AZ ZUKHRUF (PERHIASAN)
Surat Az
Zukhruf terdiri atas 89 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah,
diturunkan sesudah surat Asy Syuura.
Dinamai Az Zukhruf (Perhiasan) diambil dari perkataan Az Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini. Orang-orang musyrik mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang tergantung kepada perhiasan dan harta benda yang ia punyai, karena Muhammad s.a.w. adalah seorang anak yatim lagi miskin, ia tidak pantas diangkat Allah sebagai seorang rasul dan nabi. Pangkat rasul dan nabi harus diberikan kepada orang yang kaya. Ayat ini menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan berarti kesenangan akhirat.
Pokok-pokok isinya:
1.Keimanan: Al Quran berasal dari Lauh Mahfuzh; Nabi Isa a.s. itu tidak lain hanyalah seorang hamba Allah; pengakuan Nabi Isa a.s. bahwa Allah-lah Tuhan yang sebenarnya; mensifatkan bagaimana kesenangan di dalam syurga dan hebatnya penderitaan orang kafir di dalam neraka sehingga mereka ingin mati saja agar terlepas dari siksa itu; Tuhan tidak mempunyai anak.
2.Hukum-hukum: Perintah Tuhan kepada Nabi Muhammad s.a.w supaya menjauhi orang-orang yang tidak beriman.
3.Kisah-kisah: Kisah Nabi Ibrahim a.s., Musa a.s. dan Isa a.s. sebagai perbandingan bagi Nabi dan sebagai penawar sewaktu menghadapi kesulitan dalam melakukan da'wah.
4.Dan lain-lain: Pengakuan orang musyrik Mekah bahwa Allah-lah Yang menciptakan langit dan bumi, tetapi mereka tetap menyembah berhala; kepercayaan mereka bahwa malaikat adalah anak Allah dan penolakan atas kepercayaan yang salah itu; Muhammad s.a.w sebagai rasul mendapat ejekan dan celaan-celaan dari kaumnya dan hal ini adalah biasa, karena rasul-rasul yang dahulupun demikian pula halnya; orang-orang musyrik sangat kuat berpegang kepada tradisi dan adat istiadat nenek moyang mereka dalam beragama, sehingga tertutup hati mereka untuk menerima kebenaran.
Dinamai Az Zukhruf (Perhiasan) diambil dari perkataan Az Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini. Orang-orang musyrik mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang tergantung kepada perhiasan dan harta benda yang ia punyai, karena Muhammad s.a.w. adalah seorang anak yatim lagi miskin, ia tidak pantas diangkat Allah sebagai seorang rasul dan nabi. Pangkat rasul dan nabi harus diberikan kepada orang yang kaya. Ayat ini menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan berarti kesenangan akhirat.
Pokok-pokok isinya:
1.Keimanan: Al Quran berasal dari Lauh Mahfuzh; Nabi Isa a.s. itu tidak lain hanyalah seorang hamba Allah; pengakuan Nabi Isa a.s. bahwa Allah-lah Tuhan yang sebenarnya; mensifatkan bagaimana kesenangan di dalam syurga dan hebatnya penderitaan orang kafir di dalam neraka sehingga mereka ingin mati saja agar terlepas dari siksa itu; Tuhan tidak mempunyai anak.
2.Hukum-hukum: Perintah Tuhan kepada Nabi Muhammad s.a.w supaya menjauhi orang-orang yang tidak beriman.
3.Kisah-kisah: Kisah Nabi Ibrahim a.s., Musa a.s. dan Isa a.s. sebagai perbandingan bagi Nabi dan sebagai penawar sewaktu menghadapi kesulitan dalam melakukan da'wah.
4.Dan lain-lain: Pengakuan orang musyrik Mekah bahwa Allah-lah Yang menciptakan langit dan bumi, tetapi mereka tetap menyembah berhala; kepercayaan mereka bahwa malaikat adalah anak Allah dan penolakan atas kepercayaan yang salah itu; Muhammad s.a.w sebagai rasul mendapat ejekan dan celaan-celaan dari kaumnya dan hal ini adalah biasa, karena rasul-rasul yang dahulupun demikian pula halnya; orang-orang musyrik sangat kuat berpegang kepada tradisi dan adat istiadat nenek moyang mereka dalam beragama, sehingga tertutup hati mereka untuk menerima kebenaran.
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
KAUM MUSYRIKIN MENGAKUI BAHWA ALLAH-LAH PENCIPTA LANGIT DAN BUMI, KENDATIPUN MEREKA MENYEMBAH BERHALA
KAUM MUSYRIKIN MENGAKUI BAHWA ALLAH-LAH PENCIPTA LANGIT DAN BUMI, KENDATIPUN MEREKA MENYEMBAH BERHALA
1. Haa Miim[1348].
[1348] ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada
permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam
raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara ahli-ahli tafsir ada yang
menyerahkan pengertiannya kepada Allah Karena dipandang termasuk ayat-ayat
mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yang menafsirkannya
ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa
huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para Pendengar supaya
memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan Hanya
buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran
itu.
2. Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan.
3. Sesungguhnya kami menjadikan Al Quran dalam
bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).
4. Dan Sesungguhnya Al Quran itu dalam Induk Al
Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi kami, adalah benar-benar Tinggi (nilainya) dan
amat banyak mengandung hikmah.
5. Maka apakah kami akan berhenti menurunkan Al
Quran kepadamu, Karena kamu adalah kaum yang melampaui batas?
6. Berapa banyaknya nabi-nabi yang Telah kami
utus kepada umat-umat yang terdahulu.
7. Dan tiada seorang nabipun datang kepada
mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
8. Maka Telah kami binasakan orang-orang yang
lebih besar kekuatannya dari mereka itu (musyrikin Mekah) dan Telah terdahulu
(tersebut dalam Al Quran) perumpamaan umat-umat masa dahulu.
9. Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka:
"Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka akan
menjawab: "Semuanya diciptakan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui".
10. Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai
tempat menetap dan dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu
mendapat petunjuk.
11. Dan yang menurunkan air dari langit menurut
kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati,
seperti Itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).
12. Dan yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan
dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.
13. Supaya kamu duduk di atas punggungnya
Kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu Telah duduk di atasnya; dan
supaya kamu mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang Telah menundukkan semua Ini
bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,
14. Dan Sesungguhnya kami akan kembali kepada
Tuhan kami".
15. Dan mereka menjadikan sebahagian dari
hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya[1349]. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).
[1349] maksudnya orang musyrikin mengatakan bahwa
malaikat- malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah padahal malaikat itu
sebahagian dari makhluk ciptaan-Nya.
16. Patutkah dia mengambil anak perempuan dari
yang diciptakan-Nya dan dia mengkhususkan buat kamu anak laki-laki.
17. Padahal apabila salah seorang di antara
mereka diberi kabar gembira dengan apa[1350] yang dijadikan sebagai misal bagi
Allah yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat sedang dia amat menahan
sedih[1351].
[1350] yang dimaksud dengan apa yang dijadikan
sebagai misal bagi Allah ialah kelahiran anak perempuan.
[1351] maksud ayat Ini ialah bilamana dia diberi
kabar tentang kelahiran anaknya yang perempuan, mukanya menjadi merah padam
Karena malu dan dia amat marah, padahal dia sendiri mengatakan bahwa Allah
mempunyai anak perempuan.
18. Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang
yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi
alasan yang terang dalam pertengkaran[1352].
[1352] ayat Ini menggambarkan keadaan wanita Arab
waktu Al Quran diturunkan.
19. Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang
mereka itu adalah hamba-hamba Allah yang Maha Pemurah sebagai orang-orang
perempuan. apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? kelak
akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.
20. Dan mereka berkata: "Jikalau Allah yang
Maha Pemurah menghendaki tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)".
mereka tidak mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang itu, mereka tidak lain
hanyalah menduga-duga belaka.
21. Atau Adakah kami memberikan sebuah Kitab
kepada mereka sebelum Al Quran, lalu mereka berpegang dengan Kitab itu ?
22. Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya
kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan Sesungguhnya kami
orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka".
23. Dan Demikianlah, kami tidak mengutus sebelum
kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang
yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati
bapak- bapak kami menganut suatu agama dan Sesungguhnya kami adalah pengikut
jejak-jejak mereka".
24. (rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan
mengikutinya juga) sekalipun Aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata)
memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?"
mereka menjawab: "Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus
untuk menyampaikannya."
25. Maka kami binasakan mereka Maka perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.
26. Dan ingatlah ketika Ibrahim Berkata kepada
bapaknya[1353] dan kaumnya: "Sesungguhnya Aku tidak bertanggung jawab
terhadap apa yang kamu sembah[1354],
[1353] di antara Mufassirin ada yang berpendapat
bahwa yang dimaksud dengan Abiihi (bapaknya) ialah pamannya.
[1354] Maksudnya: nabi Ibrahim a.s. tidak menyembah
berhala-berhala yang disembah kaumnya.
27. Tetapi (aku menyembah) Tuhan yang menjadikanku;
Karena Sesungguhnya dia akan memberi hidayah kepadaku".
28. Dan (lbrahim a. s.) menjadikan kalimat tauhid
itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat
tauhid itu[1355].
[1355] Maksudnya: nabi Ibrahim a.s. menjadikan
kalimat tauhid sebagai pegangan bagi keturunannya sehingga kalau terdapat di
antara mereka yang mempersekutukan Tuhan agar mereka kembali kepada tauhid itu.
29. Tetapi Aku Telah memberikan kenikmatan hidup
kepada mereka dan bapak-bapak mereka sehingga datanglah kepada mereka kebenaran
(Al Quran) dan seorang Rasul yang memberi penjelasan[1356].
[1356] di antara keturunan nabi Ibrahim a.s. itu ada
yang melupakan tauhid dan Tuhan tidak mengazab mereka tetapi memberikan
kenikmatan dan kehidupan kepada mereka yang seharusnya mereka syukuri. mereka
tidak mensyukurinya malahan menurutkan hawa nafsu, Karena itu Tuhan menurunkan
Al Quran dan mengutus seorang Rasul untuk membimbing mereka.
30. Dan tatkala kebenaran (Al Quran) itu datang
kepada mereka, mereka berkata: "Ini adalah sihir dan Sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang mengingkarinya".
31. Dan mereka berkata: "Mengapa Al Quran
Ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan
Thaif) ini[1357]?"
[1357] mereka mengingkari wahyu dan kenabian
Muhammad s.a.w., Karena menurut pikiran mereka, seorang yang diutus menjadi
Rasul itu hendaklah seorang yang Kaya raya dan berpengaruh.
32. Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat
Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain
beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain.
dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
33. Dan sekiranya bukan Karena hendak menghindari
manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah kami buatkan bagi
orang-orang yang kafir kepada Tuhan yang Maha Pemurah loteng- loteng perak bagi
rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya.
34. Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak)
bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka bertelekan
atasnya.
35. Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan
(dari emas untuk mereka). dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan
kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi
orang-orang yang bertakwa.
36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran
Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang
menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
37. Dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu
benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa
mereka mendapat petunjuk.
38. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling
itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga
(jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, Maka
syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)".
39. (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan
memberi manfaat kepadamu di hari itu Karena kamu Telah menganiaya (dirimu
sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.
40. Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang
pekak bisa mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang
buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?
41. Sungguh, jika kami mewafatkan kamu (sebelum
kamu mencapai kemenangan) Maka Sesungguhnya kami akan menyiksa mereka (di
akhirat).
42. Atau kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang
Telah kami ancamkan kepada mereka[1358]. Maka Sesungguhnya kami berkuasa atas
mereka.
[1358] maksudnya ialah kemenangan Muhammad s.a.w.
dan kehancuran kaum musyrik.
43. Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama
yang Telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang
lurus.
44. Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar
adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta
pertanggungan jawab.
45. Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul kami yang
Telah kami utus sebelum kamu: "Adakah kami menentukan tuhan-tuhan untuk
disembah selain Allah yang Maha Pemurah?"
46. Dan Sesunguhnya kami Telah mengutus Musa
dengan membawa mukjizat- mukjizat kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka
kaumnya. Maka Musa berkata: "Sesungguhnya Aku adalah utusan dari Tuhan
seru sekalian alam".
47. Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan
membawa mukjizat- mukjizat kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.
48. Dan tidaklah kami perlihatkan kepada mereka
sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang
sebelumnya. dan kami timpakan kepada mereka azab[1359] supaya mereka kembali
(ke jalan yang benar).
[1359] yang dimaksud azab di sini ialah azab duniawi
sebagai cobaan dari Tuhan seperti kurangnya makanan, berjangkitnya hama
tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
49. Dan mereka berkata: "Hai ahli
sihir[1360], berdoalah kepada Tuhanmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa
yang Telah dijanjikan-Nya kepadamu; Sesungguhnya kami (jika doamu dikabulkan)
benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk.
[1360] yang mereka maksud dengan ahli sihir di sini
ialah nabi Musa a.s.
50. Maka tatkala kami hilangkan azab itu dari
mereka, dengan serta merta mereka memungkiri (janjinya).
51. Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya)
berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir Ini kepunyaanku dan
(bukankah) sungai-sungai Ini mengalir di bawahku; Maka apakah kamu tidak melihat(nya)?
52. Bukankah Aku lebih baik dari orang yang hina
Ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?
53. Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang
dari emas[1361] atau malaikat datang bersama-sama dia untuk
mengiringkannya?"
[1361] Maksudnya: Kenapa Tuhan tidak memakaikan
gelang mas kepada Musa, sebab menurut kebiasaan mereka apabila seseorang akan
diangkat menjadi pemimpin mereka mengenakan gelang dan kalung emas kepadanya
sebagai tanda kebesaran.
54. Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan
perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena Sesungguhnya mereka adalah
kaum yang fasik.
55. Maka tatkala mereka membuat kami murka, kami
menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),
56. Dan kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan
contoh bagi orang-orang yang kemudian.
57. Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan
perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.
58. Dan mereka berkata: "Manakah yang lebih
baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?" mereka tidak memberikan perumpamaan
itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, Sebenarnya mereka adalah
kaum yang suka bertengkar[1362].
[1362] ayat 57 dan 58 di atas menceritakan kembali
kejadian sewaktu Rasulullah membacakan di hadapan orang Quraisy surat Al-Anbiya
ayat 98 yang artinya Sesungguhnya kamu dan yang kamu sembah selain Allah adalah
kayu bakar Jahannam. Maka seorang Quraisy bernama Abdullah bin Az Zab'ari
menanyakan kepada Rasulullah s.a.w. tentang keadaan Isa yang disembah orang
Nasrani apakah beliau juga menjadi kayu bakar neraka Jahannam seperti halnya
sembahan-sembahan mereka. Rasulullah terdiam dan merekapun mentertawakannya;
lalu mereka menanyakan lagi mengenai mana yang lebih baik antara
sembahan-sembahan mereka dengan Isa a.s. Pertanyaan-pertanyan mereka Ini
hanyalah mencari perbantahan saja, bukanlah mencari kebenaran. jalan pikiran
mereka itu adalah kesalahan yang besar. Isa a.s. bahwa beliau disembah dan
tidak pula rela dijadikan sembahan.
59. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang
kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan kami jadikan dia sebagai tanda
bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail[1363]
[1363] ayat Ini menegaskan pandangan Islam terhadap
kedudukan lsa a.s.
60. Dan kalau kami kehendaki benar-benar kami
jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun.
61. Dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar
memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu
tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. inilah jalan yang lurus.
62. Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan
oleh syaitan; Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
63. Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia
berkata: "Sesungguhnya Aku datang kepadamu dengan membawa hikmat[1364] dan
untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya,
Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku".
[1364] yang dimaksud dengan hikmat di sini ialah
kenabian, Injil dan hukum.
64. Sesungguhnya Allah dialah Tuhanku dan Tuhan
kamu Maka sembahlah Dia, Ini adalah jalan yang lurus.
65. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang
terdapat) di antara mereka, lalu Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang
zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat).
66. Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari
kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.
67. Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya
menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.
68. "Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran
terhadapmu pada hari Ini dan tidak pula kamu bersedih hati.
69. (yaitu) orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri.
70. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan
isteri-isteri kamu digembirakan".
71. Diedarkan kepada mereka piring-piring dari
emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini
oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya".
72. Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu
disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.
73. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang
banyak untukmu yang sebahagiannya kamu makan.
74. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal
di dalam azab neraka jahannam.
75. Tidak diringankan azab itu dari mereka dan
mereka di dalamnya berputus asa.
76. Dan tidaklah kami menganiaya mereka tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
77. Mereka berseru: "Hai Malik[1365] Biarlah
Tuhanmu membunuh kami saja". dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal
(di neraka ini)".
[1365] Malikadalah malaikat Penjaga neraka.
78. Sesungguhnya kami benar-benar Telah memhawa
kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran
itu.
79. Bahkan mereka Telah menetapkan satu tipu daya
(jahat), Maka Sesungguhnya kami menetapkan pula[1366].
[1366] Maksudnya: kaum musyrikin Mekah bukan saja
benci kepada kebenaran, bahkan mereka juga Telah merencanakan hendak membunuh
nabi Muhammad s.a w. tetapi rencana itu gagal, Karena Allah juga mempunyai
rencana untuk menyelamatkan nabi.
80. Apakah mereka mengira, bahwa kami tidak
mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan
utusan-utusan (Malaikat-malaikat) kami selalu mencatat di sisi mereka.
81. Katakanlah, jika benar Tuhan yang Maha
Pemurah mempunyai anak, Maka Akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan
(anak itu).
82. Maha Suci Tuhan yang Empunya langit dan bumi,
Tuhan yang Empunya 'Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.
83. Maka Biarlah mereka tenggelam (dalam
kesesatan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada
mereka.
84. Dan dialah Tuhan (yang disembah) di langit
dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.
85. Dan Maha Suci Tuhan yang mempunyai kerajaan
langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah
pengetahuan tentang hari kiamat dan Hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
86. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah
selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat
memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka
meyakini(nya)[1367].
[1367] maksudnya nabi Muhammad dan nabi yang lain
dapat memberi syafa'at sesudah di beri izin oleh Allah s.w.t.
87. Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka:
"Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab:
"Allah", Maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah
Allah )?,
88. Dan (Allah mengetabui) Ucapan Muhammad:
"Ya Tuhanku, Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman".
89. Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka
dan Katakanlah: "Salam (selamat tinggal)." kelak mereka akan
mengetahui (nasib mereka yang buruk).
Surat Az Zukhruf
dimulai dengan menerangkan bahwa Al Quran adalah wahyu Ilahi dan diambil dari
Lauh Mahfuzh. Kemudian menerangkan sikap orang musyrik terhadap para nabi dan
menyebutkan sebahagian hikmah Allah yang dilimpahkan kepada manusia.
Dikemukakan juga tentang sifat orang-orang musyrik yang suka mengada-adakan
kebathilan dan kerusakan kepercayaan mereka dan sifat-sifat mereka yang
sombong, walaupun mereka telah diperingatkan dengan nasib umat-umat yang dahulu
yang mendurhakai Allah.
Akhirnya, mengingat tindakan-tindakan orang-orang musyrikin yang lebih mementingkan perhiasan dan keduniawian itu, maka surat ini ditutup dengan perintah Allah agar Nabi Muhammad s.a w. berpaling dari orang-orang musyrik itu, nanti mereka akan merasakan dan mengetahui kebenaran ancaman Allah.
HUBUNGAN SURAT AZ ZUKHRUF DENGAN SURAT AD DUKHAAN
1. Kedua surat itu sama-sama dimulai dengan menyebutkan sifat-sifat Al-Quran.
2. Pada akhir surat Az Zukhruf disebutkan ancaman kepada orang-orang kafir dan pada permulaan surat Ad-Dukhaan terdapat pula peringatan dan ancaman itu.
3. Pada surat ini terdapat kesatuan sikap antara Nabi Muhammad s.a.w. da Nabi Musa a.s. yaitu pada surat Az Zukhruf Nabi Muhammad s.a.w. mengadu kepada Tuhannya bahwa kaumnya adalah orang yang tidak mau beriman, sedang pada surat Ad Dukhaan Nabi Musa a.s. mengadu kepada Tuhannya bahwa kaumnya adalah orang yang durhaka dan banyak dosa.
Akhirnya, mengingat tindakan-tindakan orang-orang musyrikin yang lebih mementingkan perhiasan dan keduniawian itu, maka surat ini ditutup dengan perintah Allah agar Nabi Muhammad s.a w. berpaling dari orang-orang musyrik itu, nanti mereka akan merasakan dan mengetahui kebenaran ancaman Allah.
HUBUNGAN SURAT AZ ZUKHRUF DENGAN SURAT AD DUKHAAN
1. Kedua surat itu sama-sama dimulai dengan menyebutkan sifat-sifat Al-Quran.
2. Pada akhir surat Az Zukhruf disebutkan ancaman kepada orang-orang kafir dan pada permulaan surat Ad-Dukhaan terdapat pula peringatan dan ancaman itu.
3. Pada surat ini terdapat kesatuan sikap antara Nabi Muhammad s.a.w. da Nabi Musa a.s. yaitu pada surat Az Zukhruf Nabi Muhammad s.a.w. mengadu kepada Tuhannya bahwa kaumnya adalah orang yang tidak mau beriman, sedang pada surat Ad Dukhaan Nabi Musa a.s. mengadu kepada Tuhannya bahwa kaumnya adalah orang yang durhaka dan banyak dosa.