”.
Kalimat itupun sampai kepada Rasulullah shallallahu’alaihi
wa sallam, lantas beliau pun bersabda:
”Apakah kalian heran dengan kecemburuan Sa’ad?
Demi Allah, aku lebih cemburu daripada Sa’ad dan Allah lebih cemburu daripada
aku. Karena kecemburuan Allah tersebutlah, makadi haramkan segala bentuk
kekejian yang tampak maupun yang tersembunyi” (HR. Bukhori (5223)
dan Muslim (2761))
Lain halnya dengan orang yang membenci perzinaan,
menjauhinya, serta tidak rela hal itu terjadi terhadap yang lainnya. Gambaran
seperti ini akan memberikannya kewibawaan dalam hati anggota keluarganya dan
akan membantu menjadikan rumahnya bersih dan terjaga dari hal-hal buruk.
19. perbuatan zina memberi
dampak negatif terhadap kesehatan jasmani pelaku yang sulit diobati atau
disembuhkan, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup pelakunya. Perbuatan itu
akan memicu munculnya berbagai penyakit, seperti AIDS, penyakit
sifilis, penyakit herpes, penyakit kelamin, dan penyakit kotor
lainnya.
Beberapa pihak telah mengklaim bahwa penyebab
terbesar mewabahnya penyakita AIDS adalah karena sex bebas atau dengan kata
lain zina. Seperti di Subang, di klaim bahwa AIDS 73% disebabkan oleh perilaku
sex bebas remaja[2], bahkan di Kupang sampai 98% penyebab mewabahnya AIDS
adalah karena sex bebas[3].
20. Perbuatan zina merupakan
penyebab hancurnya suatu ummat. Sudah menjadi sunnatullah terhadap hamba-Nya
bahwa ketika perbuatan zina muncul ke permukaan bumi, Allah azza wa
jalla marah dan kemarahan-Nya pun semakin besar sehingga pasti akan
mengakibatkan terjadinya balasan berupa bencana di atas muka bumi.
Ibnu Mas’ud Radliyallahu’anhu
berkata: ”Tidaklah tampak perbuatan memakan riba dan perzinaan dalam suatu
negeri, melainkan Allah mengizinkan kehancurannya.”
Ingatlah, Suatu Perbuatan Akan Dibalas
Sesuai Dengan Jenis Perbuatan Tersebut[4]
Kalimat judul poin ini adalah suatu kaidah
syar’iyyah dan sunnatullah yang tidak akan pernah berganti. Allah ta’ala
akan membalas seseorang sesuai dengan perbuatannya.
Wahai saudaraku….apakah Anda mengira bahwa orang
yang mengumbar syahwatnya tanpa ada aturan dan tatanan akan selamat dari adzab
Allah? Tidak. Minimal ia akan mendapatkan adzab seperti yang terkandung dalam
kaidah di atas. Coba Anda dengarkan ungkapan Imam Asy-Syafi’i rahimahullah:
Jagalah kehormatan kalian, niscaya
istri-istri kalian akan terjaga dari perbuatan haram
Hindarilah segala yang tidak pantas dilakukan
oleh seorang muslim
Zina adalah hutang, Jika Engkau mengambilnya
hutang
Maka, Ketahuilah bahwa tebusannya adalah
anggota keluargamu
Barangsiapa berzina, akan dizinai meskipun di
dalam rumahnya
Camkanlah, jika engkau termasuk orang yang
berakal
Barangsiapa yang berusaha mengoyak kehormatan
orang lain, maka dimungkinkan ia akan melihat hal serupa menimpa pada anak
perempuan atau saudara perempuannya. Barangsiapa yang tidak mempedulikan
larangan-larang Allah, bisa saja (berakibat) istrinya mengkhianatinya. Dan
wanita mana saja yang melakukan hal itu, maka dimungkinkan ia akan melihat hal
serupa menimpa pada anak perempuan atau anak keturunannya –semoga Allah subhanahu
wa ta’ala menjauhkan kita semua dari segala bencana-.
Menuju Taubat Dari Perbuatan Zina [5]
Setelah kita mengetahui besarnya kejahatan dosa
zina serta pengaruhnya yang dapat menghancurkan pribadi dan masyarakat, maka
perlu sekali diperhatikan kewajiban untuk bertaubat dari perbuatan ini. Wajib
bagi mereka yang terperosok ke dalam lembah perzinaan, yang menjadi penyebab
ataupun yang membantu terjadinya perbuatan itu, untuk segera bertaubat kepada
Allah dengan taubat sebenarnya. Berikut ini beberapa poin cara bertaubat dari
perbuatan zina:
1. Hendaklah mereka menyesali
apa yang pernah mereka lakukan dan tidak kembali lagi pada perbuatan tersebut
walaupun sangat memungkinkan.
2. Tidak harus bagi mereka yang
terperosok dalam lembah perzinaan, baik laki-laki ataupun perempuan untuk
menyerahkan diri dan mengakui perbuatan dosa yang dilakukannya. Bahkan, cukup
baginya dengan bertaubat kepada Allah dan menutup aib dirinya dengan tabir
Allah azza wa jalla.
3. Jika orang yang berzina tadi
masih menyimpan gambar pasangannya, rekaman suara, atau fotonya, maka hendaklah
ia melepaskan diri dari itu semua. Apabila gambar atau rekaman suara tadi sudah
diberikan kepada orang lain, maka hendaklah ia tidak memintanya kembali dan
segera menyelamatkan diri darinya bagaimanapun caranya.
4. Apabila seorang wanita pernah
direkam atau difoto, kemudian ia khawatir masalahnya akan tersebar, maka
hendaklah ia segera bertaubat kepada Allah ta’aladan tidak
menjadikan hal itu sebagai penghalang antara dirinya dengan Allah ta’ala.
Bahkan, wajib baginya bertaubat kepada Allah. Janganlah
ia terpengaruh oleh ancaman dan intimidasi orang lain. Allah subhanahu wa
ta’ala yang akan mencukupi dan menguasai dirinya. Sungguh orang yang
mengancamnya hanyalah pengecut dan penakut. Orang ini akan membongkar
kejelekannya sendiri apabila menyebarkan gambar-gambar dan rekaman suara yang
ada padanya.
Lalu apakah yang akan terjadi apabila ia
melaksanakan ancaman itu? Manakah yang lebih mudah antara terbongkarnya
kejelekan di dunia yang disertai dengan taubat nasuha ataukah terbongkarnya
kejelekan di depan seluruh ummat yang menyaksikan pada hari Kiamat sehingga
setelah itu ia masuk Neraka yang merupakan sejelek-jelek tempat?
5. Apabila perempuan tadi
khawatir aibnya akan tersebar, maka salah satu solusi yang dapat dilakukan
dalam menggapai taubat adalah meminta bantuan kepada salah seorang keluarga
laki-laki yang bisa diandalkan untuk menolongnya agar terlepas dari kemaksiatan
yang pernah dilakukannya. Mungkin saja bantuan keluarga itu dapat berguna dan
bermanfaat baginya.
Kesimpulannya, barangsiapa yang
terperosok ke dalam kubangan dosa ini hendaklah segera bertaubat dengan
sebenar-benar taubat, menyerahkan semuanya kepada Allah, dan memutuskan
hubungan dengan semua yang dapat mengingatkannya pada perbuatan itu. Kemudian,
hendaklah ia menyesali semua yang telah dilakukannya di hadapan Rabb-nya,
dengan penuh tawadlu’, merendahkan diri, dan menyerahkan semuanya kepada-Nya.
Semoga dengan begitu, Allah azza wa jalla berkenan menerima
taubatnya, mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya, dan menggantinya
dengan kebaikan-kebaikan.
Allah ta’ala berfirman:
”Dan orang-orang yang tidak menyembah Ilah
yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang
siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan)
dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan
dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, Kecuali
orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka
itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqon: 68-70)