ADH DHUHAA (WAKTU MATAHARI SEPENGGALAN NAIK)
Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat
Makiyyah dan diturunkan sesudah surat
Al Fajr. Nama Adh Dhuhaa diambil dari kata yang terdapat pada ayat
pertama, artinya : waktu matahari sepenggalahan naik.
Pokok-pokok Isinya:
Allah s.w.t. sekali-kali tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad s.a.w Isyarat dari Allah s.w.t. bahwa kehidupan Nabi Muhammad s.a.w. dan da'wahnya akan bertambah baik dan berkembang; larangan menghina anak yatim dan menghardik orang-orang yang minta-minta dan perintah menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah sebagai tanda bersyukur.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
BEBERAPA NI'MAT YANG DIANUGERAHKAN KEPADA NABI MUHAMMAD S.A.W.
Pokok-pokok Isinya:
Allah s.w.t. sekali-kali tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad s.a.w Isyarat dari Allah s.w.t. bahwa kehidupan Nabi Muhammad s.a.w. dan da'wahnya akan bertambah baik dan berkembang; larangan menghina anak yatim dan menghardik orang-orang yang minta-minta dan perintah menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah sebagai tanda bersyukur.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
BEBERAPA NI'MAT YANG DIANUGERAHKAN KEPADA NABI MUHAMMAD S.A.W.
1.
Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
2.
Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap),
3.
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu[1581].
[1581]
Maksudnya: ketika Turunnya wahyu kepada nabi Muhammad s.a.w. terhenti
untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata: "Tuhannya (Muhammad)
Telah meninggalkannya dan benci kepadanya". Maka turunlah ayat Ini untuk
membantah perkataan orang-orang musyrik itu.
4.
Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang
sekarang (permulaan)[1582].
[1582]
maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan nabi Muhammad s.a.w. itu akan
menjumpai kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan
kesulitan-kesulitan. ada pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan akhirat
dengan kehidupan akhirat beserta segala kesenangannya dan ula dengan arti
kehidupan dunia.
5.
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati)
kamu menjadi puas.
6.
Bukankah dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu dia melindungimu?
7.
Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung[1583], lalu dia
memberikan petunjuk.
[1583]
yang dimaksud dengan bingung di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan
kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada
Muhammad s.a.w. sebagai jalan untuk memimpin ummat menuju keselamatan dunia dan
akhirat.
8.
Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan
kecukupan.
9.
Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
10.
Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
11.
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan.
Surat Adh Dhuhaa,
menerangkan tentang bimbingan pemeliharaan Allah s.w.t. terhadap Nabi Muhammad
s.a.w. dengan cara yang tak putus-putusnya dan mengandung pula perintah kepada
Nabi supaya mensyukuri segala nikmat itu.
HUBUNGAN SURAT ADH DHUHAA DENGAN SURAT ALAM NASYRAH
1. Kedua surat ini amat erat hubungannya karena sama-sama ditujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w.
2. Kedua surat ini sama-sama menerangkan nikmat Allah dan memerintahkan kepada Nabi untuk mensyukuri nikmat itu.
HUBUNGAN SURAT ADH DHUHAA DENGAN SURAT ALAM NASYRAH
1. Kedua surat ini amat erat hubungannya karena sama-sama ditujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w.
2. Kedua surat ini sama-sama menerangkan nikmat Allah dan memerintahkan kepada Nabi untuk mensyukuri nikmat itu.